⚠️ [19] MY SEXY BITCH

65.5K 3.1K 595
                                    

MY SEXY BITCH

19. KEHANCURAN

.
.

MELAMUN sepertinya sudah menjadi kebiasaan Xena akhir-akhir ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

MELAMUN sepertinya sudah menjadi kebiasaan Xena akhir-akhir ini. Terkadang, Xena menatap ponselnya sesekali, berharap ada notifikasi. Setelah kejadian seminggu yang lalu di rumah sakit. Xena tidak kembali ke sana, dan berharap Zack menghubunginya. Namun sayang, harapan itu semakin pupus karena sampai sekarang Zack tak menghubunginya.

Pikiran Xena pun kembali melayang-layang. Mungkin, Zack sibuk dengan keluarganya. Xena sadar diri, dirinya siapa? Ya, sudah nasibnya. Xena hadir pun karena sebuah kesalahan.

"Setiap orang ada masanya. Masa Zack sudah habis, dia kembali pada keluarganya. Tapi mengapa rasanya menyakitkan?" batin Xena.

Tatapan Xena kini fokus pada bangku Zero yang kosong. Anak itu masih belum masuk sekolah. Xena mengkhawatirkan keadaannya. Namun, Xena tak sanggup sakit sendiri jika melihat Zack berduaan bersama istrinya di rumah sakit.

Xena menyerah pada keadaan. Sepertinya, pergi adalah keputusan terbaik untuknya dan juga untuk Zack. Xena tak akan memaksa untuk Zack agar menetap, karena dari awal, Xena bukan siapa-siapa.

Zack, hanya menginginkan tubuhnya. Mencari kepuasan karena Ziva tak pernah ada untuknya. Xena sedari awal sudah menyadari hal ini. Tapi perasaan itu tumbuh tanpa disuruh. Terutama saat dirinya mengenal Zero. Sifat keibuannya muncul kepermukaan. Meski pada awalnya Xena hanya kasian, rasa simpati itu justru mengikatnya lebih dalam.

"Yang sudah selesai, boleh istirahat." ujar Xena.

Xena menjalani kesehariannya seperti biasa. Mencoba terbiasa tanpa Zack dan Zero. Menjadi guru bukan keinginan Xena, tetapi Xena suka anak-anak. Walaupun, hanya satu anak spesial dalam hidupnya yaitu, Zero. Mungkin, setelah Zero kembali, Xena akan bersikap tak berlebihan padanya.

"Xena." panggil Arland.

Xena menghentikan langkahnya, dan menoleh. Ia mendapati Arland yang menghampiri Xena, dengan keringat yang membasahi dahi. Hari ini, memang jadwalnya Arland mengajar olahraga di kelas sebelah.

"Ada apa?"

"Apa kamu dalam masalah Xen? Akhir-akhir ini, aku perhatikan kamu lebih banyak melamun."

"Aku baik-baik saja, Land."

"Aku tak yakin. Bagaimana, jika makan siang aku traktir?"

"Baiklah. Setelah selesai mengajar kita pergi ke cafe saja. Aku butuh sesuatu yang manis."

"Oke."

MY SEXY BITCH Where stories live. Discover now