KM 12 - Sisa Rasa

3.2K 584 270
                                    

'Welcome onboard, Kamilia Anindira Rainisa!

We, Human Capital Team of the green energy group of Syah Resources, are delighted to welcome you to the team and would like to invite you for your onboarding session with details as follow below...'

Indira diterima sebagai Talent Acquisition Staff di Syah Resources bagian renewable energy. Ia yang dulu termehek-mehek akan ketidakjelasan masa depannya, kini sudah dipertemukan dengan jodoh kariernya.

Banyak yang bilang, Tuhan pasti akan menggantikan sesuatu dengan hal lain yang lebih baik asalkan manusia mau bersabar dan terus berdoa. Hal itu terbukti saat kedua mata Indira sukses dibuat membulat akan offering yang dibacakan.

"Nah, kalo dari benefit yang saya bacakan tadi, ada tanggapan nggak dari Indira? Atau sudah cukup?" Calon seniornya bertanya.

Cukup? Indira tak mengerjap. Apanya yang cukup? Itu jauh-sangat-amat-lebih dari cukup!

Indira pun menandatangani agreement tanpa babibu lagi. Tak ada lagi 2M (read: makasih, Mbak). Tak ada lagi freshgrad underpaid.

Sejujurnya, Indira sempat berpikir dua kali untuk menerima offering karena transportasi ke arah Kuningan cukup sulit. Busnya hanya melewati Sudirman. Itu artinya, ia harus kejar-kejaran waktu di pagi dan sore hari untuk naik ojek terlebih dulu ke jalur busnya. Jika naik KRL... oh God, apakah KRL bahkan sebuah pilihan? Tapi lagi-lagi, Tuhan tak membiarkan itu terjadi.

"Iya, kita sebenarnya masuk dari jam 08.00 sampai 17.00 WIB, tapi sejak covid, kita ada kompensasi jam kerja. Jadi sekarang kita masuk dari jam 09.00 sampai 16.00 WIB."

Indira terbengong lagi. Masuk jam sembilan, pulang jam empat sore. Itu artinya ia memiliki cukup spare time untuk naik ojek dari dan ke jalur busnya.

Sampai situ saja? Oh, tidak. Indira masih ingat wajah bingung Om Erwin, Bayu, atau siapapun, saat ia menyebutkan nama tempat intern-nya. Selalu disusul dengan pertanyaan: 'di mana tuh, Dira?', 'itu tempat apa?', 'oh, di deket Menara Astra? Eh, tapi di mananya, ya?', 'asuransi umum? Hmm, belum pernah dengar'.

Kini, hanya dengan menyebutkan nama Syah Resources, siapapun langsung terbelalak.

"Anjrittt, lo masuk Syah Resources?! Perusahaan tambang gede di Kalimantan itu, kan?! Anjriiiiiit, gila gila gilaaaa!"

"Wooyy, demi ape?! Syah Resources?! Punyanya kakaknya si pejabat itu?!"

"DIR, INFO LOKER, PLEASEEE."

Notifikasi LinkedIn-nya mendadak banjir. 20 orang mengunjungi profilnya secara anonymous. Banyak orang yang meminta terkoneksi dengannya. Rata-rata menggunakan banner #OpenToWork. Beberapa di antaranya, Indira pernah melihat profil mereka.

Indira dulu sering sekali mengunjungi profil orang lain dan melihat pencapaian mereka. Melihat bagaimana mereka mulus sekali berjodoh dengan start-up yang naik daun, sementara jalan kariernya sendiri tak jelas. Kemudian setelahnya, jadi insecure sendiri.

Waktu berlalu, kini Indira sudah menemukan tempat yang aman di perusahaan pertambangan swasta nomor dua di Indonesia, sementara itu, perusahaan start-up dilanda PHK besar-besaran, termasuk profil-profil yang ia lihat dulu.

Satu hal lagi yang membuka mata Indira akan bagaimana dunia yang sesungguhnya bekerja.

Roda kehidupan selalu berputar.

Seperti bagaimana Indira, yang dulu jobless, melihat teman-temannya sudah berjodoh dengan tempat karier masing-masing, namun kini berbalik menjadi mereka yang meminta loker padanya.

Rest AreaWhere stories live. Discover now