KEPUTUSAN SOFIA

675 41 14
                                    

Saga menggeliat dengan lemah,sinar matahari yang makin terik mulai menusuk kedua matanya. Seolah memaksa lelaki tampan itu untuk bangun dari tidur lelapnya.

Saga merasakan sentuhan lembut menyentuh kulit wajahnya. Sentuhan yang hangat dan menenangkan.

"Mas..bangunlah. Ini sudah hampir siang" bisik Sofia dengan lembut

Suara lembut Sofia berhasil membangunkan Saga. Lelaki tampan itu bangun dan langsung menghujani wajah Sofia dengan ciuman bertubi.

"Eeghh..Mas,ini geli" Sofia berusaha menghindar namun tenaga Saga lebih kuat darinya

"Kamu sudah mandi,sayang?" Tanya Saga sambil mengecup pucuk kepala Sofia dengan dalam

"Aku sudah mandi sejak tadi. Kamu bangunlah,jangan bermalas-malasan."

Saga mengangguk pelan. Dia mulai mengurai pelukannya dari Sofia. Sofia pun memutuskan untuk beranjak dari sisi Saga

"Mau kemana?"

"Ke dapur. Aku ingin membuatkan makanan untukmu." Sofia berucap dengan seutas senyuman indah di wajahnya

Saga tidak banyak bertanya lagi,dia membiarkan Sofia melanjutkan kegiatannya. Saga bergegas masuk ke dalam kamar mandi

Mengguyur tubuhnya di bawah shower dengan air dingin. Perut Saga berbentuk kotak-kotak. Tegap dan tinggi,sungguh sempurna

"Aku harus segera menikahi Sofia. Jika begini terus,aku bisa hilang akal."

Saga membiarkan tubuhnya terus diguyur oleh air dingin. Saga adalah lelaki normal,tidak munafik. Tinggal bersama dengan Sofia adalah tantangan bagi Saga

Berada bersama gadis cantik bertubuh indah itu,sering kali membuat Saga tidak tahan dan ingin mencumbuinya lebih dari sekedar berpelukan atau ciuman. Saga selalu menginginkan lebih,tapi sebisa mungkin dia tahan

Saga sudah bersikeras. Dia bersumpah tidak akan menjamah keperawanan Sofia,tidak sebelum mereka menjadi suami-istri yang sah. Saga tidak ingin merusak Sofia,dia sangat menghargai gadis itu.

Sementara Saga masih bersiap. Sofia sudah bergelut dengan pan dan kompor di depannya. Saga mengatakan kalau dia sangat menggemari sup buntut. Jadi,Sofia ingin membuatkan makanan itu untuk Saga

"Sudah siap. Mas Saga pasti akan menyukainya" ujar Sofia dengan bangga

Tanpa aba-aba,kedua tangan kekar Saga melingkar di pinggang ramping Sofia. Saga meletakkan wajahnya pada pundak Sofia

"Apa yang kamu masuk,Sofi? Aromanya menggungah seleraku" bisik Saga

"Aku memasakkan sup buntut untukmu,Mas. Ayo,kita makan dulu" ajak Sofia

Sofia merangkul bahu Saga lalu menuntunnya duduk di atas meja makan. Mereka mulai menyantap sup buntut buatan Sofia.

"Ini sangat lezat,Sofi" Saga merasa sangat kagum dengan rasa makanan yang dibuat Sofia untuknya

"Kamu menyukainya?" Tanya Sofia yang diangguki antusias oleh Saga

Sofia senang jika Saga menikmati masakannya. Gadis cantik itu tidak berhenti menatap lekat wajah Saga.

Setelah menyelesaikan acara makan,Saga langsung pamit pada Sofia. Saga sudah mewanti agar Sofia tidak membukakan pintu pada siapapun itu

"Hubungi aku jika terjadi sesuatu." Ujar Saga

Lelaki tampan itu mulai pergi meninggalkan Sofia seorang diri. Tidak lama,ponsel milik Sofia berdering. Itu adalah panggilan dari Davin,Kakak lelakinya

"Halo,Kak"

DESTINYWhere stories live. Discover now