USELESS

1.2K 49 9
                                    

Jakarta, Indonesia. Dikediaman Keluarga Manggala.

"Miniatur pesawat?" Kakek Ulung memastikan

"Iya,Kakek. Aku ingin memiliki miniatur pesawat yang asli,bolehkah?" Pinta Xabiru

Kakek Ulung hanya tersenyum seraya mengusap surai hitam dari cicit kesayangannya itu.

"Hanya itu saja? Kau tidak menginginkan hal lain lagi,Xabiru?" Tawar Kakek Ulung

Xabiru mulai memikirkan tawaran dari Kakek Ulung,itu terdengar sangat menarik. Xabiru sebenarnya menginginkan hal lain,bahkan ini adalah keinginan terbesar dalam hidupnya yang sudah sejak lama dia pendam.

"Hem,Kakek?"

"Katakanlah,Nak. Apa yang kamu inginkan? Kakek akan memberikannya padamu." Ujar Kakek Ulung

Kedua mata Xabiru berbinar dengan antusias. "Papa. Aku ingin Kakek mempertemukanku dengan Papa. Papa masih hidup,kan? Kalau begitu pertemukan aku dengannya. Aku juga ingin seperti teman-temanku yang lain. Aku ingin mengambil gambar bersama Papa,lalu mengajak Papa bermain sepak bola. Ya,Kakek?"

Kakek Ulung merasa sangat tercubit,pria tua itu mengalihkan pandangannya ke arah lain. Air wajahnya langsung berubah masam.

"Tidak bisa. Kau tidak boleh bertemu dengan Papa. Tidak,sebelum kau cukup dewasa dan bisa menerima kondisi dari Papamu." Tolak Kakek Ulung

Xabiru langsung kecewa mendengarnya. Kedua mata dari bocah lelaki itu langsung berubah senduh. Dia tahu kalau Kakek Ulung akan mengatakan itu ,selalu seperti itu tiap kali Xabiru ingin bertemu dengan Sang Papa. Dan ini membuatnya penasaran,apa yang sebenarnya terjadi pada Papa kandungnya?

"Kenapa,Kakek? Kakek dan Oma,kalian selalu melarangku bertemu dengan Papa. Aku tidak pernah bertemu Mama! Kakek bahkan tidak pernah membawaku ke makam Mama! Kakek selalu melarang siapapun membawaku ke makam Mama! Dan sekarang,Kakek juga melarangku bertemu Papa! Hiks...hiks...Kakek jahat!" Teriak Xabiru

Xabiru menangis sesegukan,seketikan rasa takut yang selalu dia miliki pada Kakek Ulung sirna begitu saja.

"Xabiru! Berani sekali kau membentak Kakek?! Kau ingin jadi anak pembangkang sama seperti Papamu itu?! Kau ingin berakhir seperti Papamu? Iya,begitu? Kau ingin hidup menjadi manusia yang tidak berguna seperti Papamu karena melawan Kakek?!" Sentak Kakek Ulung

Mendapatkan sentakan itu membuat Xabiru makin mengencangkan suara tangisannya.

"Hiks...Papa....Mama" adunya

"Ayah! Apa yang Ayah katakan di depan cucuku?" Rita yang sejak tadi sudah berdiri di depan ruang kerja Kakek Ulung langsung menerobos masuk. Setelah wanita paru baya itu mendengarkan apa yang dikatakan oleh Kakek Ulung pada Sang Cucu.

Rita mendekati Xabiru lalu mengusap air matanya. "Jangan menangis,Xabiru. Tunggulah diluar,Oma akan menyusul setelah ini."

Xabiru mengangguk setuju. Bocah kecil itu melangkah keluar dari dalam ruangan Kakek Ulung dengan kedua mata yang sembab.

Tinggallah Rita di dalam ruangan ini bersama dengan Kakek Ulung. Rita menatap nyalang ke arah Ayah mertua yang sangat dia hormati itu.

"Tega sekali Ayah berkata demikian pada cucuku. Ayah baru saja menghina Saga,putraku! Ayah menyebutnya sebagai manusia yang tidak berguna! Ayah pikir,karena siapa Saga jadi seperti itu?! Itu karena Ayah! Ayah yang menghancurkan hidup Saga! Bukan hanya Saga,tapi Sofia,Xaviera hingga Xabiru! Ayah yang menghancurkan hidup mereka! Ayah membunuh Sofia,dan itu lah awal kehancuran Saga!"

"Ayah sudah dengan tega memisahkan Xabiru dari Mama kandungnya,bahkan membiarkan wanita malang itu mati dengan cara yang mengenaskan! Karena Ayah,cucuku yang jadi korban! Xabiru harus kehilangan Mama dan sekarang dia juga kehilangan Papanya! Andai,Ayah tidak egois maka semua tidak akan seperti ini." Cecar Rita penuh amarah

DESTINYWhere stories live. Discover now