PROLOG

448K 3.5K 49
                                    

That night

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

That night..

.
.

Malam itu, di bawah keremangan lampu kamar hotel. Suara erangan dan desahan dari dua insan yang bergelut di atas ranjang itu terdengar begitu nyata.

"Arghhh..."

"Hnghh..Boss.."

Mata sang pria menatap si gadis yang hanya dibalut pakaian dalam itu dengan pandangan berkabut. Gadis itu nampak begitu seksi di bawah kukungan tubuh besarnya. Pikiran si pria kian meliar kala tatapan mata tajamnya jatuh pada belahan dada gadis yang bukan istrinya itu.

Dada itu kian membusung bersamaan dengan nafasnya yang kian memburu.

"Boss.."

Bahkan, suara gadis itu terdengar sangat menggoda dan begitu seduktif di telinga pria dewasa seperti Avandher Gharnion! Penisnya semakin mengeras dan terasa sesak dalam balutan celana kerjanya. Akal sehatnya semakin menipis melihat betapa indah tubuh gadis 20 tahun yang berbaring pasrah di bawahnya.

Nafas pria itu semakin memburu!

Dengan gerakan cepat Avan kembali mencumbui bibir gadis yang kini menjabat sebagai sekertarisnya itu. Melumat bibirnya dengan begitu dalam, mereka saling memainkan lidah hingga saliva yang sudah saling bercampur itu mengalir membasahi pipi si gadis.

"Hmphh.."

Gadis muda itu bernama Chesa Fhalleta, Avan sering memanggilnya dengan panggilan formal—Sekertaris Letta atau Nona Alleta. Selalu ada sebutan lain di depan nama gadis itu, karena Avan memang memberi batasan pada para bawahannya, panggilan seperti itu menandakan hubungan mereka yang profesional dan sopan.

Namun, batasan seperti apa yang mereka bangun sekarang ini? Dimana letak batasannya ketika tangan besar Avan telah dengan lancang melucuti setiap helaian kain yang menutupi tubuh sekertarisnya.

Ciuman bibir mereka pun semakin panas dan menuntut, tangan Avan juga bertindak kian liar dengan meremasi payudara besar Letta yang membusung begitu menggoda!

"Nghh.." gadis itu mendesah lagi ketika Avan memainkan puncak payudaranya dengan gerakan melingkar-lingkar.

Kepala Letta semakin mendongak menikmati setiap sentuhan asing yang memanjakan tubuhnya. Sapuan lidah Avan turun pada leher jengang Letta yang terlihat sangat menggoda, dikecupinya leher itu dengan bibir panasnya, menjilatinya, dan menghisapnya hingga meninggalkan dua bercak kemerahan.

Tubuh Letta semakin bergerak gelisah.

Gairah dan alkohol adalah perpaduan yang sangat berbahaya. Ya, gadis itu memang tengah berada di bawah pengaruh alkohol hingga Letta tak melawan dan malah pasrah ketika Avan bertindak melewati batas.

Lalu bagaimana dengan Avandher, pria itu sama sekali tak meminum alkohol! Avan masih 100 persen sadar bahwa gadis yang tengah ia cumbui sekarang ini bukanlah Valina—istrinya.

Avan memutus ciumannya dan menjauhkan tubuhnya. Letta menatap mata kelabu Avan sayu, pria itu tengah melepaskan kemeja kerjanya sendiri. Hingga memperlihatkan dada bidang dan otot perutnya yang nampak sangat seksi!

Gluk.

Letta meneguk ludahnya sendiri, pahatan tubuh dan wajah tampan bossnya itu sangat pempesona! Pipi Letta kian memerah dan panas, kakinya semakin bergerak tak nyaman karena vaginanya kian membasah. Avan melemparkan kemejanya sembarangan sambil menatap lurus pada bibir Letta yang membengkak karena ciuman panasnya.

Dengan gerakan perlahan Avandher membuka gesper yang melingkari celana kerjanya. Ia melupakan bahwa tindakannya adalah salah, tidak seharusnya ia membiarkan perempuan lain selain istrinya melihat keindahan tubuh kekarnya. Tapi, nafsu dan gairahnya sudah berada di ujung tanduk, Avan membutuhkan pelepasan karena penisnya sudah sangat ingin merasakan kehangatan gadis muda seperti Chesa Fhalleta.

Semburat merah pada pipi Letta semakin jelas kala gadis itu melihat betapa mengacungnya kenjatanan Avandher, pria itu sudah telanjang sekarang. Tanpa sadar, Letta mengigit bibirnya sendiri dan itu terlihat sangat sensual di mata Avan!

Senyum miring tersungging di bibir pria itu, Letta juga sama bergairah sepertinya. Dengan sekali tarik, Avandher kini telah meloloskan CD hitam yang gadis itu kenakan.

Avan memindai tubuh telanjang Letta dengan penuh minat. Tubuh Letta begitu mulus dengan lekukan yang terlihat jelas dan sempurna di tempat yang seharusnya.

"So hot.." puji Avandher menatap Letta dengan kabut gairah. Begitupun Letta yang menatap Avan, gadis itu pasrah! Ia tak melawan, Letta malah sangat menantikan adegan selanjutnya!

Alkohol benar-benar gila! Letta tak akan berpikir seperti itu jika dalam keadaan normal!

Avan kembali mendekatkan wajahnya, meraih bibir seksi Letta dan kembali melumatnya panas! Letta membalas ciuman Avan dengan gerakan kaku, gadis itu masih sangat pemula untuk pria senior seperti Avandher!

Alkohol dan gairah asing semakin membutakan Letta, tangan gadis itu kini sudah dengan lancang dan berani mengusapi dada telanjang Avan.

Pria itu mengeram dalam ciumannya.

"Aghh..Letta..."

Nafsu sudah sepenuhnya menguasai diri Avandher, hingga ia meninggalkan panggilan formal yang selalu ia sematkan di depan nama Letta.

"Bosshh..." Letta mendesah ketika Avan mulai mulai mengesek-gesekkan penisnya di bibir vagina Letta yang sudah sangat basah itu.

"Ohh, fuck Letta! Aku tidak tahan.." geram Avan, ia mencoba mendorong masuk penis besarnya ke dalam milik Letta yang masih sangat sempit dan ketat itu.

"Ahh, it's hurt..." ringis Letta di sela desahannya.

"Enghh, kau sempit.." Avan terus memaksakan miliknya masuk, hingga akhirnya..

Bles~

"Argghhh...."

"Ahhhh..."

Dengan sekali dorongan kuat, penis besar Avan berhasil tertanam sepenuhnya di liang hangat Letta.

"Are you virgin?" tanya Avan ketika ia melihat darah segar yang keluar dari sela-sela penyatuan mereka.

Letta mengangguk kecil dengan kelopak matanya yang basah karena menahan sakit.

"Oh, shit!"

.
.

TBC

HOHOHO AFFAIR LAGI GAIS!🤤
ENTAH KENAPA SUKA AJA BUAT CERITA  MODEL GINI🥲

Akan di lanjut kalo rame.

TERIMAKASIH!

THE BOSSWhere stories live. Discover now