29

155 72 72
                                    

Sesuai janji aku Update nya double hehe🤗😊
Maaf ya🙏update nya di jam-jam kunti gini, soalnya enak aja gitu.
Pasti yang lain pada tidur nih wkwkw
Selamat malam teman-teman




Happy Reading gaess


Askara menghentikan motornya di sebuah taman hiburan—disana banyak hewan margastwa yang mungkin bisa sedikit menghibur hati Adelia. Sebenarnya ia juga bingung mau membawa gadis itu kemana. Tapi, ia yakin Adelia akan menyukainya.

"Kok berenti?" tanya Adelia bingung

"Sudah sampai," Askara pun melepaskan helmnya, seraya merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.

"Turun." titah Askara tanpa menoleh kearah Adeliia.

Plakk

"Bego," hardik gadis itu, sambil memukul pelan kepala Askara, gadis itu ngga habis pikir dengan jalan pikir Askara.

"Awww—sakit Del," ringis Askara

"Lo mah kayak mama gue. Suka banget mukul—sakit tau!"

"Lagian lo juga sih! Penutup mata gue aja belum lo buka—malah nyuruh turun,"

"Hehe....iya juga sih, lagian gue juga lupa Del—kalo lo ngga bilang," balas Askara cengengesan.

"Nyebelin tau ngga," bibir gadis itu tiba-tiba melengkung kebawah

"Iya-iya maaf. Jangan cemberut gitu dong, entar tambah jelek," Askara diam-diam mengulum senyum melihat ekspresi wajah Adelia yang seketika menjadi berubah—sangat terlihat menggemaskan di matanya.

"Kara ih—tau ah nyebelin,"

"Bercanda Del, sini turun gue bantuin,"

"Belum boleh dibuka nih?" tanya Adelia

"Entar gue bukain. Tapi, turun dulu! Sini tangannya!"

Gadis itu pun mengulurkan tangannya kearah Askara "Pelan-pelan aja Del,"

"Pegangin mangkanya,"

"Astaghfirullah. Ini juga udah gue pegangin Adelia—kalo ngga gue pegangin, dari tadi lo udah jatuh tu nyungsep ke bawah,"

"Sabar mas nya. Kok marah-marah terus kayak perempuan lagi PMS aja,"

"Ck buruan gue lepas nih," ancam Askara

Setelah merasa Adelia sudah turun dari motor miliknya—dengan cepat Askara menarik tangan gadis itu. Hal tersebut, berhasil membuat Adelia terkejut.

"K-kenapa," tanya Adelia bingung

"Biar gue yang buka," ucap Askara, kemudian langsung membuka pengait helm Adelia.

"Terima kasih," ucap Adelia

Adelia sudah berdiri tepat didepan tubuh Askara, kini giliran penutup mata gadis itu yang dibuka. "Gue buka ya?" ucap Askara meminta persetujuan dari gadis itu dan langsung dianggukan oleh Adelia.

Mata gadis itu mengerjap pelan-pelan, menyamakan sinar matahari yang menusuk tajam, pandangannya sedikit memburam—ikatan penutup mata yang terlalu kuat membuat kepala gadis itu terasa pusing.

"Lo ngga apa-apa," tanya Askara ketika melihat raut wajah gadis itu berubah.

"Ngga. Kita dimana?" tanya Adelia bingung, gadis itu menoleh ke kanan dan ke kiri memastikan tempat yang ia datangi bersama Askara itu aman.

Suasana yang menurutnya cukup ramai—banyak manusia berbondong-bondong masuk ke dalam sana. Ada beberapa pohon-pohon hijau yang menjulang tinggi dan runtuhnya dedaunan—diiringi dengan angin yang kencang, kicauan burung yang terasa nyaring masuk di indera pendengarannya seolah-olah sedang menyambut mereka.

ADELIAWhere stories live. Discover now