"Be mine or die?"
Mendapatkan jalang yang masih perawan merupakan keberuntungan bagi seorang pria bernama Zack Calvino Alaric. Setiap inci tubuhnya membuat Zack ingin merasakan lagi dan lagi.
•••°✧°•••
⚠️ DEWASA!! BOCIL MINGGAT!!
⚠️ Gak suka? Gak u...
Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.
KEADAAN di dalam mobil sungguh canggung, tak ada yang membuka suara dan hanya berdiam diri dalam keheningan. Karena hari sudah malam, Zack mengajak Xena pulang bersama, apa lagi Zero yang tak ingin lepas dari wanita itu. Lihatlah sekarang, anak itu sudah tidur pulas dipangkuan Xena dengan tangan yang enggan melepaskan pelukannya.
Zack menyetir mobil menuju ke rumahnya karena ia tidak tahu rumah Xena. Dan Xena sedari tadi hanya diam, melamun, tak berkomentar apapun saat dirinya membawa pergi. Secara tak langsung, Xena setuju Zack membawanya pulang kerumahnya kan?
Pikiran Xena benar-benar kacau. Entah bagaimana nasib kedepannya, pasti akan banyak tantangan, apa lagi berita panas mulai menyebar, berita itu berisi tentang kedekatannya dengan Zack, pria yang kini ada di sebelahnya. Nama Xena benar-benar tercemar.
Zack yang melirik Xena sedang cemas pun lantas bertanya. "Apa yang kau cemaskan?"
"Masa depanku," balas Xena.
"Masa depan?" ulang Zack.
Xena terkekeh sinis, dan melirik Zack sebentar. "Hilang keperawanan bukan berarti kehilangan masa depan dan berhenti hidup. Masih ada tujuan yang harus digapai,"
Zack tertegun. "Apa tujuanmu selanjutnya?"
Xena menatap Zack penuh curiga. "Mengapa kau ingin tahu? Siapa dirimu? Apa penting bagimu mengetahui tujuan hidupku?"
"Ya ... bisa saja saya yang menjadi masa depanmu," balas Zack gugup.
Jujur, Xena ingin tertawa saat ini. Xena tak memiliki perasaan apapun untuk Zack, ia hanya ingin dekat dengan Zero. Menikah dengan Zack? Tak pernah bisa Xena bayangkan hal seperti itu terjadi dalam hidupnya.
"Kau terlalu percaya diri, Zack. Aku tak ingin menjadi masa depan seseorang yang masih bersama masa lalu,"
"Apa maksudmu? Kau meragukan aku?"
Xena menggelengkan kepala. "Aku tidak berbicara seperti itu. Kau yang mengakuinya sendiri,"
"Apa kau cemburu karena aku masih bersama Ziva?"
Mendengar itu membuat Xena menganga, apa maksudnya? Xena tak mengerti. Cemburu? Yang benar saja. Ada perasaan kesal saja tidak. Xena bahkan tak peduli jika Zack masih bersama Ziva, yang ia inginkan hanya bersama Zero.
"Apa kau bodoh Zack?"
"Damn. Kau satu-satunya wanita yang mengataiku bodoh. Kau harus diberi hukuman, my sexy bitch."
"Apa maksudmu? Kau benar-benar bodoh Zack! Aku bahkan tak memiliki perasaan apapun padamu. Untuk apa aku cemburu, bahkan kita tidak punya hubungan apapun. Tidak usah kepedean. Dan panggilan tadi, bitch? Ya, aku pernah memuaskan mu. Tapi tak akan lagi. Jadi berhentilah memanggil diriku seperti itu."
