DEPRESI

1K 54 12
                                    

Saga berada disebuah halaman yang sangat luas. Berbagai jenis bunga tertanam dan memenuhi halaman itu. Disaat yang bersamaan,Saga melihat Sofia bersama dengan seorang anak perempuan yang wajahnya mirip dengan Saga. Keduanya tengah memetik bunga yang ada di depan mereka. Sofia memasangkan bunga ke telinga sang putri. Ibu dan anak itu tersenyum dan menoleh ke arah Saga. Melambaikan tangan mereka

Di samping Saga,seorang anak laki-laki berusaha menggandeng tangan Saga. Saga menolehkan kepalanya,lelaki tampan itu tersenyum pada anak lelaki yang juga amat mirip dengannya.

"Kakak! Papa! Kemarilah!" Teriak anak perempuan itu. Saga menoleh,sedangkan anak lelaki yang ada disampingnya menarik tangan Saga untuk mendekati kedua wanita itu.

"Mama!" Teriak bocah lelaki itu

"Anak,Mama. Kemarilah,bersama Mama dan adikmu." Kata Sofia

Anak lelaki bergeming,langkahnya terhenti. Dia menatap lekat Saga yang sejak tadi hanya terdiam. "Aku tidak bisa. Aku harus menemani Papa."

Sofia dan anak perempuannya hanya tersenyum,wanita itu mengalihkan pandangannya pada Saga. "Suamiku,tolong jaga Xabiru untkku. Aku menitipkan dia padamu. Aku akan membawa Xaviera bersamaku. Tolong,jangan pernah menyerah untuk hidup demi Xabiru. Aku mencintai kalian berdua."

Sofia menggandeng tangan anak perempuannya. Keduanya berjalan menjauhi Saga dan putranya. Saga hanya bisa terdiam dengan air mata yang terus mengalir. Anak lelakinya juga hanya menatap kepergian Sofia tanpa bisa menghentikannya.

"Sofia!" Teriak Saga namun Sofia tidak berhenti. Saga ingin mengejarnya namun tubuhnya sama sekali tidak bisa di gerakkan

Dalam dunia nyata. Saga menggeliat dengan wajah yang dipenuhi keringat sebesar biji jagung. Lelaki tampan itu terlihat pucat dan tidak tenang. Rita berada disisinya untuk menjaga Saga.

"Sofia! Sofia! Jangan pergi!" Teriak Saga. Saga terbangun dari tidurnya dengan nafas yang tersengal

Rita langsung tersentak kala mendengar teriakan Saga. Wanita paru baya itu mensejajarkan tubuhnya dengan sang putra yang masih terlihat linglung.

"Saga,ada apa? Mommy disini" gumam Rita

Saga menoleh ke arah Rita,dia mengedarkan pandangannya. "Mom,dimana Sofia? Dia ada disini,Mom! Tadi,dia menemuiku! Kemana dia,Mom?! Pria tua itu mengusirnya lagi?!"

Hati Rita mencelos,rasanya sangat sakit melihat Saga seterpukul ini karena kepergian Sofia. Wanita paru baya itu meletakkan tangan kirinya di bahu Saga,tangan kanannya mengusap pipi sang putra.

"Sofia ada dihatimu,sayang. Dia hidup dihatimu. Raganya sudah pergi,tapi dia akan tetap dihatimu." Bisik Rita sambil meletakka  tangannya ke dada Saga

Saga menggelengkan kepalanya. Dia sadar kalau yang barusan dia lihat hanyalah mimpi. Sofia memang sudah pergi. Saga ingin bangun namun tubuhnya terasa sangat kaku.

"Jangan kemana-mana dulu,Saga. Dokter sudah mengatakan tentang penyakitmu pada kami semua. Kamu menderita GBS,tapi kenapa tidak pernah mengatakan apapun pada kami? Kamu tidak boleh menyepelekan penyakit itu,Nak. Kamu harus hidup dan berjuang sembuh demi Xabiru,sama seperti apa yang dipesankan Sofia padamu." Ujar Rita

Saga memukul-mukul ranjang disisinya. Lelaki tampan itu menangis dan meraung. Hatinya terasa sangat sakit

"Penyakit itu tidak akan bisa membunuhku,Mom! Kelumpuhan itu tidak akan bisa membuatku hancur! Jika  Sofia ada bersamaku! Dialah yang selalu menguatkan aku,meyakinkan kalau semua akan baik-baik saja! Tapi,dia sudah pergi! Tidak ada lagi alasan untuk bertahan atau apapun itu,Mom! Jiwaku pergi bersama dengan kepergian Sofia!"

DESTINYWhere stories live. Discover now