14

132K 3.1K 1.3K
                                    

Threats are cunning

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Threats are cunning.
.
.

"Everything in you is mine!"

.
.

Bagaimana kata-kata bajingan seperti itu bisa terlontar dari bibirnya yang selalu mengucapkan kata cinta untuk istrinya? Demi apapun, Avan tak pernah berniat menghianati Valina!

Avan mengakui bahwa malam itu adalah kesalahan, harusnya Avandher tak membiarkan dirinya bergulung gairah bersama perempuan selain istrinya. Tapi, Avan tak bisa menghentikan kegilaannya. Letta, wanita yang ia perawani itu bagai zat adiktif yang membuatnya kecanduan.

Manik letik Letta yang indah.

Aroma tubuhnya yang manis.

Lalu bibir segarnya yang selalu nampak menggoda.

Oh, fuck this!

Lagi, dalam hati Avandher mengumpati dirinya sendiri.

"W-what?"

Bahkan saat Letta menatapnya dengan mata bergetar, seharusnya Avan menjauhkan wajahnya. Namun liatlah apa yang dirinya malah lakukan, Avandher bahkan tak memutus sorot matanya dari mata lentik gadis—ralat, wanita muda di depannya.

Lalu seolah akal sehat pria itu sudah benar-benar mati, detik selanjutnya tanpa aba-aba Avandher lantas mendaratkan bibirnya tepat di bibir ranum Letta—melumatnya kasar dan menuntut. Detik itu juga, dapat Avan rasakan tubuh Letta seolah menegang di tempat.

Namun, Avan tak memperdulikan reaksi Letta. Yang Avandherr pedulikan adalah fakta bahwa bibir mengantup Letta terasa begitu lembut dan hangat, hingga berhasil membuat dirinya semakin berhasrat.

Sedangkan Letta, sesaat pikirannya terasa kosong kala bibir Avandher meraup bibirnya dengan cara yang tak sopan. Jantung Letta berpacu tak normal, seiring dengan aliran darahnya yang berdesir panas. Sebelum akhirnya, sapuan halus yang Avan berikan di area pinggangnya itu berhasil membuat Letta tersadar dan detik itu juga ia memberontak. 

Mphh~

Susah-susah Letta mendorong dada bidang Avandher.

Namun, Avan adalah pria dewasa yang berngalaman. Ia menahan tengkuk Letta agar berhenti memberontak. Lalu dengan satu gigitan, Avan berhasil membuat Letta membuka mulutnya hingga ia dapat menelusupkan lidahnya dan mengeksplor rongga mulut Letta dengan begitu gencarnya.

"Nghh.."

Cumbuan Avandher terasa semakin liar. Tak tinggal diam, Avan menarik pinggang Letta semakin menempel pada tubuhnya.

Segigih apapun Letta berusaha menghidar, Avandher yang sudah berada di pucak kegilaannya itu tak akan melepaskan Letta untuk malam ini. Terbukti, karena tubuh mereka tak berjarak, Letta dapat merasakan sesuatu seolah menekan perut bagian bawahnya.

"Mhh.."

Salah! Ini salah!

Letta tak ingin terbuai dan mengulangi malam itu.

Sayangnya, ciuman sepihak itu terasa begitu menuntut, membuat Letta kewalahan. Gairah dan amarah yang pria itu salurkan semakin membuat kaki Letta melemas. Letta terus berusaha lepas, namun semakin lama tenaga Letta seolah terkuras.

Hingga akhirnya, Avan menjarakkan wajahnya dan menatap Letta lamat dengan nafas mereka yang sama-sama berderu.

"Kau harus tau betapa menyebalkannya melihatmu dengan gaun merah sialan ini." Manik sayu Avan memindai gaun yang Letta kenakan, lalu menatap Letta lagi. "Kau mau aku merobeknya?" 

"Bajingan!" maki Letta.

Letta kembali mencoba lepas. Namun, semesta pun tau bahwa tindakannya adalah sia-sia. Tenaga Letta jelas tak sekuat itu untuk membuat Avandher menyingkir, bahkan dorongan Letta itu tak mampu membuat Avan bergeser seincipun dari tempatnya. 

Tatapan Avan itu tak putus dari wanita lancang dalam kukungannya. Tak pernah ada wanita yang berani mengumpati dan memukulnya seperti yang Letta lakukan. Avan membiarkan tubuhnya dipukuli sepuas yang Letta mau, sebelum akhirnya Avan meraup tangan halus itu dan mencengramnya erat. 

"Minggir!" Lagi, Letta memberontak.

"Apa kau pikir dengan pukulan menggelikan seperti itu bisa membuatku melepaskanmu?" Avan berucap dengan suaranya yang memberat.

"You're mine now."

Letta mencoba untuk tak menggetarkan matanya. "I'm not yours! You're married!" peringatnya, mengingatkan status Avandher.  

Manik pekat pria itu terasa begitu dingin dengan jemarinya yang mulai bergerak lancang menyingkirkan helaian rambut Letta ke belakang telinga. Entah kenapa sentuhan halus jempol Avandher yang melintasi area pipinya itu membuat Letta meremang.

"But, I have paid you," balas Avan.

Kaliamat itu terdengar begitu santai di telinga Letta, membuat Letta menatap Avandher dengan tatapan sesak, ia seperti jalang sekarang ketika Avan kembali membahas soal bayaran.

"Saya akan memberitahukan ini pada istri anda!"

"Lalu aku akan memberitahukan ini pada nenekmu," balas Avan tanpa hati. Bohong jika Avan tak mencari tahu tentang Letta. "Apa itu impas?"

Detik itu juga, nafas Letta seolah tercekat. "Itu tak ada hubungannya!"

"I can do anything."

"Apa anda benar-benar sebajingan ini?" 

Tatapan Avandher mendatar dan nampak begitu angkuh. "Ya."

Letta menggeleng tak habis. Lalu tiba-tiba, dering ponsel dari dalam saku celana Avandher itu berhasil membuat tatapan mereka terputus. Walau enggan akhirnya Avan melepaskan Letta.

Pria itu kemudian beralih merogoh ponselnya dan..

My Wife is calling..

Mendapati kontak sang istri, seketika kewarasan Avandher seolah dipaksa kembali.

Avan menatap Letta sekilas. "Tetap di sini," peringat Avan, sebelum akhirnya ia berjalan menjauh menuju balkon, meninggal Letta.

Detik itu juga karena lengan kokoh pria itu tak lagi menyangga tubuhnya, Letta merasakan tubuhnya melemas dan nafasnya berderu bersamaan dengan detak jantungnya yang bertalu cepat.

Letta menatap punggung tegap Avandher dari kaca pembatas balkon. Entah apa yang dibicarakan pria itu, Letta tak mau peduli. Ia juga mengabaikan perintah Avan dan buru-buru Letta melangkah kabur.

Tapi, Letta melupakan sesuatu. Pintunya kamar hotel Avandher itu terkunci!

Shit!

Dan yang membuat kepala Letta berdenyut frustasi adalah fakta bahwa pintu itu hanya bisa dibuka menggunakan kartu akses yang Avan miliki.

Double shit!

.
.

TBC

Vhynn tendang juga nih lama-lama titit si Boss! 😒

Btw, selamat malam para lumut yang mengering..👺

......................

VOTE DAN KOMENNYA YANG BANYAK. NUNGGUIN 1K VOTE DAN KOMENNYA, LAMA TEMBUSNYA..👺

TERIMAKASIH 🫃🏼

THE BOSSWhere stories live. Discover now