⚠️ [06] MY SEXY BITCH

147K 4.6K 1.1K
                                    

•MY SEXY BITCH•

06. GAGAL

.
.

KEPALA Zero terasa berat, matanya mulai berkunang-kunang, ia tidak bisa memfokuskan diri dengan soal yang ada di kertas

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

KEPALA Zero terasa berat, matanya mulai berkunang-kunang, ia tidak bisa memfokuskan diri dengan soal yang ada di kertas. Tangan Zero sedikit gemetar saat ia hendak menuliskan jawaban. Zero berusaha mengisi meskipun waktu sudah tinggal sepuluh menit lagi. Rasa sakit di punggung Zero, mulai terasa lagi saat salah satu anak di belakangnya, menendang kursi miliknya. Zero menggigit bibir bawahnya sendiri, meredam rasa sakit.

Sisa lima menit lagi, tapi Zero sudah tak sanggup untuk menjawabnya, bukan karena soal itu sulit melainkan tangannya yang kaku dan perih, sehingga tak bisa digunakan dengan baik. Zero mati-matian menahan rasa sakitnya.

Kemarin sore, Ziva membawa Zero dengan paksa ke rumahnya. Menyuruh Zero untuk bermain piano, karena impian Ziva mempunyai anak seorang pianis. Meskipun Ziva tak menyukai Zero, ia akan memaafkan jika Zero bisa menyelesaikan satu lagu tanpa kesalahan sedikit pun.

Tapi sayangnya, Zero tidak berbakat dalam bermain piano. Zero lebih menyukai buku, juga olahraga. Berapa kali pun Zero mencoba, tetap kegagalan yang ia dapat. Sampai Ziva kesal sendiri, dan menutup penutup piano dengan kuat sehingga tangan Zero terjepit dan memar.

Ziva juga mencambuk punggung Zero, karena Zero selalu salah memainkan nada ataupun lambat dalam menekan tuts. Ziva memang keras kepada Zero, ia tak segan-segan menyiksa Zero meskipun Zero putranya sendiri.  

Hari ini, adalah hari pertama Xena mengajar di kelas. Xena menggantikan guru sebelumnya dan menjadi wali kelas, sekarang. Dan Xena tak tahu jika kelas yang ia tempati merupakan kelas Zero.

Ketika tes berlangsung, tatapan Xena tak lepas dari Zero yang tampaknya kesulitan menulis jawaban. Tangan anak itu diperban sampai ke ujung jari. Padahal, saat kemarin Xena mengantarkan Zero, anak itu masih baik-baik saja. Entah apa yang terjadi setelah dirinya pulang.

Waktu terus berlalu, dan sudah waktunya kertas jawaban dikumpulkan. Alarm yang sudah disetel dari tadi berbunyi, semua murid menyimpan jawaban di meja masing-masing. Tanpa ada yang menjawabnya lagi, karena sudah peraturannya seperti itu. Selesai tidak selesai, saat waktunya habis harus dikumpulkan.

Xena berdiri kemudian mengambil kertas jawaban dari bangku yang paling kanan. Meskipun agak canggung karena untuk pertama kalinya ia mengajar, dengan keadaan mendadak tes.

Langkah Xena kini terhenti di depan meja Zero. Anak itu menunduk, tak mau melihatnya. Xena merasa ada yang aneh dengan Zero. "Zero? Kamu baik-baik saja? Apa ada masalah?"

Namun yang Xena terima hanya gelengan kepala. Xena pun melanjutkan tugas untuk mengambil lembar jawaban lainnya. Setelah semua selesai, mereka diperbolehkan untuk beristirahat. Semua murid berlarian keluar dari kelas, menyisakan Zero dan Xena di dalam sana.

MY SEXY BITCH जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें