See you later, Erlan🖐🏻

Mulai dari awal
                                    

"Mama hati-hati disana ya, jaga kesehatan juga" ujar Syasa

"Iya Sya, mama titip Austin ya. Omelin aja kalo Austin terlalu sibuk sama pekerjaannya"

Sambil tersenyum, Syasa menganggukkan kepalanya. Memang benar sih, Austin sibuk sekali dengan pekerjaannya kalau orang orang bilang pasti akan menyebut Austin workaholic, tiada hari tanpa laptop dan ipad ditangannya bahkan earphone pun selalu terpasang ditelinga untuk berbicara melalui telpon dengan kliennya.

"Pokoknya, mama ingin nanti saat mama pulang. Kalian semua  jemput mama dengan membawa 3 cucu baru" ujar kencang Freya kearah menantu dan anaknya, "satu dari Syasa, satu dari Emily dan satu lagi dari Vanka biar Harry sama Caca punya adik"

Uhuk uhuk... Vanka dan Syasa tersedak mendengar ucapan Freya, terlebih Vanka yang benar-benar terkejut karna perkataan Freya sama seperti Dizon yang ingin mempunyai anak lagi dengannya.

"Setuju" jawab cepat Dizon

"Yuk ditunggu debay nya bang Austin dan mbak Syasa. Apakah ajaran dari dokter Benjy sudah di laksanakan?" ujar Benjy kearah Austin dengan senyuman jahilnya

Plukk... Austin memukul kencang dahi adik keduanya, bisa-bisanya dia bicara seperti itu didepan banyak orang, terlebih membicarakan pembicaraan yang sempat membuat Austin dan Syasa berantem semalem karna salah paham, yah walau ujungnya ajaran sesat Benjy sedikit berguna sih.

"Ayo pa ma" ajak Erlan yang sedari tadi masih diam saja tak tertarik dengan pembicaraan mereka semua

"Yaudah mama sama papa masuk kedalam ya, harus tetap Video Call setidaknya seminggu sekali! Kalau bisa setiap hari"

Mereka semua menganggukkan kepalanya. Kini Freya dan Jeff sudah melambaikan tangannya berjalan meninggalkan ketiga anak laki-lakinya bersama menantu dan kedua cucunya.

Bibir Freya tersenyum lebar melihat ketiga anaknya yang saat ini sudah mulai hidup bahagia dengan keluarganya masing-masing dan kini hanya tersisa satu bujang nya yang harus melanjutkan sekolahnya.

Ah, belum berangkat saja Freya sudah sedih dan pasti akan merasakan kesepian tidak bisa mendengar dan melihat tingkat laku Benjy yang selalu berantem dengan Vanka, dan tidak bisa tidur bareng bersama kedua cucunya selama beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun lagi.

"Erlan tunggu"

Mendengar seseorang memanggil nama Erlan, Semua yang disana pun terdiam, bahkan sang pemilik nama yang namanya dipanggil pun langsung menghentikan langkah kakinya diikuti kedua orang tuanya.

Mereka semua menoleh kearah belakang Austin Benjy dan Dizon, matanya membulat sempurna melihat perempuan yang sudah menghentikan langkahnya seakan sedang mengatur nafasnya yang seperti habis berlari marathon.

"DIRA!?" terkejut semuanya termasuk Erlan

"Lah, Adek aku?" ujar Syasa ikut terkejut melihat Dira sudah kembali berlari bahkan melewati Syasa dan yang lainnya. Padahal Dira bilang ada urusan dikampus, tapi bagaimana bisa perempuan ini pergi ke bandara, sendirian pula!

Setelah berlari kembali, Dira pun berhenti tepat dihadapan Freya dan Jeff, ia mencoba mengatur nafasnya kembali sebelum mulutnya mulai berbicara.

"Mama, Papa Hati-hati ya, maaf Dira telat tadi ada urusan dikampus huh huh huh" ujar Dira dengan tarikan nafas yang masih tidak beraturan.

Welcome Home SyasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang