KEHAMILAN SOFIA

730 38 10
                                    

3 Bulan Kemudian

3 Bulan telah berlalu sejak Saga memutuskan untuk menikahi Sofia. Kehidupan mereka berjalan dengan normal dan baik. Tidak ada rintangan yang berarti. Saga benar-benar menjadikan Sofia ratu dalam hidupnya. Apapun akan dia berikan untuk sang istri

Meski hingga kini,kedua sejoli itu tak kunjung mendapatkan restu dari Kakek Ulung. Tapi,itu seolah tidak menjadi beban yang berarti untuk mereka. Selama Pria Tua itu tidak mengusik ketenangan hidup keduanya,maka selama itu pula Saga tidak akan mengusik Sang Kakek. Sofia juga berusaha untuk merebut hati Kakek Ulung

Beberapa kali,Sofia datang ke mansion dengan alasan ingin menemui Rita. Padahal aslinya,dia datang dengan tujuan untuk merebut hati Kakek Ulung. Sofia akan memasakkan berbagai hidangan yang disukai oleh pria tua itu. Meski pada akhirnya,semua hidangan itu hanya akan berakhir tragis di dalam tempat sampah

Kakek Ulung juga terlihat tenang dan tidak membuat pergerakan apapun. Tapi,hal ini justru membuat Saga waspada. Saga sangat mengenal karakter Kakek ulung. Pria tua itu tidak akan membiarkan pernikahan Saga dan Sofia begitu saja.

Oleh karenanya,Saga memperketat penjagaan terhadap sang istri. Dia akan sangat melarang Sofia untuk meninggalkan mansion meski hanya untuk ke depan tanpa pengawalan.

Seluruh pelayan dan penjaga juga sangat diseleksi dengan ketat oleh Saga. Sofia sebenarnya kurang nyaman,tapi dia pun tidak akan menang jika harus berdebat dengan seorang Saga. Sofia juga percaya kalau ini demi kebaikannya sendiri

Sofia tidak lagi canggung saat bersama dengan Saga. Tidak lagi malu-malu saat harus bermanja pada sang suami. Sofia mulai lugas saat menunjukkan cinta dan kasih sayangnya untuk Saga meski depan semua orang

Agak tidak tahu diri jika harus mengatakan ini. Tapi dengan ajaran dan dorongan dari Saga. Sofia mulai bisa menunjukkan dan menegaskan statusnya sebagai Nyonya Saga dihadapan semua orang.

Sofia tidak tahu akan seperti apa kehidupannya kedepan. Namun apapun itu,dia yakin mampu melewatinya jika Saga selalu berada disisinya.

Seperti saat ini. Sofia tengah duduk menunggu di atas closet. Sudah beberapa menit sejak dia bangun duluan meski ini masih sangat pagi.

Sofia menyembunyikan sesuatu diperutnya. Dari raut wajahnya,sepertinya wanita itu tengah memastikan sesuatu

"Sudah 10 menit. Harusnya ini sudah akurat."

Sofia mengeluarkan benda yang sejak tadi tertutup tangan di atas perutnya. Benda kecil berbentuk persegi panjang. Sofia sedikit memejamkan kedua matanya hingga akhirnya,kedua mata itu membelalak sempurna. Perlahan,Sofia meneteskan air mata

Dia merasa tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Wanita itu menutup mulutnya untuk meredam isakan yang berusaha lolos dari bibir ranum itu

"Terimakasih,Tuhan. Aku akan jadi seorang Ibu." Gumamnya sambil menatap langit-langit kamar mandi

Tepat pukul 9 pagi. Sudah waktunya untuk Saga bangun dan bersiap ke kantor. Lelaki tampan itu masih terlelap di atas ranjangnya. Beda dengan Sofia yang sudah rapi bahkan sudah sedikit memberikan polesan makeup pada wajah cantiknya.

Sofia tersenyum kala mendapati Saga yang masih tak kunjung bangun. Sofia duduk di tepian ranjang,perlahan mulai mengguncang tubuh Saga untuk membangunkannya

"Mas Saga,bangunlah. Bukankah kamu harus ke kantor hari ini?" Bisik Sofia

Masih belum ada pergerakan. "Mas,aku punya hadiah untukmu. Kamu tidak ingin melihatnya? Ini sangat indah,kamu pasti senang."

Bisikan kedua dari Sofia berhasil membangunkan Saga. Lelaki tampan itu mulai menggeliatkan tubuhnya. Kelopak matanya mengerjap dengan lemah

"Sofia.." ujarnya dengan suara khas orang baru bangun tidur

DESTINYWhere stories live. Discover now