"Be mine or die?"
Mendapatkan jalang yang masih perawan merupakan keberuntungan bagi seorang pria bernama Zack Calvino Alaric. Setiap inci tubuhnya membuat Zack ingin merasakan lagi dan lagi.
•••°✧°•••
⚠️ DEWASA!! BOCIL MINGGAT!!
⚠️ Gak suka? Gak u...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ZACKmerasa frustasi saat Xena terus menghindar darinya. Bahkan untuk bertemu saja wanita itu tidak mau. Padahal, terakhir mereka bertemu semuanya tampak baik-baik saja. Tapi mengapa sekarang wanita itu malah menghindar? Apa ia membuat kesalahan? Bahkan Zero saja tak bisa meluluhkan Xena untuk berkunjung ke rumahnya.
Saat dilanda frustasi tentang Xena, Zack ditambah frustasi lagi oleh pekerjaannya. Ada seorang penyelundup narkoba yang sampai saat ini belum diketahui identitasnya. Dan Zack harus mencegah narkoba itu sampai di negaranya. Ya, narkoba itu berasal dari luar negeri.
Untuk melampiaskan rasa frustasi itu, Zack pergi menuju ke pelabuhan, tempat di mana pasar ikan berada. Tempat yang ia curigai ada di sana, karena pelabuhan merupakan tempat strategis bertukar barang.
Agar tak dicurigai, Zack menggunakan pakaian santai, padahal di balik bajunya sudah ada senjata tajam. Mata Zack meneliti setiap sudut di pasar ini. Ikan-ikan yang baru ditangkap langsung dijual kepada konsumen.
Tatapan Zack jatuh pada ikan-ikan yang sepertinya sudah tak segar, akan tetapi bagian perutnya tampak kekal. Zack hendak mengambil satu, tapi langsung dicegah oleh si penjual.
"Ikan itu sudah tidak segar, tuan."
"Ya saya tahu,"
"Ikan itu akan dibu-"
"Saya beli semuanya,"
Mendadak, wajah pria itu pucat. Berbagai alasan ia gunakan agar Zack tak jadi membeli ikannya. Karena dalam perut ikan tersebut terdapat sesuatu yang sangat berharga.
"Tuan, lebih baik membeli ikan yang segar, kaya akan protein, dibandingkan dengan ikan-ikan yang mau membusuk ini,"
"Kenapa kau panik sekali?" tanya Zack dengan smirk di wajah.
Zack mengambil satu ikan tersebut kemudian membelek tubuhnya, seperti yang ia duga, di dalam perut ikan terdapat sabu-sabu yang dikemas. Zack merasa heran, siapa yang sudah memasukkan sabu ke dalam ikan itu? Apa tidak ada cara yang lebih pintar? Jika seperti ini, Zack hanya menghabiskan waktu saja.
"Tangkap dia," suruh Zack pada anak buahnya.
Zack melihat arloji yang sudah menunjukkan pukul 12 siang. Seharusnya Zero sudah pulang, tapi belum ada laporan apapun dari Jarvis. Membuat Zack harus menghubunginya lebih dulu.
"Di mana Zero?"
"Saat ini, tuan muda sedang les di sekolah bersama nyonya Xena tuan."
"Saya akan segera ke sana."
Zack mematikan telfonnya, dan bergegas untuk pergi dari pasar ikan tersebut. Untuk misi, Zack serahkan pada anak buahnya. Lagi pula, misi ini tak berbahaya, mereka hanya perlu menyita, juga mencari tahu asal-usul sabu tersebut. Untuk siapa pengirimnya, akan menjadi tugas pusat.
