31

68.4K 4.4K 1K
                                    

Cold marriage is another word for divorce

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Cold marriage is another word for divorce.

.
.

"Kita tak baik-baik saja, Valina."

.
.

Hening.

Valina terdiam sesesat setelah Avandher mengatakan itu. Selama ini pernikahan mereka begitu harmonis dan tenang. Walau pertengkaran kecil pasti ada, tapi itu tak akan membuat pernikahan mereka tak baik-baik saja. Pada akhirnya, pria itu akan memeluk istrinya, merayu dengan kalimat manis agar tak diabaikan, lalu berbaikan.

Begitu sederhana!

But, now..

"Kita yang tak baik-baik saja atau hanya kau?" sergah Valina.

Avandher merangkum wajah wanita itu dalam tatapan dinginnya. "Kita, Valina."

"Oh, really?" Valina mendengus, lalu mengarahkan pandangannya pada bir di atas meja. Pria itu sangat anti dengan alkohol dan Valina tau itu. "Kau bahkan tak pernah minum-minum seperti ini sebelumnya. Aku seperti tak mengenalimu. Why?"

Avandher menghela nafas, saat ini suasana hatinya sedang tak bagus untuk memulai sebuah pertengkaran karena jawabannya tentu bukanlah sesuatu yang ingin wanita itu dengar. Jadi, ia memilih melanjutkan langkahnya menuju meja kerjanya.

"Avandher, I'm trying to talk to you! Kau sungguh akan terus mengabaikanku seperti ini?"

"Pulanglah kita bicara nanti."

"Tidak! Kita harus bicara sekarang! Ini sudah 3 minggu, tapi kau masih marah padaku?! Atau karena sesuatu yang lain?"

Fuck, damn!

Jengah. Avandher kembali berbalik, matanya menyorot tajam.

"Kau sungguh ingin mendengarkanku, Valina?! Kau biasanya tak pernah ingin mendengarkanku!"

Valina cukup tersentak. Pria itu baru saja menaikkan nada bicaranya.

Avandher menatap istrinya itu serius, namun sirat kekecewaan. "Aku tak marah padamu, aku kecewa. Selama ini aku berusaha menjadi suami dan pria yang terbaik untukmu. Aku benar-benar berusaha! Pernahkah aku mengeluhkan keputusanmu, Valina? Bahkan ketika kau ingin memakai kontrasepsi sialan itu, aku tak melarangmu! It's because I love you!"

Benar, dulu ia begitu mencintai istrinya itu.

Dulu ia setia. 

Dulu juga ketika ia mengetahui bahwa dirinya bukanlah yang pertama untuk wanita itu, Avan tak mempermasalahkannya.

Bahkan saat Valina mengatakan belum siap menjadi seorang Ibu, ia mencoba menjadi suami yang pengertian hingga rela menentang kedua orangtuanya yang selalu menuntutnya untuk segera memiliki keturuan dan itu membuat hubungannya dengan ayahnya jadi meregang.

THE BOSSDonde viven las historias. Descúbrelo ahora