r. dunia tipu-tipu.

2.1K 421 18
                                    

2020

Pemakaman Panji sepi. Bukan karena tidak ada yang mau datang, tetapi sanak saudara dan teman-temannya hanya dapat melihat pemakaman secara online karena kerumunan dibatasi. Yang lebih menyedihkan, sampai akhir hayatnya, keluarga Panji tidak bisa melihat dan memeluk jasadnya untuk yang terakhir kali karena Panji dimakamkan dengan peti.

Keempat petugas pemakaman mengenakan APD lengkap. Indira tidak bisa berdiri terlalu dekat dengan peti Panji. Hanya ada ia dan ibunya di sana. Ayahnya masih dirawat inap setelah kemarin terkena serangan jantung akibat shock dengan berita duka. Berpulangnya Panji bagai tombak yang menusuknya. Menambah-nambah kesedihan yang mereka alami.

Sepulang dari pemakaman di Rorotan, Indira dan ibunya memandangi halaman rumah yang penuh dengan karangan bunga duka cita. Siapa yang menyangka nama Panji akan terukir di sana di usia semuda itu? Usia Panji bahkan belum menyentuh 30 tahun. Seharusnya seorang anak mendoakan orang tua setelah meninggal dunia, tetapi yang terjadi adalah Panji justru mendahului orang tuanya berpulang ke Sang Pencipta.

Raihan menjadi salah satu dari beberapa orang yang datang ke rumah Indira. Selagi ibunya mengobrol di ruang tamu, Raihan berjalan ke lantai dua, ke kamar Indira yang pintunya terbuka lebar. Ia menemukan Indira tengah duduk termenung di tepi tempat tidur. Pandangannya kosong. Wajahnya muram. Indira seolah masih bermimpi bahwa ia telah ditinggal oleh kakaknya selamanya. Dengan cara seperti ini pula, di mana ia tidak bisa menggapainya untuk terakhir kali.

Raihan ikut duduk di sampingnya. Ia tak mengatakan apapun dan hanya menemani Indira termenung. Indira, mengikuti instingnya, memeluk Raihan erat. Inilah yang ia butuhkan sejak beberapa minggu lalu. Seseorang yang berada di sampingnya selagi melewati semuanya. Seseorang yang memahami bagaimana perasaannya bahkan tanpa ia harus bicara.

Raihan mengusap kepala Indira lembut, melihat perempuan itu penuh penyesalan. Seharusnya ia ada di sampingnya saat Indira menangis menceritakan progres kondisi Panji. Seharusnya ia ada di sampingnya saat Indira menunggu ayahnya masuk UGD. Ia tak ingin hilang dari sisinya lagi, maka ia akan terus di sini dan membiarkan Indira menangis membasahi bajunya.

Kini saat Panji sudah tiada, Raihan berjanji akan selalu berada di sampingnya, bagaimanapun caranya.

***

Rest AreaWhere stories live. Discover now