Duka

7K 734 90
                                    

Sebelum baca jangan lupa Vote nya 🤩🙏🏻

Welcome Home Syasa
-HF-

Met baca😆✋🏻

Nangis banget ngetiknya😭😭💔

•••••

Baru saja Benjy dan yang lainnya berteriak kata Sah dan Austin mengucap Alhamdulillah, tibatiba saja mesin pendeteksi detak jantung yang berada disebelah Aldi berbunyi. Semua yang berada disana langsung bangun dari duduknya dan Benjy langsung berlari kearah Aldi

"Ambil pacemaker" teriak Benjy kearah beberapa Suster yang juga menjaga didalam, "cepat"

Isak tangis Syasa, Dira dan Kurnia pecah. Syasa sudah ditarik paksa oleh Austin agar tidak mengganggu Benjy didepannya.

Dugggg

Benjy menaruh alat pacu jantung itu di atas dada Aldi

"Ayahhh" teriak Dira yang tubuhnya sudah ditahan oleh Erlan sedangkan Kurnia ditahan oleh Vanka dan Freya

Dugggg

Lagi-lagi Benjy menaruh alat pacu jantung itu diatas dada Aldi lagi

"Ayah, ayah Syasa udah nikah ayah. Ayah sadar ya ayah" teriak Syasa lagi sembari menangis

Tittt..........

Semua semakin terkejut saat mendengar mesin pendeteksi jantung itu berbunyi panjang. Syasa yang melihat itu pun langsung menepis kencang tangan Austin

"Ayahhhh" teriak Syasa sudah berada disebelah Aldi

"Maaf, om Aldi..." Ucapan Benjy terhenti ia tidak bisa menahan air matanya lagi, "Benjy gak bisa selamatin om Aldi"

"GAKKKKKKK. Benjy pasti bohong" teriak Syasa menggoyangkan tubuh Benjy

"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un"

"Ayahhh" teriak Syasa yang kini berusaha menggoyangkan tubuh Aldi, "ayah bangun ayah. Ayah, Syasa udah turutin keinginan ayah. Sekarang Ayah turutin keinginan Syasa, ayah harus sehat lagi ayah"

"Ayah Syasa juga udah nikah sama Austin ayah" tangisan Syasa semakin pecah dengan tangan masih berusaha menggoyangkan tubuh Ayahnya

Brukkk

Dan Kurnia pingsan tepat dipelukan Vanka dan Freya, melihat itu dengan segera Dizon dan Austin menggotong Ibu Syasa ke sofa yang ada disana.

"Ayah, bangun ayah. Jangan tinggalin Dira" teriak Dira yang juga sudah berlari kearah Aldi

Beberapa suster disana sudah melepas alat yang sedari tadi tertempel ditubuh Aldi. Sedangkan Benjy ikut tersungkur lemas karna ia seperti merasa gagal menjadi dokter.

Seharusnya setelah operasi kemarin Benjy tidak menuruti keinginan Aldi, seharusnya Benjy memindahkan Aldi keruang ICU untuk perawatan lebih baik lagi

"Ini salah Benjy. Harusnya Benjy bawa ke ruangan khusus" tangisnya

Melihat Benjy ikut menangis, Emily langsung memeluk suaminya itu. Ia mengelus pundak Benjy dengan lembut, "Kamu gak salah Ben, kamu udah melakukan yang terbaik. Ini semua sudah takdir Allah"

Welcome Home SyasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang