"Be mine or die?"
Mendapatkan jalang yang masih perawan merupakan keberuntungan bagi seorang pria bernama Zack Calvino Alaric. Setiap inci tubuhnya membuat Zack ingin merasakan lagi dan lagi.
•••°✧°•••
⚠️ DEWASA!! BOCIL MINGGAT!!
⚠️ Gak suka? Gak u...
Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.
"AKU, merindukanmu Xena. Secepatnya, aku akan menemuimu."
Zack bicara sendiri di depan laptopnya yang menampilkan wajah Xena. Wanita itu, tampak bahagia dengan pekerjaannya. Bagaimana Zack tahu? Karena saat Xena pergi, Zack tak tinggal diam, ia menyewa banyak orang untuk mencari keberadaan Xena, dan menjaganya dari jauh. Tak sia-sia Zack mengeluarkan banyak uang, karena orang yang dibayar sangatlah kompeten.
Empat bulan berlalu, dan Zack belum berani menemui Xena, karena Zack tak mau Xena semakin membencinya sehingga ia memberikan waktu yang cukup lama bagi Xena agar tenang tanpa gangguannya.
Jarvis yang baru saja masuk ke dalam ruangan Zack terdiam sesaat, melihat Zack yang sudah tak karuan keadaannya. Jarvis tahu, jika Zack adalah orang yang tidak sabaran, tapi untuk Xena, Zack rela menunggu, sebesar itukah cintanya? Jarvis, jadi merasa bersalah, karena ialah yang memberi ide kepada Zack agar tak menghubungi Xena lebih dulu.
"Tuan, saya mendapatkan nomer Nyonya Xena yang baru."
"Serius? Apa sekarang saya bisa menghubunginya?"
"Tentu. Maaf jika saran saya kemarin membuat anda gila."
"Tak apa!" Suasana hati Zack sedang baik saat ini, jadi ia tak peduli dengan penderitaannya kemarin.
Zack mengecek ponselnya, Jarvis sudah mengirimkan nomer Xena. Jantungnya berdebar tak karuan, karena sudah lama ia tak menghubungi Xena lagi. Zack harap, Xena tak marah ia menghubungi malam ini.
Sedangkan di tempat lain, Xena baru saja selesai membersihkan toko kue. Pekerja lain, sudah pulang, kini tinggallah Xena dan Bu Mira. Xena mengambil tasnya dan ponselnya, bersamaan layar ponsel yang menyala menunjukkan sebuah notifikasi.
+62 **** : Hai? Bagaimana kabarmu Xena?
Xena ragu untuk membalas pesan tersebut, karena yang memiliki nomer ponselnya yang baru hanya ibu, dan teman kerjanya saja. Siapa yang menyebarkan nomer ponselnya? Tapi di sisi lain, Xena penasaran, siapa pengirim pesan tersebut.
Xena: Baik. Maaf, ini siapa?
+62 **** : Apa kau sudah melupakanku?
Xena: Siapa?
+62 **** : Zack
Oh, shit! Xena mengumpat dalam hati membaca nama tersebut. Bagaimana Xena bisa move on jika Zack datang kembali dengan sendirinya? Padahal Xena sudah mengganti nomer agar Zack tak bisa menghubunginya. Ah, Xena lupa, Zack bukan orang biasa, ia pasti mendapatkan apa yang ia mau dengan mudah, mendapatkan nomernya bukan hal yang sulit bagi Zack.
