Boss and Secretary (Adult 21+)

Boss and Secretary - 74

Nenek Julian meminta bertemu dengan Nilaa tanpa ada Julian di rumahnya. Dia menghidangkan teh melati putih tanpa gula untuk Nilaa. Dia tersenyum ramah pada Nilaa. Seperti biasa dia selalu berusaha tampil sebagai nenek yang bijaksana.

"Aku senang bertemu denganmu, Nilaa. Aku sudah menganggapmu sebagai cucuku."

"Terima kasih, Nek."

"Aku meminta Elena dan Arthur pergi ke laur negeri sampai..." Nenek menggantungkan kalimatnya sebelum dia melanjutkannya. "entahlah. Aku ingin mereka bisa jatuh cinta. Aku juga membatasi komunikasi mereka dengan siapa pun. Aku ingin mereka menghabiskan waktu berdua dengan harapan kalau suatu saat nanti mereka akan jatuh cinta."

Jeda.

"Soal apa yang kamu lihat antara Julian dan Elena itu—"

"Elena yang memulai." Nilaa menyela.

Nenek mengangguk.

"Dia datang ke kamar kami. Awalnya mungkin dia ingin menemuiku tapi ternyata di kamar hanya ada Julian. Dia ingin Julian mengakui kalau dia masih mencintai Elena."

Nenek tersenyum tipis. "Aku tahu kalau cinta Julian memudar pada Eelna setelah mengetahui perselingkuhan fatal antara Elena dan pamannya sendiri. Arthur membuat Elena nyaman dan Elena itu selalu butuh validasi. Dia membutuhkan pengakuan dari para pria kalau dia itu cantik, menakjubkan dan istimewa."

"Nenek tahu darimana?"

"Orang-orangku ada di mana-mana, Nilaa." Dia tersenyum misterius.

Jeda.

"Ayah Elena pergi memilih wanita lain yang menjadi pengasuh Elena. Dia takut kehilangan Julian seperti dia takut kehilangan ayahnya yang lebih memilih wanita lain dibandingkan istrinya."

Hening.

"Apa Flynn cerita sesuatu?" Tanya nenek.

Nilaa mulai merasa takut mengingat Nenek Julian telah menyuruh Justin menyiksa ibu tirinya. Bagaimana karena kebocoran rahasianya Flynn akan disiksa juga? Nilaa terdiam sembari berpikir jawaban apa yang akan diberikannya pada nenek.

"Aku dan nenekmu itu bersahabat dekat. Dia seperti saudaraku sendiri. Aku menganggap ibumu seperti putriku sampai Anderson mencoba memutus hubungan aku dan ibumu karena aku tahu dia telah menikah dengan Sarah. Aku kehilangan ibumu. Nenekmu meninggal dan semuanya..." Nenek Julian tidak sanggup menyelesaikan kalimatnya.

"Aku menyuruh Flynn untuk memberitahumu."

"Apa yang Nenek lakukan pada Sarah itu tidak bisa dibenarkan."

"Ya, aku tahu. Aku tidak berniat membuatnya menderita. Aku hanya melihat Justin masih muda dan dia mantan kekasih Jasmine, lalu aku menawarkan Justin kerjasama. Ternyata Sarah mudah diperdaya oleh Justin."

"Hentikan semua ini, Nek. Jasmine memohon padaku agar aku membawa ibunya keluar dari rumah Justin. Dia melihat Justin menyiksa ibunya."

Dibalik ketenangan dan kebijaksanaan nenek Julian ternyata dia orang yang kejam. Kekejamannya ditumpahkan pada orang-orang yang jahat pada Nilaa. Bukan karena Anderson menikahi Sarah tapi karena Sarah telah memeras Nilaa untuk membiaya gaya hidupnya. Membuat Nilaa berada dalam kesengsaraan setelah ayahnya meninggal.

"Aku ingin bertanya padamu, Nilaa. Satu saja pertanyaan dan kamu harus menjawabnya dengan jujur."

"Apa itu?"

"Apakah kamu mencintai Julian?"

Nilaa terdiam sesaat.

"Aku menyuruhnya melunasi semua hutang ayahmu dan aku juga yang menyuruhnya menikahimu. Aku mulai menyadari kalau Julian menyayangimu, Nilaa. Saat dia menatapmu... saat dia menciummu di pesta penikahan Arthur dan Elena dan saat dia merasa sangat tidak berdaya ketika aku menamparnya. Aku mengenal Julian. Aku sangat dekat dengannya hingga aku tahu apakah dia menyukai seorang wanita atau tidak."

"Semua ini rencana Anda? Kenapa Anda melakukan ini semua?"

Nenek menatap sendu Nilaa. "Karena aku menyayangimu. Aku ingin kamu menjadi istri Julian agar aku bisa menganggapmu sebagai cucuku sendiri. Saat anak-anakku tahu kalau aku mengangkatmu sebagai cucuku tanpa pernikahan antara kamu dan Julian, mereka akan marah padaku. Emma mungkin akan menyuruh orang untuk..." Nenek menggantungkan kalimatnya.

"Aku menyayangimu, Nilaa." Nenek memeluk Nilaa. "Aku berusaha semampuku untuk bisa menyelamatkanmu."

Nenek melepaskan pelukannya. Dia menatap Nilaa lekat. "Apa kamu mencintai Julian?"

***