𝐒𝐰𝐒𝐥-𝟓𝟒

28.5K 2.3K 700
                                    

Happy Reading

(𝚂𝚙𝚊𝚖 𝚜𝚎𝚝𝚒𝚊𝚙 𝚙𝚊𝚛𝚊𝚐𝚛𝚊𝚏)

oOo

Suara nafas pun terdengar di ruangan itu saking sepinya Ruang rawat Iam padahal ruangan itu telah di isi oleh beberapa orang tapi tetap terasa sepi karena orang-orang yang ada di ruangan itu langsung terdiam setelah mendengar pengakuan dari Iam yang sangat mengejutkan.

"Itu nggak benar kan?" Tanya Abraham pada Olla setelah sekian lama terdiam.

Olla yang mendengar pertanyaan yang Abraham lontarkan padanya langsung menengok pada Papa-nya yang terlihat masih terkejut dengan pengakuan yang Iam lontarkan beberapa menit yang lalu "Maaf Pa, tapi itu benar." Balas Olla sambil mengeratkan genggaman tangannya dengan tangan Iam yang saat ini duduk di sampingnya.

Saat ini mereka sedang duduk di sofa yang ada di Ruang rawat Iam setelah satu jam yang lalu Olla dan Iam di gegerkan hilang padahal keduanya sedang asik bermesraan di atas Rooftop Rumah Sakit setelah keduanya memutuskan untuk kembali bersama. Dan alasan yang membuat Ruangan ini terasa sepi karena orang-orang yang ada di dalamnya masih terkejut dengan pengakuan yang Iam lontarkan terkait hubungannya dengan Olla.

"Saya cuma mau bilang kalo mulai hari ini saya dan gadis cantik di samping saya sudah resmi kembali untuk bersama, singkatnya saya dan Olla sudah kembali berpacaran. Walaupun saya tidak pernah merasa jika saya pernah putus dengan Olla."

Kira-kira itulah pengakuan yang beberapa menit lalu Iam lontarkan dan pengakuan itu mampu membuat orang-orang yang ada di Ruangan itu sangat terkejut. Untungnya di antara mereka tak ada yang memiliki riwayat penyakit jantung.

Abraham menghela nafas setelah mendengar balasan yang Olla lontarkan "Kenapa harus Dia? Papa bisa carikan kamu pria yang lebih tampan dan mapan dari pria itu!"

Iam tampak tak terima mendengar ucapan yang Abraham lontarkan dan saat Iam akan membalas ucapan Abraham, Olla menyadari itu. Olla semakin mengeratkan genggaman tangannya pada tangan Iam lalu tatapan memohon Dia layangkan pada pria tampan yang saat ini sudah resmi berstatus sebagai kekasihnya lagi.

Melihat tatapan itu tentunya membuat Iam tak bisa berbuat apa-apa, akhirnya Iam memilih untuk diam dengan jari jempol yang terus mengusap tangan kecil Olla yang saat ini ada di genggaman tangan besarnya.

Melihat Iam yang memilih untuk diam tentunya membuat hati Olla sedikit menghangat lalu gadis cantik itu mulai membalas ucapan yang Papa-nya lontarkan "Karena Olla cinta sama Iam. Papa mungkin bisa carikan Olla pria yang lebih tampan dan mapan tapi sayangnya pria itu bukan Iam dan yang Olla mau cuma Iam."

Abraham mengusap wajahnya merasa frustasi dengan Putrinya yang keras kepala "Olla sayang tolong pertimbangkan kembali keputusan kamu."

Ian merasa geram karena Abraham sepertinya sangat tidak ingin Iam menjadi menantunya tentunya Dia tak akan tinggal diam, pria paruh baya yang terlihat masih tampan di usianya yang sudah tidak muda lagi itu mulai mengeluarkan suaranya "Kenapa anda sepertinya sangat menentang hubungan mereka? Memangnya apa yang salah dengan anak saya? Dia tampan juga mapan selain itu Iam sangat mencintai Olla sehingga anda tidak perlu khawatir jika nantinya Iam akan mengkhianati Olla."

"Sebenarnya anak anda tidak seburuk itu untuk saya jadi menantu tapi sayangnya anak anda memiliki Ayah yang sangat buruk, itu juga salah satu alasan saya menentang hubungan mereka."

"Jadi maksudnya saya adalah Ayah yang buruk?!" Tanya Ian sambil menunjuk dirinya sendiri.

Abraham terkekeh "Saya tidak bilang kalo itu anda, tapi kalo anda mengaku sebagai Ayah yang buruk itu berarti anda sadar diri."

𝐒𝐞𝐜𝐨𝐧𝐝 𝐰𝐢𝐟𝐞'𝐬 𝐒𝐞𝐜𝐨𝐧𝐝 𝐥𝐢𝐟𝐞Kde žijí příběhy. Začni objevovat