𝐒𝐰𝐒𝐥-𝟑𝟓

36.6K 3.3K 1K
                                    

Happy Reading

(𝚂𝚙𝚊𝚖 𝚜𝚎𝚝𝚒𝚊𝚙 𝚙𝚊𝚛𝚊𝚐𝚛𝚊𝚏)

oOo

Keesokan harinya di kamar mewah yang terdapat di dalam Mansion milik Olla, terlihat si pemilik kamar yang baru bangun dari tidurnya.

Tok

Tok

Tok

Terdengar suara pintu di ketuk, Olla yang masih mengumpulkan nyawanya langsung berucap cukup kencang tanpa menoleh ke arah pintu.

"Masuk aja nggak di kunci."

Tak lama pintu di buka dan terlihat Bi Maria yang masuk ke kamar Olla dengan sesuatu di tangannya.

Bi Maria yang melihat jika Olla tidak menatapnya malah menatap ke langit-langit kamar langsung berdehem untuk mengalihkan perhatian Olla.

"Ekhem, pagi Non Olla."

Olla yang mendengar deheman serta sapaan dari Bi Maria langsung menoleh ke sumber suara, keningnya menyerit bingung dengan tatapan yang tertuju pada sesuatu yang ada di tangan Bi Maria.

"Itu apa Bi?"

"Oh ini—" Ucap Bi Maria sambil menunjukan sesuatu yang Dia pegang ke arah Olla.

"Buket uang untuk Non Olla."

Seketika gadis cantik yang masih menggunakan piyama itu langsung duduk di atas kasurnya.

"Dari siapa?"

"Tadi yang nganterin itu Cowok ganteng sedikit imut Non, tapi lebih gantengan Si ganteng." Balas Bi Maria yang seketika wajahnya merona.

Sebelah alis Olla terangkat melihat reaksi Bi Maria yang seperti orang kasmaran "Si ganteng siapa lagi?"

"Den Iam Marxus, masa Non Olla nggak tahu."

Ekspresi Olla mendadak datar saat menyadari jika Kepala Pelayan di Mansionnya ternyata sedang kasmaran kepada Iam.

"Buketnya simpen di bawah aja Bi." Ucap Olla tanpa menatap Bi Maria karena gadis cantik itu sedang mencari ponselnya.

"Baik Non."

Setelah menemukan ponselnya Olla langsung membalikan badannya dan melihat Bi Maria yang masih berdiri di tempatnya.

"Bibi ngapain masih di sini?"

Bi Maria yang mendengar pertanyaan yang Olla lontarkan kepadanya langsung menyodorkan sebuah amplop berwarna hitam dengan sedikit hiasan berwarna emas membuatnya terlihat elegan yang tadi Dia simpan di kantung bajunya.

"Tadi cowok ganteng yang nganterin buket ini sempet ngasih amplop yang katanya harus Bibi kasih ke Non Olla."

"Makasih Bi, kalo gitu Bibi boleh pergi." Balas Olla dengan sebelah tangan mengambil amplop yang Bi Maria sodorkan.

Bi Maria sedikit menundukan badannya kepada Olla, lalu kembali berdiri tegap "Saya permisi, jika Non Olla merasa lapar. Bi Maria sudah menyiapkan sarapan di bawah."

𝐒𝐞𝐜𝐨𝐧𝐝 𝐰𝐢𝐟𝐞'𝐬 𝐒𝐞𝐜𝐨𝐧𝐝 𝐥𝐢𝐟𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang