Boss and Secretary (Adult 21+)

Boss and Secretary - 51

Julian, Elena, Adrian dan Kendrick duduk di ruang meeting yang jarang digunakan. Kantor Julian memiliki dua ruang meeting. Satu berkonsep formal dan yang jarang digunakan ini berkonsep informal dengan sofa empuk yang mengelilingi meja bulat.

Elena menyesap wine yang disajikan Nilaa. Dia menatap sinis Nilaa seolah Nilaa telah merebut Julian darinya. Masalah yang berasal dari diirnya sendiri. Dari Elena dan Arthur hingga Julian memilih memutuskan hubungannya dengan Elena. Tapi, Elena adalah Elena. Dia tidak mau disalahkan dan lebih suka menyalahkan orang lain.

"Sekretaris Julian, apakah kamu tidak mau minum-minum bersama kami?" Elena tersenyum mengejek Nilaa.

"Hei, iya benar, Nilaa. Duduk saja di sini kita minum di sini." Tatapan Adrian pada Nilaa seperti tatapan anak sekolah yang naksir dengan adik kelasnya. Julian sesekali menatap Adrian sinis sejak Adrian memuji kecantikan Nilaa.

"Tidak. Saya punya banyak kerjaan." Nilaa hanya menjawab pertanyaan dari Adrian bukan pertanyaan Elena.

"Julian, suruh sekretarismu itu duduk di sini."

"Hei, kamu sudah mendekati sekretaris Julian di meja kantin." Kendrick menyenggol lengan Adrian. "Ingat, Chelsea, Adrian." Bisiknya pada Adrian.

"Tidak usah khawatir." Adrian menegaskan pada Kendrick yang khawatir kalau Adrian akan meminta kontak Nilaa dan hubungan mereka berlanjut.

"Kamu sepertinya tertarik pada Nilaa, Adrian." Elena berkata dengan tenang dan lembut. Image yang selalu dia perlihatkan pada orang-orang yang tidak mengenalnya dengan begitu dekat.

Adrian tersenyum malu-malu.

Elena melirik Julian yang sedari tadi terdiam.

"Saya permisi." Saat Nilaa hendak meninggalkan ruangan, Adrian mencegahnya. Dia menggenggam tangan Nilaa hingga mata Nilaa melebar.

Julian merasakan api berkobar di dadanya. Dia tidak tahan melihat adegan konyol itu. Tapi, dia tidak bisa apa-apa karena pernikahan diam-diamnya itu. Entah bagaiamana reaksi Adrian dan Kendrick kalau mereka tahu Julian sudah putus dari Elena yang digadang-gadang akan menjadi istri Julian tapi Julian malah menikah dengan sekretarisnya sendiri.

"Lepaskan." Refleks, Nilaa melepaskan tangan Julian dari tangannya.

"Maaf, tapi alangkah baiknya kalau kamu bergabung bersama kami."

"Saya banyak kerjaan." Dengan langkah cepat Nilaa meninggalkan ruangan dan menutup pintu dengan keras.

"Apa dia marah?" Tanya Julian heran pada sikap Nilaa.

"Ya." Jawab Julian.

"Astaga, aku sudah membuatnya marah."

"Ingat Chelsea, Adrian." Kendrick kembali memperingatkan Adrian.

"Ya, ya, aku tahu, Kendrick. Dia istriku dan hubungan kami sedang bermasalah. Kamu bawel sekali."

"Well, apa kamu tertarik pada Nilaa, Adrian?"

"Elena." Tegur Julian.

Elena tahu pernikahan rahasia Julian dengan Nilaa dari Arthur. Dia sendiri tidak ingin orang-orang tahu soal pernikahan Julian dan Nilaa.

"Aku tidak tahu. Aku hanya ingin mengenalnya lebih dekat saja."

"Hubungannya sedang tidak baik dengan Chelsea. Adrian tidak serius, Elena." Kendrick memberitahu. "Kalian sendiri kapan kalian akan menikah? Aku selalu menunggu kabar bahagia dari kalian." Kendrick menyesap wine.

Elena melirik Julian tapi Julian berpura-pura menyesap winenya.

"Kita berdua sudah menikah, Julian. Apa kamu tidak ingin segera menyusul kami?" Adrian menimpali pertanyaan Kendrick.

"Wanita secantik Elena jangan dipacari saja tapi juga dinikahi. Jangan sampai menyesal melepas wanita secantik Elena." Kendrick berbicara seolah Elena adalah jelmaan bidadari di bumi.

Elena tersenyum mendengar pujian Kendrick. Dia menatap Julian yang sedari tadi tidak banyak berbicara. Adrian dan Kendrick mengira Julian masih bersama Elena. Entah bagaimana reaksi mereka saat tahu kalau Elena dan Julian putus akibat perselingkuhan Elena dengan paman Julian.

"Aku harus memberitahu kalian kalau aku dan Elena sudah putus. Dan aku sudah menikah dengan Nilaa. Pernikahan rahasia yang hanya diketahui orang terdekat."

"Hah?!" Adrian dan Kendrick berkata 'hah' secara bersamaan dengan ekspresi wajah yang sama tercengangnya.

***                                                                       Julian mulai jujur nih ^^