CHANGE A PLAN

814 56 16
                                    

Kediaman Keluarga Manggala, seminggu kemudian.

"Oma, bawa aku ke tempat Bibi Siska." Xabiru merengek di depan Rita

Sudah seminggu ini dia tidak bisa bertemu dengan Siska sama sekali. Bahkan, Xavyera pun tidak berangkat ke sekolah.

Bukan tanpa sebab, Siska harus menerima perawatan dirumah sakit akibat penyakit asmanya yang kambuh beberapa waktu lalu. Keterkejutan atas hadiah yang dia dapat sukses membuat kesehatannya sempat menurun.

Selama itu pula, Xabiru sama sekali tidak bisa bertemu dengan Siska. Bahkan suara atau bayangan dari Mama tercintanya itu pun tidak bisa dia dengar dan temui dimanapun. Xabiru tersiksa, dia mulai berpikir kalau Mama nya pergi lagi meninggalkan dia.

"Sayang, Bibi Siska sedang sakit. Bagaimana bisa kita berkunjung? Kita hanya akan menganggu istirahatnya saja nanti." Ujar Rita coba memberikan pengeritan

Namun, Xabiru sama sekali tidak mau mengerti. Dia sudah sangat merindukan Siska. Mama kandung yang baru saja bisa dia jumpai setelah 5 tahun lamanya.

"Hiks...Oma Jahat! Aku hanya ingin bertemu dengan Bibi Siska. Aku mengkhawatirkan dia,Oma. Bibi kesakitan saat terakhir kali aku melihatnya. Aku hanya ingin memastikan bahwa Bibi Siska baik-baik saja." Xabiru menangis hingga terisak-isak

Ini jelas membuat Rita merasa heran, hal yang sangat jarang dilakukan oleh sang cucu apalagi pada orang lain. Xabiru hanya merengek saat dia memaksa Rita atau Leona bahkan Kakek Ulung untuk memberikan apa yang sangat dia inginkan. Dan apa yang bocah itu inginkan, pastilah hal yang dia sukai.

Baiklah, Rita akan mengalah kali ini. Jika tidak ingin membuat cucu tercintanya menangis dan terus merengek, dan mungkin hanya akan membuat penyakit asma nya kambuh.

"Baiklah, Oma akan membawamu menemui Bibi Siska. Tapi ingat, kau tidak boleh merepoti Bibi Siska atau membuatnya tidak nyaman. Oma akan marah." Ujar Rita

Xabiru mengangguk dengan antusias bahkan wajahnya sudah terlihat sangat cerah. Menemui Siska adalah keinginan terbesarnya sejak berhari-hari lalu.

"Siap,Oma! Aku tidak akan membuat Bibi Siska susah." Sahut Xabiru

Xabiru menghentak-hentakkan kedua kakinya saking bersemangat dan senang hatinya. Bocah kecil itu lalu berlari ke arah kamar Saga.

Dan Rita yang melihat hanya bisa menggeleng pelan. Dia cukup senang melihat Xabiru yang sekarang selalu terlihat ceria. Tidak seperti dulu, sewaktu dia belum bertemu dengan Saga. Xabiru selalu terlihat murung bahkan seringkali menangis diam-diam

"Siapa sebenarnya Nona Herlambang itu? Kenapa Xabiru sangat menyukainya? Mereka bahkan baru saling mengenal tapi Xabiru sudah sangat lengket dengannya. Sangat berbeda dengan Vanessa." Rita tengah memikirkan tentang Xabiru dan Siska

Entah itu Leona ataupun Medina, mereka semua menceritakan tentang bagaimana Xabiru yang sangat menyayangi Siska. Medina bahkan menceritakan pada Rita tentang Xabiru yang memarahi Vanessa saat wanita itu mencoba menekan Siska.

"Apapun alasannya, yang penting kamu bahagia,Xabiru. Cucuku yang malang, kamu berhak bahagia. Meski Papa mu berada dalam keadaan seperti itu. Bahkan Mama mu telah tiada,Nak." Rita memejamkan kedua matanya dengan erat. Coba meredam gejolak yang ada dalam dadanya. Mengingat nasib tragis antara Saga dan Sofia selalu membuat dadanya sesak

Sementara itu, Xabiru masuk ke dalam kamar Saga. Ia menemukan sang Papa yang tengah berbaring sambil menangis di atas brankarnya.

"Eeeuuhhgghh..." suara tangisan Saga bahkan terdengar sangat frustasi

Xabiru menghela nafas berat. Sama seperti dirinya, Saga pun sangat ingin bertemu dengan Siska. Sudah seminggu berlalu sejak pertemuan mereka dan hingga kini Siska tidak pernah lagi muncul didepan Saga. Saga mulai beranggapan kalau wanita yang mengaku sebagai Sofia itu pergi lagi dari hidupnya. Kalau dia kembali kehilangan Sofia

DESTINYWhere stories live. Discover now