15

135 85 10
                                    

Malam sudah berganti pagi, posisi mereka berdua masih sama seperti semalam, dengan tangan Askara yang masih menggenggam tangan Adelia erat

"  Eghhh " erangan adelia
Adelia terkejut dan langsung melebarkan bola matanya ketika melihat tangannya masih ada dalam genggaman Askara

" Lo pasti capek udah jaga gue semalaman disini " batin adelia sambil mengusap lembut kepala Askara

" Eghhh " erangan Askara, merasa tidurnya terganggu oleh usapan lembut dikepalanya

" Del lo udah bangun ? " Ucap Askara sambil membenarkan duduknya, tubuhnya benar-benar sangat sakit karna semalaman  dia tidur dengan posisi duduk

" Udah, makasih yah lo udah jaga gue semalaman " Ucap Adelia

" Mending lo pulang deh, hari ini kan ada ujian nanti lo ngga dapat nilai " sambungnya lagi, dengan pandangan adelia turun dan tertuju pada tangannya yang masih dalam genggaman Askara

Askara sadar dengan pandangan adelia dengan cepat ia langsung melepaskan genggaman tangannya " m-maaf del bukan mak- " ucapan Askara terpotong begitu saja

" Iya ngga apa-apa kok, sekali lagi gue bilang makasih sama lo "

" Iya santai, gue pulang dulu lo hati-hati disini kalo mau apa-apa tinggal tekan tombol bel itu aja "

" Oh iya nanti sore sepulang sekolah gue kesini lagi " sambungnya lagi

" Iya lo hati-hati dijalan jangan ngebut-ngebut bawa mobilnya "

~~~
Bel pulang sudah berbunyi sekitar 20 menit yang lalu, sekolah sudah perlahan mulai kosong, masih tersisa beberapa murid yang terlihat sedang berbincang-bincang santai didepan pagar sekolah dan halte. Sementara dari depan koridor sekolah terlihat Askara yang sedang berlari sambil melirik ke arah kanan dan kiri, namun tak memperhatikan jalan seketika ia tidak sengaja menabrak seorang gadis dari belakang

Dada bidangnya tepat menabrak tubuh gadis itu, sehingga membuat sang gadis itu  pun terjatuh ke depan dengan keadaan lutut duluan yang mendarat ke tanah
" arghh " gadis itu berbalik dan saat itu juga matanya melebar melihat laki-laki yang menabrak dirinya

" Kak kara ngapain lari-lari ngga jelas seperti ini " tanya Andira sambil berdiri

Askara dengan cepat membantu Andira berdiri, ini semua salahnya karna ia takut Adelia lama menunggunya
" Maaf, gue tadi buru-buru "

" Eh lo kan adiknya Adel " sambungnya lagi

" Iya kak gue adiknya, gimana keadaan kak Adel sekarang ? "

" Maaf semalam gue ninggalin kak Adel, gue terpaksa gue harus nurut sama ayah kalo ngga kak Adel bakal tanggung akibatnya " sambungnya lagi sambil menundukan kepalanya

" Iya ngga apa-apa " ucap Askara

Askara menarik tangan Andira, menuju kursi yang ada dikoridor sekolah. Andira hanya diam tanpa protes dan mengikuti arah tarikan Askara

" Kita mau kemana kak " tanya Andira

" Obatin kaki lo " balas Askara dengan wajah datarnya

Andira langsung menundukan kepala dan melihat lukanya yang sudah mengeluarkan darah ternyata ia mendapatkan luka yang cukup parah, perih baru saja ia rasakan

" Naikin kaki lo ke paha gue "

" Ka-kak mau ngapain " Ucap Andira dengan terbata-bata

"Sini nurut aja ngga usah banyak protes "

" Sshh sakit kak pelan-pelan "

" Iya tahan sebentar "

Andira memperhatikan seluruh wajah Askara, Askara terlihat sangat tampan jika dilihat dari jarak sedekat ini

ADELIADonde viven las historias. Descúbrelo ahora