Farenzo mengedipkan matanya beberapa kali. Dia menoleh ke arah Moku, lalu menatap Blue yang berada di gendongannya.

Farenzo melakukan hal itu berulang kali, lalu melebarkan matanya setelah menyadari sesuatu.

'Mungkinkah ... mungkinkah Blue merasa lebih lemah dari Moku?'

Farenzo menatap Blue yang menundukkan kepalanya. "Tidak apa-apa, Blue. Menurut ku, kau sudah cukup kuat." Farenzo memberikan kata-kata penyemangat dengan sesekali mengelus kepala Blue.

Rein tersenyum cerah melihat kantung penyimpanan berisi koin emas hasil meram- ekhem, hasil pembayaran yang dilakukan oleh para kesatria karena dia telah menyembuhkan luka mereka.

[ Master, master, berikan pada saya. Saya akan menyimpannya dengan baik. ]

Croft mengulurkan kedua tangannya ke depan, tatapan matanya berbinar-binar melihat tumpukan koin emas.

Moya menggelengkan kepalanya melihat tingkah mereka berdua yang terlihat sangat menyukai emas.

~ "CUTIE PIE!!"

Rein memberikan koin emas pada Croft, lalu melihat ke arah datangnya Joy yang berteriak dengan keras.

~ "Kenapa kau berteriak?"

~ "Ah, monster yang kami lawan telah memotong bulu di ekor milik Moku."

Wajah Rein menjadi kaku. Moya memiringkan kepalanya tidak mengerti. Dan Croft hampir menjatuhkan koin emas, beruntung dia berhasil menangkapnya kembali.

'Berarti suara ledakan tadi ....'

[ Sepertinya begitu. ]

Rein menghela napas panjang.

Vira memiliki tatapan pengertian mendengar Rein yang baru saja menghela napas panjang. 'Sepertinya Rein merasa kelelahan setelah mengobati banyak orang,' pikirnya.

Myuu Myuu.

Rein melihat Moku yang berjalan mendekatinya. Dia pun berjongkok lalu mengelus kepala Moku.

"Kenapa hm?"

Myuuu.

Moku menunjukkan ekornya yang terpotong beberapa centimeter, hingga panjang ekornya tidak seperti sebelumnya yang terlihat runcing namun lembut.

Moya semakin bingung. Bulu yang terpotong hanya sedikit, mengapa hal itu menjadi masalah besar?

~ "Bukankah itu hanya sedi- hmph."

Croft langsung menutup mulut Moya yang ingin melakukan komentar jujurnya.

[ Astaga Master, anda harus menyembuhkan ekor Moku agar bulunya kembali terlihat indah seperti sebelumnya. ]

~ "Itu benar Cutie pie, kau harus melakukannya."

Joy menimpali ucapan Croft dengan anggukan kecil.

Rein menyentuh ekor Moku lalu memberikan kemampuan pemulihan padanya, bulu merah di ekor tersebut memanjang hingga terlihat runcing kembali.

Myuu Myuu.

Moku berseru senang melihat ekornya kembali terlihat indah. Dia mengibaskan ekornya ke kanan dan ke kiri, lalu menjilati telapak tangan Rein.

Pipi Vira bersemu kemerahan melihat interaksi Rein dan Moku yang terlihat sangat manis di matanya.

Tatapan mata Vira tidak sengaja melirik ke arah Yuda yang berada tak jauh darinya.

"Apa kau terluka?"

"Tidak."

Vira menghela napas lega.

Rein bangkit dari posisinya. Dia melihat seorang pria yang pertama kali di sembuhkan olehnya, dan pria itu sedang berjalan bersama Farenzo kemari.

Rein berniat untuk meminta bayaran darinya. "Paman-" ucapan Rein terhenti saat tubuhnya terhuyung ke depan.

[ Master. ]

Yuda menangkap tubuh Rein sebelum berakhir jatuh ke bawah. Dia melihat wajah Rein yang terlihat pucat dan berkeringat.

Rein mengedipkan matanya beberapa kali, namun pandangan matanya masih buram. Tubuhnya terasa lemas, mungkin dia terlalu banyak menggunakan kemampuannya.

'Sial, aku belum meminta bayaran dari pria itu.'

[ Anda tenang saja, saya yang akan mengambilnya untuk anda. ]

'Kau yang terbaik.'

[ Tentu saja. ]

Rein menutup matanya dan mulai tertidur.

Dia tidak melihat tatapan khawatir dari rekan-rekannya dan para kesatria yang telah dia sembuhkan.

"Apa yang terjadi dengan Rein?"

Vira melihat Farenzo yang baru saja datang bersama dengan seorang pria di sampingnya. "Kak Farenzo, Rein pingsan setelah mengobati banyak orang," jawabnya.

Farenzo menatap ke arah para kesatria yang di balas anggukkan oleh mereka. "Yuda, bawa Rein masuk ke dalam kereta. Kali ini, biar aku yang berjaga," titahnya.

"Hm."

Luke melihat ketiga orang anak kecil masuk ke dalam kereta bersama dengan seekor rubah merah. Dia mengambil langkah lebih dekat dengan Farenzo.

"Tuan muda Farenzo, kalau saya boleh tahu siapa anak kecil itu?"

Farenzo melirik ke samping. "Namanya Rein Crimson, putra dari Tuan Curran pemenang festival perburuan."

"Huh ...."

Luke memang sudah mendengar informasi itu. Berita bahwa putra pertama dari Duke Crimson telah memenangkan festival perburuan, dan mengangkat seorang putra.

Hal yang tidak terduga ialah anak kecil yang menjadi putra Curran, ternyata seorang anak kecil yang terlihat polos dan lugu. Bahkan memiliki kemampuan yang hebat.

Tanpa di sangka seorang Curran yang menyeramkan, akan memiliki anak berhati malaikat. Meskipun hanya anak angkat.

Itulah yang Luke pikirkan, tanpa menyadari bahwa sebagian koin emas telah menghilang dari kantung penyimpanan miliknya.

* * *

Hai hai🤓 Vala mau tanya nih di tempat kalian hujan nggak?

Soalnya di tempat Vala lagi hujan, dan nggak tahu kenapa pas hujan tuh malah tambah males buat gerak😓

Sepertinya Vala butuh penyemangat🤔

See you🤗

Suddenly Became A ChildWhere stories live. Discover now