HER TOUCH

895 56 8
                                    

Kediaman keluarga Herlambang,

Siska menatap pantulan dirinya di depan cermin. Wanita cantik itu menyapukan bedak keatas pipi mulusnya. Tidak lupa, lipstik berwarna cerah ia poleskan ke atas bibir ranumnya yang seksi

Siska sudah siap dengan penampilan barunya sebagai seorang caregiver. Rambut panjangnya pun sudah di cepol kebelakang.

"Aku akan bertemu Kakek Ulung untuk yang pertama kali setelah 5 tahun. Aku harus mempersiapkan hatiku. Pembunuh itu, aku tidak boleh lemah di depannya." Kedua tangan Siska mengepal dengan erat

Ia sedikit merapikan penampilannya sebelum berjalan keluar dari dalam kamar. Tujuan utama Siska adalah menghampiri Xavyera yang saat ini sedang berada di kamarnya bersama dengan Bibi Nanny.

Siska mendorong pintu kamar, ia bisa melihat jelas sang putri yang tengah memainkan iPad ditangannya.

"Xavy." Sapa Siska

Merasa terpanggil, Xavyera mengangkat kepalanya. Ia meloncat turun dari atas kursi untuk menghampiri Siska

"Mommy." Xavyera memeluk erat kedua paha Siska

"Putri kecilnya Mommy." Siska mengusap rambut panjang milik Xavyera

Xavyera memperhatikan penampilan Siska yang terlihat sangat berbeda hari ini. Gadis kecil itu menautkan kedua alisnya.

"Mommy mau kemana? Mommy tidak terlihat seperti akan berangkat ke kantor." Tanya Xavyera

Siska melirik Bibi Nanny, memberi kode agar meninggalkannya dan Xavyera berdua. Bibi Nanny yang mengerti langsung menunduk hormat lalu meninggalkan kamar Xavyera

Siska menuntun Xavyera agar duduk berdua dengannya diatas ranjang. Ia menggusap punggung tangan milik sang putri, berusaha mengatur kalimat yang tepat untuk dia katakan pada sang putri.

"Xavy, ada sesuatu yang ingin Mommy katakan padamu." Siska menatap lekat sang putri

"Sesuatu? Apa itu,Mom? Katakan saja, aku akan mendengarnya." Sahut Xavyera

Siska mengulas senyuman tipis diatas wajah cantiknya. "Mommy baru-baru ini mengetahui sebuah fakta baru. Kalau ternyata, Papa masih hidup,sayang. Papa belum pergi ke surga. Papa masih ada di dunia ini. Maafkan Mommy karena baru mengetahuinya sekarang."

Xavyera menutup mulutnya menggunakan tangan. Tentu saja dia terkejut, selama ini Siska selalu mengatakan kalau Papa nya telah tiada lagi. Siska bahkan tidak pernah lupa mengajarkan Xavyera untuk mengirimkan doa pada Saga.

"Mom, are you kidding me?"

"No, sweatheart. It's a true, your Papa is alive." Sahut Siska

Xavyera masih tidak mengerti bagaimana orang yang telah tiada bisa tiba-tiba hidup lagi. "Mom, jika Papa memang masih hidup. Lalu dimana Papa sekarang? Kenapa dia tidak datang menemui Papa?"

DEG...Siska mulai merasa hatinya bergemuruh. Ini adalah bagian yang paling sulit, menjelaskan pada Xavyera bahwa Papa nya masih hidup namun kondisinya tidak bisa disebut baik bahkan jauh dari kata baik.

"Xavy, putri Mommy ini anak yang baik kan,sayang?" Siska meletakkan tangannya ke atas pipi gembul sang putri

''Tentu saja,Mom. Xavy putri kecil Mommy yang baik dan sangat mencintai Mommy." Balas Xavyera

Siska mengangguk. "Papa...dia sedang berada pada keadaan yang kurang baik,Sayang. Papa sedang sakit keras dan dia tidak bisa untuk datang ataupun menemuimu dan Mommy sekarang. Sebab itu, Mommy dan Opa bahkan semua orang berpikir kalau Papa telah tiada lagi."

"Papa sakit,Mom? Apa sangat parah? Lalu bagaimana denganku,Mom? Apa aku tidak akan pernah bisa menemui Papa lagi? Mom, jawab aku."

"Bisa dikatakan parah tapi Mommy yakin kalau Papa akan pulih lagi. Ada satu hal lain yang harus kamu tahu tentang Papa,sayang. Papa yang sekarang, mungkin akan sangat jauh berbeda dengan Papa yang kamu kenal dari foto yang biasa Mommy tunjukkan padamu. Itu karena Papa sakit, dan Mommy mohon padamu,Xavyera. Jangan pernah mencela apalagi menolak Papa. Saat kamu menemuinya nanti, maka tetaplah sambut Papa dengan sambutan terbaikmu. Entah itu sehat atau sakit."

DESTINYWhere stories live. Discover now