Boss and Secretary - 10

2.1K 158 9
                                    




Arthur menemui Nilaa yang duduk di kantin sembari mengerjakan pekerjaannya di depan layar laptopnya.

"Pak Arthur bisa memanggil saya kalau sudah selesai dengan Pak Julian." Nilaa berkata dengan perasaan tidak enak setelah Arthur mendatanginya di kantin kantor.

"Tidak usah." Arthur tersenyum pada Nilaa. Senyum hangat dari seorang pria yang usianya jauh lebih tua dari Nilaa.

"Nanti malam bolehkah saya main ke rumah kamu?"

Nilaa ternganga mendengar pertanyaan Arthur. Apa katanya? Main ke rumah? Apa Nilaa tidak salah dengar?

"Nanti malam Nilaa berkencan dengan saya." Suara Julian dari arah belakang Nilaa. Dia duduk di samping Nilaa. Tersenyum miring pada Arthur.

Nilaa menggeleng miris pada Julian.

Suzanne dan Debora yang tidak sengaja lewat melihat Nilaa bersama Arthur dan Julian memotret mereka bertiga diam-diam.

"Jangan disebarin lagi, Suzann." Kata Debora memperingatkan.

Suzanne mengangkat jempolnya tepat di depan hidung Debora hingga mata Debora memelotot.

"Sudah saya peringatkan untuk tidak mengganggu kekasih saya." Julian melirik Nilaa yang tidak bisa mengelak dengan apa yang dikatakan Julian. Tapi, mengingat Julian yang membela Katty dan Amanda dibandingkan dirinya dan Suzanne, Nilaa merasa kalau Julian harus diberi pelajaran sesekali.

"Saya bukan kekasih Anda, Pak."

"Kamu lupa adegan ciuman hot kita, sayang?" Bibir Julian tersenyum menggoda Nilaa. Bukan hanya bibirnya, tatapan matanya pun demikian. Seolah dia menyamakan Nilaa dengan wanita lainnya yang mudah dijinakan hanya dengan senyumnya.

"Aku..." Nilaa menoleh pada Arthur. Dia membasahi bibirnya yang mendadak kering.

"Kamu milikku. Jadi, jangan bertingkah seolah kamu masih single, oke?" Tatapan mata Julian mengancam Nilaa.

"Bukankah kamu membela Katty daripada Nilaa dan membiarkan Katty menghinda Nilaa?"

Nilaa terkejut saat Arthur tahu soal masalahnya dengan Katty. Sebenarnya, bukan dia yang bermasalah tapi Suzanne.

Julian terdiam beberapa saat sebelum memberi jawaban yang—tidak masuk akal menurut Nilaa.

"Karena Katty tidak bersalah."

"Maksudmu, aku direndahkan mereka dan itu tidak masalah?" Nilaa bersuara setelah memendam perasaan kesalnya pada Julian beberapa minggu ini. "Kamu bilang aku ini kekasihmu, bukan. Dan, tolonglah, bisakah kamu katakan pada mereka kalau yang menarik tubuhku itu kamu. Kamu mendudukkan tubuhku di atas pangkuanmu dan menciumku dengan lapar seakan-akan kamu tidak pernah mencium wanita selama bertahun-tahun."

Julian tdiak menyangka kalau Nilaa bisa berkata sedemikian menohoknya.

Wajah Arthur menunduk. Dia tersenyum.

Mata Nilaa menatap tajam Julian yang kehilangan semua kosa katanya.

"Terima kasih telah membela Katty dan Amanda dibandingkan dengan kekasihmu sendiri." Nilaa beranjak dari kursi sembari membawa laptopnya. Dia melangkah cepat meninggalkan kantin.

Ekspresi wajah Nilaa dan perkataannya seolah-olah dia dan Julian memang berpacaran. Seolah-olah mereka memang sepasang kekasih. Nyatanya, hanya Julian yang melabeli Nilaa sebagai kekasih, tapi tak pernah bisa membela Nilaa sebagai kekasihnya di depan Katty dan Amanda. Entah apa kartu yang dipegang Katty sehingga Julian malah membelanya bukan membela Nilaa.

"Begitu ya, sikapmu pada Nilaa?" Arthur setengah kesal dan setengah senang melihat Nilaa dan Julian yang terlihat seperti sepasang kekasih beneran.

"Kenapa kamu membela Katty? Karena dia selingkuhanmu?"

"Aku tidak membela Katty, Arthur."

"Aku dengar Katty banyak melanggar aturan perusahaan. Dan kamu hanya diam saja."

Julian tidak tahu siapa yang mengadu pada Arthur tentang Katty yang sering melanggar peraturan perusahaan. Apakah Suzanne?

"Katty memang lebih cocok denganmu dibandingkan dengan Nilaa." Ucap Arthur dengan nada yang cukup tegas. Dia tidak ingin Nilaa menjadi korban Julian. Dia tidak ingin Nilaa dijadikan alasan kedua agar Elena berhenti mengejarnya.

Arthur menyusul Nilaa yang pergi entah kemana sedangkan Julian dengan wajah kesal merasa tak berdaya. Dia juga heran sendiri kenapa Nilaa yang dijadikannya alasan agar Elena menjauhinya bahkan menawari Nilaa pernikahan dengan jaminan hutang ayahnya di bank lunas.

Kenapa bukan Katty yang jelas-jelas menjadi alasannya memutuskan Elena?

***                                                                                      Udah bisa nentuin ke mana hati kalian berlabuh? Julian atau Arthur? Btw setuju nggak kalo Nilaa nikah dan Julian?

Boss and Secretary (Adult 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang