Boss and Secretary - 67

841 98 4
                                    

Nilaa mundur selangkah. "Pembalasan dendam apa?" Karena teringat mimpinya Nilaa mendadak merasa ngeri.

Julian mulai melepas kancing kemejanya satu per satu sembari maju selangkah demi selangkah. Tatapan lembut namun mematikan. Bibirnya tersenyum samar. Dia sudah melepas semua kancing kemejanya dan melepas kemeja ke lantai. Julian melepas kaus dalamnya dengan tidak terburu-buru. Santai. Dia tampak sangat santai menikmati ekspresi ketakutan Nilaa.

"Stop, Julian!" Nilaa mengangkat kedua tangannya seolah menyerah. Dia melihat suaminya telanjang dada.

"Aku akan berteriak kalau kamu maju sekali lagi." Wajahnya panik.

"Kenapa kamu?" Tanya Julian senyumnya semakin jelas. Senyuman itu memberi arti seakan-akan dia bersiap menyantap makanan lezatnya.

"Aku tidak bisa melakukannya sekarang. Aku minta 10% dari keseluruhan asetmu kalau kamu mau memiliki anak dariku."

"Oke." Jawab Julian santai.

Nilaa tidak bisa mundur lagi karena kakinya menabrak ranjang.

Julian menatapnya. Kedua daun bibir pria itu terbuka sedikit. Dia senang melihat Nilaa ketakutan seolah Julian adalah devil yang bersiap membawa Nilaa pergi ke tempat yang jauh dari bumi.

Julian membasahi bibirnya saat tatapannya turun ke bibir Nilaa.

"Aku minta 15% dari seluruh asetmu kalau kita membuat bayi malam ini."

"Oke."

Nilaa heran dengan jawaban Julian seolah kalau Nilaa meminta seluruh asetnya Julian akan tetap berkata 'oke'.

"Berapa pun yang kamu minta, Nilaa, untuk malam ini." Julian menyeringai. Seringai nakal yang membuat Nilaa makin ketakutan. Entah kenapa dia jadi takut seperti ini pada Julian. Apakah karena mimpi mengerikannya bersama Julian.

"Kamu rela memberikan 15% dari total kekayaanmu padaku?"

"Sejak pertama kali aku tidur denganmu, aku tidak bisa untuk tidak memikirkannya. Aku tidak bisa melupakannya, Nilaa. Kamu membuatku gila hingga aku tidak bisa membayangkan tidur bersama wanita lain selain kamu." Matanya menatap fokus mata Nilaa.

"Aku bisa sinting kalau malam ini aku tidak tidur denganmu. Mantra apa yang kamu pakai hingga aku begitu mendambamu."

Nilaa membeku. Rasanya tidak mungkin dia lolos dari Julian untuk malam ini.

Julian membuka kedua daun bibirnya bersiap melahap bibir Nilaa dengan panas seperti yang pernah dilakukannya pada bibir ranum itu. Nilaa mendapatkan dorongan kuat untuk memeluk Julian saat ciuman panas mereka semakin membara.

Kedua lengannya melingkar di leher Julian.

Dia menatap Nilaa yang mulai terbawa suasana. Ketakutan itu lenyap.

Julian melepaskan tangannya dari pinggang Nilaa hingga Nilaa merasa gugup dan ikut melepaskan tangannya dari leher Julian.

"Kamu membuatku candu." Bisiknya di telinga Nilaa.

"Aku..." Nilaa mendadak merasa malu dan membenarkan bajunya yang berantakan. Pria itu hanya menatapnya hingga Nilaa bingung sendiri.

***

Boss and Secretary (Adult 21+)Where stories live. Discover now