𝐒𝐰𝐒𝐥-𝟎𝟏

92.9K 7.3K 35
                                    

Happy Reading

(𝚂𝚙𝚊𝚖 𝚜𝚎𝚝𝚒𝚊𝚙 𝚙𝚊𝚛𝚊𝚐𝚛𝚊𝚏)

oOo

Mata indah yang tadinya tertutup itu seketika terbuka dengan pandangan terkejut, menatap sekitar dengan panik Dia segera memegang tepat pada jantungnya.

"Jantung gue nggak bolong?" Tanyanya entah pada siapa.

Tiba-tiba terdengar pintu terbuka dan masuklah seseorang ke dalam Ruangan atau lebih tepatnya Kamar yang gadis cantik itu tempati.

"Non udah bangun? Tumben."

Manik mata indah itu langsung memusatkan perhatiannya pada samping terlihat seorang wanita tua dengan pakaian Pelayan yang juga sedang menatapnya.

"Non?"

"Jantung saya nggak bolong?"

"Hah?"

Gadis itu mengerjap dengan polos menunjuk jantungnya "Jantung saya nggak bolong?"

Wanita tua yang merupakan Pelayan pribadi Si Cantik menatap heran pada Nonanya "Non Olla kenapa?—"

"Ada yang sakit sama jantungnya?"

Mendengar pertanyaan dari wanita tua itu gadis cantik yang merupakan Fabiollaella atau yang lebih sering di panggil Olla seketika terdiam dengan tangan yang masih memegang jantungnya.

'Jantung gue nggak papa, bukannya gue udah mati karena di tembak cewek gila itu.' Batin Olla heran.

"Bibi kok masih di sini bukannya Bibi udah mati?"

"Eh—"

"Non, Doa in Bibi mati?" Tanya wanita tua itu dengan ekspresi sedih.

Olla seketika menatap Wanita tua yang lebih sering Dia panggil Bi Caca dengan pandangan tidak enak.

"Bukan gitu maksud Olla." Ucap Olla lalu Si Cantik yang masih menggunakan baju Piyama itu memeluk Bi Caca dengan lembut.

"Maafin Olla Bi, Olla nggak bermaksud Doain Bi Caca mati. Olla berdoa semoga Bibi panjang umur."

Olla terdiam mengingat kembali jika Bi Caca memang meninggal karena penyakit jantung yang di deritanya, Bi Caca meninggal di saat Olla dan Iam sudah berpacaran selama enam bulan.

Olla melepaskan pelukan hangat itu lalu menatap Bi Caca dengan pandangan serius "Olla mau Bibi jalanin pengobatan untuk penyakit Jantung yang saat ini Bibi derita, Olla mau Bibi sembuh biar bisa bareng Olla terus."

Bi Caca tersenyum mendengar ucapan Olla "Bibi juga mau sembuh, Bibi mau liat Non Olla nikah dan punya anak bareng Den Iam."

Mendengar nama Iam yang Bi Caca sebutkan seketika rasa marah menghampirinya tapi Olla dengan baik menutupi rasa marah itu dengan senyum manisnya "Bibi emang harus sembuh."

"T—Tapi biaya pengobatannya mahal Non, Bibi nggak sanggup bayar."

Olla menepuk pelan pundak Bi Caca "Bibi tenang aja semua biaya pengobatan Bibi, biar Olla yang tanggung."

Rasa haru Bi Caca rasakan dengan cepat Bi Caca membungkukan sedikit badannya pada Olla "Terima kasih Non, terima kasih banyak. Bibi harap kebahagiaan selalu Non Olla rasakan."

"Ya, Olla harap Olla akan bahagia." Lirih Olla yang tidak dapat Bi Caca dengar.

Setelah itu Olla kembali menatap Bi Caca yang saat ini kembali berdiri tegap "Sekarang tanggal berapa Bi?"

"Minggu, 19 Februari 2022."

Deg

Olla terdiam dugaannya benar jika Dia telah hidup kembali setelah mati karena tembakan dari Istri pertama Iam. Tepatnya Dia hidup kembali di saat hubungannya dengan Iam telah menginjak dua bulan.

"Bi Caca bisa keluar."

"Baik Non, jangan lupa sarapan. Bibi udah nyiapin sarapan kesukaan Non Olla di bawah."

"Makasih Bi, nanti Olla makan."

Setelah itu Bi Caca keluar meninggalkan Olla yang termenung di kamarnya.

"Jadi bener gue hidup kembali?" Monolog Olla memecahkan keheningan di kamar mewah itu.

"Kenapa nggak hidup kembali pas gue belum jadian sama Iam?!"

Olla mengacak rambutnya frustasi "Gue harus jauh-jauh dari Cowok bangsat itu."

"Arghh kenapa gue bisa suka sama Iam coba? Kalo aja gue nggak pernah suka sama Iam, mungkin gue nggak mati di kehidupan pertama."

Ting

Ting

Ting

Bunyi notifikasi WhatsApp dari Ponsel Olla membuat Olla segera membuka Ponselnya.

Ternyata pilihan Olla untuk membuka Ponsel itu pilihan yang salah karena notifikasi yang dari tadi Dia dengar adalah pesan dari Iam.

IamSyng🖤

[Byy jadi ke mallnya?]

[Byy jawab dong aku lagi sibuk!]

[Babyy]

Dengan kesal Olla mengetikan balasan pesan untuk Iam.

[Klo sibuk yaudh, Gue jg sibuk!]

Tidak butuh waktu lama balasan dari Iam kembali Olla dapatkan.

[Kamu marah?]

Mengabaikan pesan itu, Olla menutup Ponselnya lalu merebahkan badannya kembali.

"Gue harus apa sekarang?"

Olla menatap langit-langit kamar mewahnya dengan kosong.

"Gue nggak mau mati untuk kedua kalinya."

"Kalo gue putusin Iam sekarang, bisa-bisa Dia hamilin gue lagi."

"Arghh gue nggak mau hamil anak cowok bangsat itu lagi."

Olla berguling di kasurnya terlihat gadis cantik itu sangat frustasi, tiba-tiba terlintas sebuah ide di otak cantiknya.

"Kalo Iam nggak mau gue putusin, gimana kalo buat Iam yang mutusin gue?"

—Bersambung—

𝐒𝐞𝐜𝐨𝐧𝐝 𝐰𝐢𝐟𝐞'𝐬 𝐒𝐞𝐜𝐨𝐧𝐝 𝐥𝐢𝐟𝐞Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt