MY SEXY BITCH

⚠️ [34] MY SEXY BITCH

•MY SEXY BITCH•

34. PILIHAN

.
.

XENA merasa sangat kesepian karena Zack tak ada di sisinya, pria itu pulang untuk menemui Zero. Rasanya hampa, jika Xena boleh egois, ia ingin selamanya berada di sisi Zack. Namun, Xena tak bisa mencegah Zack pergi, karena yang ingin Zack temui adalah Zero. Anak itu pasti sangat kesepian sekarang, entah kabarnya bagaimana, semenjak kejadian itu, Xena tak pernah mendengar kabar Zero. Semoga anak itu baik-baik saja.

Helaan napas kembali terdengar, Xena tampak bosan menghabiskan waktu hanya duduk dan tidur di ruangan serba putih ini. Xena memang belum diperbolehkan pulang, melihat kondisinya yang masih tidak stabil.

Alice yang sedang memotong buah memperhatikan Xena. Xena lebih banyak diam kepadanya, hubungan keduanya pun cukup renggang, karena Xena yang membuat jarak ketika Alice sedang memperbaiki hubungan mereka.

Demi menjaga perasaan Xena, Alice tak lagi mengungkit hubungan Xena dengan Zack, ia juga tak membahas tentang kehamilan dan kejadian yang menimpa Xena. Alice takut, Xena semakin terpuruk jika mengingat hal itu.

"Mama udah potongin apelnya. Ayo dimakan, Xen."

Xena menatap Alice sebentar, lalu menatap piring yang berisi buah apel hijau kesukaannya. Saat melihat Alice perhatian seperti ini, ada perasaan yang janggal di hatinya. Untuk menghargai usaha Alice, Xena memakan satu potong, lalu menyimpan piringnya di nakas.

Alice hanya tersenyum tipis saat Xena tak terlihat se-excited dulu menerima makanannya. Nafsu makan Xena menurun, Alice semakin khawatir karena pipi Xena yang semakin menirus, dan badannya mengurus. Setiap hari, Xena hanya makan tak lebih dari tiga sendok.

Setelah apel itu menghilang dari mulutnya, Xena memutuskan untuk keluar. Dirinya sangat bosan, Xena butuh udara segar di luar ruangan.

"Jangan pergi jauh-jauh." pesan Alice.

Alice tak melarang Xena keluar ruangan asalkan Xena tak jauh dari sekitar rumah sakit. Xena tipikal orang mudah merasa bosan jika tak melakukan apapun, jadi Alice biarkan, karena ia tahu Xena butuh menenangkan diri.

Angin malam yang menenangkan membuat Xena merasa lebih baik. Di keramaian, Xena merasa sendirian, tapi hal itu membuat Xena tenang karena tak ada yang mengenalnya.

Xena pergi ke taman rumah sakit yang paling sering dikunjunginya, meski kegiatan Xena hanya duduk dan menatap langit malam, hal itu tak membuat Xena merasa bosan.

Tapi hari ini, bangku taman tak ada yang kosong, sehingga langkah Xena berhenti dua meter dari bangku yang sering ia duduki. Di sana ada dua perempuan yang salah satunya menggunakan pakaian suster.

"Gimana kerjaan lo, Din?"

"Ya gitulah, yang namanya kerja pasti capek. Kalau aja hidup gue, kaya pasien gue yang dijaga di ruang VIP sama calon suaminya, gue nggak perlu kerja keras."

"Dia kaya dong ya?"

"Ya! Aura sugar daddy nya keluar. Kalo aja dia nggak punya calon istri, gue bakal nyalonin diri."

Keduanya tertawa, dan Xena hanya bisa diam di belakang mereka, dengan perasaan yang tak tentu, ia merasa mereka tengah membicarakannya.