𝐒𝐰𝐒𝐥-𝟏𝟐

58K 4.9K 602
                                    

Happy Reading

(𝚂𝚙𝚊𝚖 𝚜𝚎𝚝𝚒𝚊𝚙 𝚙𝚊𝚛𝚊𝚐𝚛𝚊𝚏)

oOo

Ares memutar bola mata jengah melihat kelakuan Sarga, tidak salahkan jika Dia kadang menyebut Sarga 'Anak setan' jika kelakuannya saja sudah seperti kembaran setan. Sering keluar masuk Bar untuk mabuk-mabukan, hingga bermain dengan para wanita malam. Playboy kelas kakap yang tidak akan cukup memacari satu wanita minimal Sarga akan memacari tiga wanita sekaligus. Balapan liar hingga beberapa kali pernah membuat nyawanya terancam. Tidak ada yang bagus dari Sarga selain wajah tampan, suara merdu dan sikap humoris yang cukup menghibur mungkin salah satu nilai Plus dari Sarga.

"Kok pada diem? Mana karpetnya?"

"Beli sendiri sana." Jawab Ares.

Sarga berdecih mendengar jawaban yang di lontarkan Manajernya "Cih, nggak modal."

Lalu tatapan Sarga teralih pada orang yang ada di depan Manajernya, seketika mata Sarga terbelalak saat melihat Olla "Omgg ada Bidadari!"

Olla yang melihat respon Sarga yang cukup berlebihan seketika menjadi canggung "Halo, saya Fabiollaella. Mohon kerja samanya untuk hari ini."

"Wow, Bidadarinya ngajak gue ngomong!" Pekik Sarga yang heboh sendiri.

"Jangan malu-maluin gue." Bisik Ares pada Sarga yang saat ini berdiri di sampingnya.

Sarga menatap Ares dengan tatapan sinis "Kenapa? iri ya karena gue di ajak ngomong sama Mbak bidadari."

"Mbak-mbak lo kira Olla mbak lo apa." Balas Ares.

"Oh namanya Olla ya? Gue kira namanya Bidadari, soalnya cantik banget sampe silau." Ucap Sarga mulai mengeluarkan gombalan Buayanya dengan tatapan yang terus menatap Olla dengan intens.

Olla tersenyum tipis sebagai respon dari pujian Sarga yang sebenarnya sangat berlebihan "Iya, panggil aja Olla."

"Nama panjangnya tadi apa? Gue lupa."

"Fabiollaella."

"Oh, Fabiollaella Angkara ya. Bagus banget nama panjangnya." Sarga tersenyum lebar dengan wajah tanpa dosa setelah mengucapkan hal itu.

Sepertinya Sarga Angkara akan menjadi orang nomor dua yang harus Olla hindari setelah Iam tentunya.

Olla tertawa canggung "Haha Fabiollaella aja."

"Udah anjir lo nggak lihat, Olla kayanya nggak nyaman denger gombalan busuk lo." Bisik Ares lagi pada Sarga yang lagi-lagi Sarga abaikan.

"Warna baju kita hari ini sama ya, sama-sama warna hitam. Wah jangan-jangan kita jodoh." Ucap Sarga dengan senyum manis yang biasanya mampu membuat para wanita memerah karena malu.

Tapi tidak bagi Olla yang sudah kebal dengan godaan para Buaya jantan. Jika di ibaratkan Sarga itu hanya Buaya junior yang baru pemula sebagai Playboy dan Iam adalah Buaya senior yang sudah mahir untuk mengambil hati para wanita bahkan Iam sangat mahir dalam menyembunyikan Statusnya yang sebenarnya sudah menikah.

"Iya warna baju kita sama karena konsep hari ini warna hitam."

Sarga mengerjap mendengar ucapan Olla yang kelewatan jujur. Saat ini Sarga jadi meragukan julukan Penakluk Wanita yang di milikinya, Apa pesonanya sudah berkurang, Apa Dia kurang tampan atau Apa gombalannya kurang mengguncang hati Olla. Kira-kira itulah yang saat ini ada di dalam otak Sarga

Sedangkan Ares yang melihat dengan jelas penolakan secara tidak langsung yang Olla lakukan pada Sarga, membuatnya merasa takjub dengan Olla yang dapat menolak pesona Buaya darat seperti Sarga. Ares rasanya ingin tertawa melihat wajah Sarga yang mulai menunjukan ekspresi tidak enak.

𝐒𝐞𝐜𝐨𝐧𝐝 𝐰𝐢𝐟𝐞'𝐬 𝐒𝐞𝐜𝐨𝐧𝐝 𝐥𝐢𝐟𝐞Where stories live. Discover now