Boss and Secretary - 70

919 91 10
                                    

Nenek menyuruh Elena dan Arthur pergi ke luar negeri sampai batas waktu yang telah ditentukan nenek setelah melihat adegan tak senonoh yang dilakukan cucunya dan menantunya itu. Rumit. Nenek sampai sakit beberapa hari karena masalah yang ditimbulkan Elena.

"Bagaimana hubungan Julian dan Nilaa?" Tanya nenek pada Flynn.

"Baik-baik saja. Julian mulai mengakui pernikahannya pada Katty."

"Wanita bengal itu?" Nenek tersenyum mendengar berita menarik dari Flynn.

"Ya, Katty menangis ditemani Amanda di kantin. Aku rasa cinta mulai tumbuh di antara keduanya."

Nenek menyesap teh melati putih tanpa gula. "Pantau terus Julian dan Nilaa, Flynn. Jangan terlalu banyak pacaran dengan Corlita."

Flynn tersenyum malu-malu.

"Siap, Nek."

"Lalu bagaimana kabar adik tiri Nilaa dan ibu tirinya?"

"Jasmine akan bekerja di perusahaan sebagai office girl. Besok dia akan mulai bekerja. Nyonya Sarah masih tinggal di rumah kekasihnya yang sebaya dengan putrinya. Dia masih disiksa di sana. Sering dipukuli dan dikatai macam-macam. Sarah tidak mau pergi dari sana meskipun Jasmine memintanya."

Nenek mengelus-elus cangkir antiknya dia tersenyum samar. "Justin itu..." Dia melirik Flynn. "Adalah orang suruhanku."

Kedua daun bibir Flynn terbuka lebar. Dibalik sikap hangat dan lembutnya nenek Julian ternyata dia menyuruh Justin untuk menyiksa Sarah. Flynn mendadak merasa takut. Dia syok mendengar pengakuan nenek Julian.

"Apa tidak berlebihan kalau Justin dibiarkan menyiksa ibu tiri Nilaa?" Flynn berkata dengan hati-hati.

"Kalau dihentikan sekarang tidak sepadan dengan penderitaan Nilaa." Kata nenek santai. Dia kembali menyesap teh melati putih tanpa gula. "Bukannya Sarah juga menolak untuk pergi dari sana." Nenek tersenyum.

"Kenapa Anda begitu peduli pada Nilaa?"

"Karena nenek Nilaa adalah sahabatku. Ibu Nilaa sudah aku anggap sebagai anakku sendiri."

"Apa Julian menikahi Nilaa juga atas perintah Anda?" tanya Flynn hati-hati.

"Aku hanya menyuruhnya melunasi hutang-hutang ayah Nilaa dan menikahi Nilaa dengan perjanjian kalau aku akan menambahkan kepemilkan sahamnya di perusahaan." Nenek tersenyum.

Flynn mengembuskan napas berat.

***

"Arthur, apa kamu serius dengan ucapanmu waktu itu?" Elena bertanya pada Arthur. Pria itu bersikap dingin akhir-akhir ini kepadanya. Hal ini membuat Elena gusar.

"Ya." Jawabnya singkat tanpa menatap wajah Elena.

"Kamu muak padaku?" Elena menatap mata Arthur dengan tatapan sendu seolah dia tahu kalau dengan tatapan seperti itu akan membuat Arthur kembali bersimpati padanya.

"Elena, kamu sudah keterlaluan dengan bilang kalau mereka menikah kontrak dan aku yang kamu tuduh kalau akulah yang mengatakan hal itu." Arthur mengembuskan napas lelah.

"Bukankah kamu bilang kalau kamu punya bukti soal pernikahan kontrak mereka?"

"Elena, aku bilang begitu karena aku ingin kamu tenang. Kamu membuatku bingung." Wajah Arthur tampak lelah.

"Kamu bohong padaku?"

"Ya." Arthur menoleh pada Elena. "Dengar, Elena, aku sangat mencintaimu. Kamu pasti tahu itu kan. Kamu hanya berpura-pura tidak tahu dan berpura-pura seolah hubungan kita hanya cinta dalam satu malam saja. Oke, mungkin kamu memang begitu tapi aku tidak, Elena. Aku mencintaimu.

Aku bodoh karena sempat berpikir kalau kamu akan mencintaiku karena aku selalu ada buat kamu." Arthur tampak pengemis cinta yang menyedihkan.

"Arthur..."

"Kita harus siap-siap pergi sebelum ibuku mencoret namaku dari daftar warisnya karena menikahi kamu."

***

Bab 71&72  udah update ya di Karyakarsa. Akun @finisah

Boss and Secretary (Adult 21+)Where stories live. Discover now