DRAG THE OLD MAN DOWN

754 53 12
                                    

Kediaman Keluarga Manggala,

Setelah Kakek Ulung sempat terlihat linglung dan bingung. Fade langsung meminta Dokter Haydan selaku dokter pribadi Kakek Ulung untuk datang ke mansion dan memeriksa keadaan dari pemimpin keluarga Manggala tersebut.

Dokter Haydan sendiri heran, kenapa kondisi kesehatan Kakek Ulung menurun drastis selama beberapa bulan terakhir ini. Tak hanya kesehatan organ dalam seperti jantung dan liver, tapi Kakek Ulung juga seringkali mengeluhkan sakit kepala. Pria tua itu juga sering melupakan sesuatu secara tiba-tiba.

"Saya belum bisa memastikan. Tapi akan lebih baik jika membawa Tuan Besar untuk melakukan CT Scan dan pemeriksaan secara menyeluruh. Saya mencurigai ada yang tidak beres pada kepala beliau."

Fade hanya mengangguk-anggukkan kepala sebagai jawaban. Kedua matanya masih menatap Kakek Ulung dengan khawatir.

Setelah Dokter Haydan pamit pergi, Fade langsung mendekati Kakek Ulung, ia merasa kasihan pada Tuan Besarnya itu. Fade tahu kalau kondisi Kakek Ulung yang tiba-tiba memburuk adalah perbuatan dari Sofia dan Medina. Kedua wanita itulah yang bertanggung jawab atas hal ini

Fade tidak bisa mencegah mereka melakukan perbuatan ini. Bukan karena tidak ingin, namun Fade tidak mampu. Fade selalu merasa bersalah pada Sofia, karena merasa kalau dirinya adalah salah satu orang yang harus bertanggung jawab atas hal buruk yang menimpa Sofia di masa lalu.

Sedangkan Medina? Fade selalu menganggap wanita paru baya itu seperti ibunya sendiri. Itulah alasan kenapa dia membiarkan Medina membantu Sofia menjalankan rencananya

"Sebetulnya, obat apa yang Sofia dan Bibi Medina berikan pada Tuan Ulung?" Gumam Fade dengan suara yang sangat pelan

Meskipun Fade tahu tentang rencana dari kedua wanita itu. Namun dia tidak tahu tentang jenis obat apa yang diberikan Sofia pada Medina.

Fade bisa mengerti kalau Sofia membenci Kakek Ulung sampai ke akar hingga tega melakukan perbuatan jahat tersebut pada Kakek Ulung yang merupakan Kakek dari Saga. Namun Medina? Fade tidak bisa mengerti apa motif Medina hingga dia bersedia membantu Sofia.

Helaan nafas panjang lolos dari bibir Fade. Lelaki itu memijat pelipisnya yang berdenyut nyeri

"Uhhhuk..."

Kakek Ulung berusaha bangun dari posisinya meski pria tua itu merasa kalau dadanya sedikit sesak

"Tuan, bagaimana keadaan anda?" Fade berusaha membantu Kakek Ulung agar mendapatkan posisi yang nyaman

Pria tua itu hanya mengangguk lemah sebagai jawaban. Helaan nafasnya terdengar makin berat namun Kakek Ulung masih bisa mempertahankan posisi tegapnya yang saat ini duduk setengah berbaring diatas ranjang

"Fade, apa yang kau katakan padaku tadi? Kau berbicara tentang perusahaan? Apa yang terjadi?" Cecar Kakek Ulung

Fade baru akan menjawab namun panggilan masuk yang berasal dari ponselnya, berhasil menghentikan bibir Fade untuk berucap. Lelaki itu sedikit mundur untuk menjawab panggilan dari ponselnya

Disaat yang bersamaan, Medina masuk dengan membawakan cangkir berisi tonik untuk Kakek Ulung. Medina memberi hormat lalu berdiri di samping Kakek Ulung

"Tuan, tonik anda." Medina menyodorkan cangkir berisi tonik tersebut yang langsung diterima oleh Kakek Ulung

Sedang Fade, dia tampak sangat terkejut saat menerima panggilan itu. Kedua mata lelaki itu membulat dengan sempurna. Ia melirik Kakek Ulung dengan rasa takut dan panik yang luar biasa

Kakek Ulung yang semula akan meneguk tonik langsung menghentikan gerakan tangannya. Kedua mata tajamnya mengarah pada Fade

"Katakan semuanya padaku."

DESTINYWhere stories live. Discover now