𝐒𝐰𝐒𝐥-𝟑𝟖

33.5K 3.2K 1K
                                    

Happy Reading

(𝚂𝚙𝚊𝚖 𝚜𝚎𝚝𝚒𝚊𝚙 𝚙𝚊𝚛𝚊𝚐𝚛𝚊𝚏)

oOo

Setelah Iam mengeluarkan kuda yang Olla mau tiba-tiba datang seorang pria paruh baya berjalan ke arah mereka dengan memegang tali kuda berwarna putih.

"Selamat siang, Tuan Iam." Sapa pria paruh baya itu pada Iam.

Iam menatap pria paruh baya bernama Fatur yang merupakan salah satu pekerja yang merawat kuda-kudanya di tempat ini.

"Ernest sudah sembuh?" Tanya Iam pada Fatur yang masih memegang tali Ernest-Kuda putih milik Iam.

"Sudah Tuan."

"Baguslah kalo gitu-"

"Tolong pegang tali kuda ini, saya ingin menyapa Ernest."

Tanpa banyak bicara Fatur segera mendekati Iam lalu menggantikan Iam untuk memegang tali kuda yang tadi Olla pilih.

Setelah tangannya bebas Iam segera mengambil tangan Olla lalu menarik lembut tangan Olla untuk mengikutinya mendekati Ernest yang terlihat tenang sambil memakan rumput.

"Hai gantengnya Daddy." Ucap Iam lembut dengan sebelah tangan yang mengusap kuda putih kesayangannya.

Tatapan aneh seketika Olla layangkan pada Iam "Daddy? Kuda ini anak lo?"

Iam menatap Olla sejenak dengan senyum menawan miliknya "Bukan cuma anak aku, tapi juga anak kamu."

"Gila, nggak sekalian lo jadiin buaya anak lo?!"

"Buaya terlalu berbahaya, lebih baik Ernest Dia jinak-"

"Come on Babyy, say Hi to Ernest." Lanjut Iam sambil menatap Olla dengan tatapan memaksa untuk menyapa Ernest.

Melihat tatapan itu dengan terpaksa Olla berucap "Hai Ernest."

"Good Babyy."

"Udah kan? Ayo berkuda nanti keburu panas!"

"Oh, Mommy udah nggak sabar ya berkuda sama Daddy?" Tanya Iam dengan ekspresi menyebalkan di wajah tampannya.

Olla memutar bola mata jengah "Berengsek, jangan nguji kesabaran gue!"

Iam terkekeh melihat Olla yang mulai kesal "Yaudah kita langsung berkuda setelah kita foto bareng sama Ernest."

"Kita? Lo aja kali gue nggak mau!"

"Kenapa nggak mau? Jahat banget kamu nanti Ernest sedih gimana? Padahal keluarga kita masih lengkap nggak kaya aku yang udah jadi anak broken home."

Olla mengusap wajahnya kasar merasa frustasi dengan tingkah Iam "Mau lo apasih?"

"Foto bareng kamu sama Ernest, hitung-hitung foto keluarga." Balas Iam tersenyum tanpa dosa.

Merasa kesabarannya di uji dengan segala tingkah Iam yang sangat menyebalkan, Olla mencoba menenangkan diri lalu kembali berucap dengan suara yang amat lembut "Mana ponsel lo?"

Bagaikan terhipnotis dengan suara lembut dari Olla, Iam langsung memberikan ponselnya yang Dia simpan di saku celananya.

Setelah mendapatkan ponsel Iam, Olla segera membuka ponsel itu yang Dia ketahui sandinya lalu membuka aplikasi kamera hingga-

Cekrek

Olla memotret Iam yang terlihat menunduk tapi masih terlihat sangat tampan seperti biasanya.

𝐒𝐞𝐜𝐨𝐧𝐝 𝐰𝐢𝐟𝐞'𝐬 𝐒𝐞𝐜𝐨𝐧𝐝 𝐥𝐢𝐟𝐞Where stories live. Discover now