"Be mine or die?"
Mendapatkan jalang yang masih perawan merupakan keberuntungan bagi seorang pria bernama Zack Calvino Alaric. Setiap inci tubuhnya membuat Zack ingin merasakan lagi dan lagi.
•••°✧°•••
⚠️ DEWASA!! BOCIL MINGGAT!!
⚠️ Gak suka? Gak u...
Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.
"PERNIKAHAN kalian akan dilaksanakan besok."
Xena tak mampu menahan air matanya lagi. Pernikahan secara sepihak dan tiba-tiba ini begitu menyiksa batinnya. Baru saja ia bahagia bisa bersama dengan Zack, tapi ayahnya datang kembali menggagalkan semua rencana.
Xena tak berdaya, dirinya tak punya hak untuk menolak. Hidup Xena sekarang berada di tangan ayahnya sendiri. Ini gila, Xena ingin pergi namun penjagaan di sana begitu ketat. Xena kesal kepada dirinya yang begitu lemah.
Keputusan yang ia ambil dua jam yang lalu membawa Xena ke dalam petaka. Namun Xena tak bisa membiarkan mereka menyakiti Zero dan Alice. Ancaman tersebut membuat Xena tak punya alasan untuk menolaknya.
Ed adalah orang yang sangat Xena benci saat ini. Pria itu melakukan apapun untuk uang, meski harus menjual anaknya sendiri. Lihatlah saat ini, pria itu tertawa tanpa beban, sambil membicarakan pernikahan Xena yang akan dilaksanakan besok.
Perasaan Xena masih tak bisa tenang, khawatir dengan keadaan Zero dan Alice. Bahkan darah masih melekat di tangan dan pakaiannya. Jika saja, Zack ada di sana, apa mungkin keadaannya berubah?
Dua jam yang lalu, di rumah Xena.
"Daddy!" teriak Zero, girang. Namun senyumnya menghilang saat pria yang ada di luar bukanlah Zack.
Untuk beberapa detik tubuh Xena terasa kaku. Otak Xena mengirimkan signal bahaya, dengan cepat ia menarik Zero kebelakang lalu menutup pintu.
Pria tersebut langsung menahan pintu, dan mencoba untuk masuk. "Apa-apaan dengan tindakanmu Xena? Sangat kurang ajar! Begini caramu menyambut papa?"
BRAK!
Tenaga Xena tak begitu kuat untuk menahan pintu, sehingga ia terdorong ke belakang hingga terjatuh. Zero yang melihat itu langsung mendekati Xena, pria yang tak dikenal itu sungguh kasar pada mommynya.
"Mommy tidak apa-apa?"
Ed, papanya Xena menatap Zero dengan perasaan tak senang. Pantas saja ia merasa curiga ketika Xena menarik tangannya tadi untuk berlindung, ternyata anak itu memiliki hubungan khusus dengan Xena. "Mommy?! Siapa anak itu Xena?"
"Dia anak Xena. Kenapa?" Xena menyembunyikan Zero di belakang tubuhnya. Takut, Ed akan melukai Zero.
"Anak kamu? Yang benar saja?! Kamu nggak boleh punya anak Xena!!" Rencananya untuk mendapatkan uang akan lenyap jika bosnya tahu Xena memiliki anak.
"Kenapa? Papa enggak punya hak buat atur kehidupan aku! Mau aku punya anak atau nggak, itu bukan urusan papa!"
Ed maju dan menampar wajah Xena. Dirinya tak suka Xena melawan. Padahal baru empat bulan Xena pergi, tak mungkin jika anak berusia lima tahun itu anak kandung Xena.
