Boss and Secretary - 27

1.2K 113 21
                                    

Arthur membawa Nilaa ke tempat rahasianya. Rumah yang dibangun di pinggiran kota.  Rumah mungil dengan gaya skandinavian itu berada di tengah-tengah pepohonan pinus yang tinggi. Entah kenapa dia membangun rumah rahasianya. Tidak ada keluarganya yang tahu begitu pun Elena. Namun, untuk pertama kalinya dia membawa Nilaa ke rumah rahasianya ini.

Nilaa menatap Arthur, pria yang mengabaikannya di depan Elena dan Julian. Yang seolah-olah tidak pernah terjadi apa pun di antara mereka. Atau mungkin Arthur memang mudah lupa dengan wanita yang diajaknya kencan. Perasaan getir di dada Nilaa masih ada dan akan terus ada entah sampai kapan. Karena perasaan getirnya itu dia berani mengambil tawaran Julian untuk menikah dengannya.

"Aku minta maaf." Kalimat itu meluncur begitu saja dari kedua daun bibir Arthur. Pria tampan bermata cokelat itu meraih tangan Nilaa lembut. Meremasnya perlahan. "Aku benar-benar minta maaf, Nilaa. Aku tidak bermaksud..."

Nilaa melepaskan tangannya dari tangan Arthur. "Aku begitu mudah jatuh cinta padamu, Arthur. Aku pikir kamu pria baik dan kamu memang mau serius denganku. Serius menjalin hubungan bukan hanya kencan semalam. Aku salah."

Arthur menatap Nilaa dengan tatapan penuh penyesalan. Dia salah. Dia tahu itu.

"Oke, aku akan jujur sama kamu."

Hening.

"Aku memang mencintai Elena."

Mata Nila memerah.

"Aku ingin melindunginya karena dia butuh untuk dilindungi. Aku selalu berusaha selalu ada untuk Elena saat Julian tidak ada. Tapi, aku dan Elena tidak punya hubungan spesial. Aku menganggapnya sebagai adikku meskipun aku mencintainya."

Nilaa mengembuskan napas. Dia mendeteksi dirinya yang ingin segera lenyap dari sana. Pergi jauh dari Arthur. Bisa-bisanya pria itu mencintai Elena tapi bercinta dengannya.

"Sejak pertama kali melihatmu aku tahu aku tertarik denganmu, Nilaa. Lalu, aku mengajakmu untuk makan malam. Dan sampai di parkiran aku melihat Julian. Aku merasa harus memberikan kode pada Julian kalau kamu milikku. Aku menciummu dan menarik tubuhmu. Aku ingin kalau Julian tahu aku dan kamu bukan hanya sebatas dewan pengawas dan sekretaris. Aku ingin Julian tahu kalau kita saling menyukai."

Nilaa tidak bisa menahan air matanya. Ah, dia cengeng sekali! Dia menghapus kasar air matanya dan berjanji untuk tidak lagi meneteskan air mata di depan Arthur.

"Karena Julian berniat menikahiku makanya kamu mencoba untuk membuatku jatuh cinta padamu, Arthur?"

Mata indah yang digenangi air mata itu menggetarkan hati Arthur. Bagaimana dia bisa memanfaatkan Nilaa dengan perasaan dan tubuh wanita itu?

Arthur memeluk Nilaa. Gerakan spontan yang dia pun tidak bisa menahan pelukan yang ingin dia berikan pada Nilaa. Dia menyayangi Nilaa, tapi berat baginya kalau harus meninggalkan Elena karena Nilaa.

Nilaa diam tak bergeming. Dia tidak menyukai film-film romantis, tapi saat ini dia adalah pemeran utama dalam film romantis yang sering ditonton Suzanne.

"Lepaskan aku, Arthur." Pinta Nilaa yang tidak ingin membiarkan kehangatan dari Arthur menguasai dirinya.

"Tidak. Aku tidak mau. Aku tidak mau melepaskanmu, Nilaa."

Nilaa menelan salivanya.

"Jangan menikah dengan Julian. Jangan pernah." Bisik pria itu di telinga Nilaa. "Aku tidak ingin kamu menjadi miliknya."

Semakin Nilaa ingin melepaskan diri semakin tubuhnya tak bisa digerakkan dan itu aneh. Sangat aneh.

"Aku tidak bisa, Arthur." Nilaa melepaskan tubuh Arthur darinya. Tubuh yang mungkin akan membawanya ke sensasi yang sama saat mereka berada di dalam mobil.

"Julian sudah melunasi hutang ayahku. Aku harus berterima kasih padanya. Aku akan menikah dengannya. Julian hanya meminta pernikahan dariku. Dan aku tahu setidaknya dia tidak seberengsek dirimu yang berpura-pura menginginkan tapi yang kamu lakukan semua hanya untuk Elena!" Napas Nilaa tersengal-sengal seperti orang yang baru saja lari.

Arthur dan Nilaa bersitatap beberapa saat sebelum Nilaa pergi meninggalkan Arthur. Namun, Arthur tidak akan membiarkan Nilaa pergi sendirian di tengan hutan pohon pinus. Dia mengantarkan Nilaa hingga sampai di kota. Dan dalam perjalanan pulang mereka hanya terdiam. Sibuk dengan perasaan masing-masing.

***                                                                                          Saran ya, enaknya ceritanya dibikin gimana nih? Atau terserah aku aja wkwk 😂               Semalem Marriage With Benefits update yaa ^^

Boss and Secretary (Adult 21+)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz