Boss and Secretary - 7

2.1K 152 70
                                    

"Orang-orang akan menyalahkanku seolah aku yang merebut Julian dari Elena. Dan orang-orang akan membanding-bandingkan aku dan Elena." Nilaa frustrasi. Dia tahu siapa dirinya dan siapa Elena. Dia tahu kapasitasnya yang hanya sebagai seorang sekretaris itu pun karena koneksi ayahnya.

Nilaa menggigit humberger dengan kesal.

"Jadi, Julian ini masih berhubungan dengan Elena, Katty atau bagaimana sih?" Debora menggaruk kepalanya yang mulai gatal.

Suzanne mengangkat bahu. "Aku rasa Julian mulai penasaran dengan Nilaa."

"Dia membenciku, Suzann, bukan penasaran denganku." Bantah Nilaa.

"Oh ya? Apakah ciuman itu terlihat seperti Julian membencimu?"

Nilaa menatap tajam Suzanne. "Ya Tuhan, kenapa aku memiliki teman sepertimu?!" katanya sengit pada Suzanne.

"Seharusnya kamu bersyukur memiliki teman seperti aku." Kata Suzanne bangga. "Kalau aku tidak memotret adegan hot itu, tidak akan ada yang tahu kalau Julian menciummu."

"Bodoh! Adegan itu malah memperlihatkan aku yang mencium Julian."

Suzanne nyengir kuda.

Katty dan teman-temannya yang mengenakan pakaian kerja ketat melirik ke arah Nilaa dengan sinis.

HRD bagian pemasaran adalah seorang pria yang hanya memilih wanita-wanita cantik dengan tubuh yang meliuk-liuk yang ditempatkan di divisi pemasaran. Tidak semua seperti wanita yang dipilih seperti itu hanya saja kecantikan dan keberanian bernegosiasi dipilih di divisi pemasaran seperti Suzanne.

"Selera Julian sekarang makin aneh saja." Ucap Amanda sinis.

Katty tersenyum sinis pada Nilaa.

Perkataan Amanda yang merombak habis-habisan wajahnya hingga menyerupai salah satu aktris hollywood dengan bibir tebal, payudara besar dan pantat yang berisi implan seolah tidak berkaca pada dirinya kalau dialah yang makin aneh.

Suzanne maju mendekati Katty dan Amanda, Flynn sempat mencegahnya tapi Suzanne tidak bisa dicegah begitu saja.

"Suzanne, hentikan." Kata Debora. Tapi, Suzanne tetap maju.

Katty dan Amanda yang membawa nampan di atas dadanya menatap Suzanne dengan tatapan agak sedikit takut mengingat betapa sembrononya Suzanne.

"Hei, Katty, Amanda," katanya dengan suara lantang memanggil menatap wajah Katty dan Amanda secara bergantian. "Tahukah kalian kalau kalian itu aneh. Dimulai dari wajah palsu kalian, payudara dan pantat palsu yang dioperasi dari uang operasional divisi pemasaran karena kalian anak kesayangan Pak Thom." Katanya dengan suara makin lantang.

Semua orang ada di kantin menatap mereka dan terdengar suara 'hah'.

"Jangan berpikir aku tidak tahu soal ini ya. aku bisa saja mengadukan pada Pak Julian. Dan tahu tidak kalau Julian tidak melakukan tindakan apa pun aku akan melapor pada Pak Arthur." Semprot Suzanne yang memelotot pada Katty dan Amanda.

Nilaa menarik tangan Suzanne. "Suzanne, ayo kita pergi dari sini."

Tapi Suzanne malah mengibaskan tangan Nilaa. "Kalau kalian mengatakan hal-hal yang tidak-tidak lagi tentang temanku, kalian akan berurusan denganku. Akan aku rusak payudara dan pantat indah kalian yang berisi impaln itu!" Terdengar seperti pahlawan kesiangan tapi bagi Nilaa hal ini lebih memalukan daripada adegan ciumannya dengan Julian.

***

"Argggghhh....!!" Nilaa mengamuk di belakang gedung kantor. Di sini suasana cukup sejuk dengan beberapa pohon tinggi dan besar yang dibiarkan tumbuh liar.

"Memalukan, Suzanne...!" Amuknya pada Suzanne yang memasang ekspresi seperti bocah yang dimarahi kakaknya.

Flynn menghabiskan sisa kentangnya dan Debora memutar bola mata jengah dengan sikap ceroboh Suzanne.

"Yang ada di belakang mereka itu Juliaaaan. Bos kita!" Katanya lagi sembari meremas tangannya sendiri saking kesalnya dengan Suzanne.

"Kita punya Pak Arthur, Nilaa. Lagian, Julian itu kan naksir kamu. Jadi, ya, mestinya dia berada di belakang kita."

Nilaa menangis meraung-raung tapi tak ada air mata yang jatuh di pipinya. Bahkan matanya tidak basah sama sekali.

"Sudahlah. Lupakan saja semuanya. Kita tidak perlu memikirkan hal ini lagi. Kalau Katty dan Amanda kembali berulah biarkan saja."

"Hei!" Suzanne menunjuk Flynn dengan mata memelotot seperti mata yang ada di film-film horor. "Kamu bilang seperti ini karena kamu pernah tidur dengan salah satu dari mereka kan?!"

"Ti-tidak." Flynn tergagap. "Maksudku, kita tidak bisa mengontrol mulut mereka."

"Sekali lagi kamu membela mereka aku akan merobek mulutmu, Flynn!" Ancam Suzanne.

Ponsel Nilaa berdering. Sebuah pesan dari Julian.

Ke ruanganku sekarang.

***                                                                                             Kalian tim mana nih? Julian apa Arthur? Mau double update nggak? Aku lagi semangat update wkwk

Boss and Secretary (Adult 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang