91. Past.

1.1K 199 54
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komennya jangan lupa.

***
Beomgyu tadi pamit ke istrinya karena dia mau pergi ke istana untuk pertemuan yang di adakan di sana.

Benar dia memang kesana, tapi Beomgyu tidak mengetahui pertemuan apa yang akan di adakan, lagipula diakan memang palingan hanya menyimak saja, papinya juga gak akan menegurnya.

Dan tangan kanannya juga pasti mendengarkan dengan seksama hasil dari pertemuan nanti.

Beomgyu turun dari mobilnya ketika pintu mobilnya itu baru saja di buka oleh pengawal di depan pintu istananya tersebut.

"Nanti kuncinya bisa kamu titipkan ke pelayan yang ada di depan kamarku, ok?"

"Baik, Pangeran," ucap pengawal tersebut sambil masuk ke dalam mobil miliknya untuk memarkir mobilnya itu ke area lain.

Beomgyu lalu berjalan masuk ke dalam istana dengan ada banyak sekali pengawal maupun pelayan yang menyapanya.

Dia hanya mengangguk sambil berjalan menuju ke ruang pertemuan yang di beritahu oleh tangan kanannya itu.

"Beomgyu."

Langkah kaki Beomgyu langsung berhenti saat mendengar namanya baru saja di panggil itu.

Dia segera menoleh kearah taman yang ada di sebelah kirinya dan ada maminya yang sedang duduk sambil santai sambil memegang gelas berisikan teh dengan dua pelayan yang ada di belakangnya.

"Hai mami," balas Beomgyu yang berjalan menghampiri maminya sambil menunduk kecil untuk mencium pipi sang Ratu yang masih duduk di bangkunya itu.

"Kenapa malah menghampiri mami sih? Papi mu sudah berada di ruang pertemuan."

Beomgyu memutarkan kedua bola matanya, "Bahas apaan sih disana? Bukan tentang papi yang mau menyerahkan tahtanya ke Beomgyu, kan?"

"Kamu ini, biasanya seorang Putra Mahkota itu sangat senang saat tau dirinya akan menjadi Raja, tidak sepertimu yang malah gak mau."

"Bukan gak mau, mami, tapi Beomgyu masih terlalu muda untuk menjadi seorang Raja apalagi bebannya itu berat sekali."

"Kamu akan menjadi orang tua sebentar lagi, jadi kamu bukanlah anak muda lagi, sayang."

Skakmat, Beomgyu tidak membalas perkataan maminya, karena maminya itu menang telak, lagipula dia bahkan sudah menikah, mana ada anak kecil sudah menikah, umur boleh masih remaja, tapi jiwa sih harus sudah dewasa.

"Dan apa kabar menantumu, mami?"

"Mami bahkan selalu mendapatkan kabar dari istriku secara langsung, buat apa lagi bertanya kepadaku?"

Ratu tertawa mendengar jawaban dari anak semata wayangnya itu.

"Kamu cemburu karena mami selalu menanyakan kabar Taehyun?"

"Seperti ucapan mami, aku bukanlah anak kecil lagi harus cemburu dengan hal semacam itu, malah Beomgyu senang karena mami sangat akrab dengan Taehyun," jawab Beomgyu lalu dia melirik kearah pelayan yang berjalan menghampirinya.

"Aku tau, Raja menyuruhku untuk ke ruang pertemuan, bukan?"

Pelayan tersebut saja belum bicara dan Beomgyu sudah mengatakan tujuan pelayan itu duluan.

"Benar, Pangeran."

"Baiklah, aku ke ruang pertemuan dulu, bye mami."

Maminya mengangguk dan kaki Beomgyu kembali berjalan ke area istana lagi menuju ke ruang pertemuan.

Firehearted -beomtaeWhere stories live. Discover now