ABU

733 44 19
                                    

San Fransisco, Amerika Serikat

"Beli tiket penerbangan ke Jakarta sekarang juga,Kev. Mommy sudah menemukan kemana Kakek membawa Sofia. Aku harus pulang sekarang juga! Aku sendiri yang akan menyalamatkan istriku!" Suara Saga terdengar sangat tegas dan tidak akan mungkin bisa di bantah oleh Kevin

Dengan cepat,Kevin langsung menghubungi seseorang di seberang untuk memesankan tiket pesawat komersial. Saga harus pulang sekarang juga. Dan Kevin harus mewujudkan itu jika tidak ingin kepalanya melayang.

"Tuan,tidak ada jadwal penerbangan hingga besok pagi. Kita harus menunggu sampai besok. Perlu kita siapkan pesawat pribadi sekarang? Tapi,saya tidak yakin jika kita tetap bisa terbang saat ini juga. Saya rasa persiapannya akan lumayan memakan waktu." Kevin mengatakannya dengan sangat hati-hati. Takut jika menyentuh titik sensitif dari Saga. Siapapun yang melihatnya akan tahu,betapa sensitifnya pewaris utama dari keluarga Manggala itu sekarang.

Saga memincingkan matanya. Ini jelas bukanlah sebuah jawaban yang dia inginkan. "Kalau begitu,minta pesawat dan pilot untuk bersiap sekarang juga. Jika pilot itu masih banyak alasan atau mengulur lebih banyak waktu,maka potong saja kedua tangannya. Pastikan kalau dia tidak akan pernah bisa mengemudikan burung besi kebanggaannya itu lagi."

Saga tidak berteriak atau membentak. Tapi suaranya yang sangat dingin,cukup mampu membuat siapapun itu merasa kalau kedua tangan mereka berada di bawah alat yang siap untuk memutuskan  tangan dari tubuh untuk selamanya.

"Ini aku,Kevin Wijaya. Siapkan pesawat sekarang juga. Tuan Saga harus segera kembali ke Indonesia. Pastikan semuanya siap dalam satu jam atau kalian dan bahkan aku. Kita akan kehilangan kepala juga tangan. Aku tidak bercanda!" Kevin memastikan kalau semuanya berjalan seperti dengan keinginan Saga. Saga sedang sangat sensitif dan membuat hati lelaki itu merasa tidak senang tentu hanya akan membawa bencana besar bagi semua orang.

Kevin menghela nafas lega setelah dia mendapatkan jawaban yang sangat ingin dia dengar. Kevin menghampiri Saga yang duduk di depan meja kerjanya. Tanpa sedikitpun ada niat di hati Saga untuk meneliti berkas-berkas yang ada di depannya.

"Tuan. Kita bisa bersiap dan berangkat ke bandara sekarang juga. Pesawat dan pilot sudah disiapkan." Kata Kevin

Tanpa menjawab apapun. Saga langsung menyambar jas yang ada di gantungan lalu segera berjalan keluar. Kevin hanya bisa mengikutinya dengan pasrah.

Setelah beberapa menit. Kini,kedua lelaki itu sudah berada di atas pesawat pribadi yang akan membawa mereka kembali ke Jakarta. Saga tidak peduli dengan urusan bisnis apapun disini. Yang dia inginkan hanyalah segera menemukan keberadaan Sofia. Tatapannya mengarah keluar jendela. Pesawat akan segera lepas landas.

Tunggu aku,Sofia. Aku akan menyelamatkanmu dan anak-anak kita. Batin Saga

***
Di Tempat Lain. Di sebuah pulau tak berpenghuni.

Rita dan Leona turun dari atas helikopter yang membawa mereka. Beberapa pria berjas ikut bersama mereka. Dengan berjalan kaki,Ibu dan anak itu mulai melanjutkan perjalanan untuk menuju mansion milik Kakek Ulung yang berada di tengah pulau. Sekelilingnya dipenuhi dengan semak belukar dan pepohonan. Tidak akan ada yang menduga jika terdapat mansion bahkan manusia di pulau ini.

"Bergegaslah,Leona. Perasaan Mommy tidak enak."

Leona mempercepat langkahnya. Mereka datang dengan beberapa orang yang akan membantu Rita membawa pergi Sofia dari sekapan Kakek Ulung. Orang-orang itu adalah para orang kepercayaan dari keluarga besarnya.

Sementara itu,di dalam mansion.

Tubuh Sofia makin lemas. Dia tidak bisa menerima kenyataan menyakitkan yang baru saja dia dengar.

DESTINYWhere stories live. Discover now