𝐒𝐰𝐒𝐥-𝟓𝟐

30.6K 3.1K 1.5K
                                    

Happy Reading

(𝚂𝚙𝚊𝚖 𝚜𝚎𝚝𝚒𝚊𝚙 𝚙𝚊𝚛𝚊𝚐𝚛𝚊𝚏)

oOo

"Menikah?" Pekik Olla yang merasa sangat terkejut dengan ucapan yang Ian lontarkan.

Bahkan Abraham sudah hampir mengeluarkan pistol yang ada di dalam jasnya untuk Dia tembakan pada Ian tapi untungnya Olla dengan sigap menahan Papa-nya agar tidak berbuat nekat apalagi kini mereka ada di Rumah Sakit.

Masih dengan senyum lebar di wajah tampannya Ian kembali berucap "Iya, menikah. Kamu harus menikahi anak saya sebagai bentuk pertanggung jawaban karena kamu telah membuat anak saya hampir mati."

Abraham langsung menarik Olla lalu menyembunyikan Olla di belakang tubuhnya "Anak saya tidak menghamili anak anda jadi untuk apa Olla bertanggung jawab sampai menikahi anak anda?—"

"Bahkan kecelakaan ini bukan terjadi karena kesalahan anak saya karena selama di sini Olla tidak saya perbolehkan untuk menyetir karena itu saya rasa orang yang seharusnya bertanggung jawab atas kecelakaan yang menimpa anak anda adalah Supir saya. Jika anda mau saya bisa menyiapkan Pernikahan mewah untuk anak anda dan Supir saya." Lanjut Abraham dengan seringai yang terbit di bibirnya.

Mendengar ucapan yang Abraham lontarkan tentunya membuat Ian merasa kesal dan geram karena ternyata Abraham cukup sulit untuk Dia kalahkan, tapi karena otak licik yang Ian miliki Dia kembali melontarkan ucapan yang mampu menyudutkan Abraham.

"Walaupun yang menabrak anak saya adalah Supir anda bukannya nggak mungkin anak tampan saya harus menikah dengan seorang pria, memangnya anda pikir anak saya pria apaan?"

"Jika anda tidak ingin anak anda menikah dengan Supir saya, saya bisa membuat anak anda menikah dengan siapapun yang anda mau kecuali menikah dengan Olla." Balas Abraham yang kini mencoba untuk bernegosiasi.

"Jika anda tidak ingin anak anda menikah dengan anak saya, saya rasa jika anak saya menikah dengan Istri anda juga tidak terlalu buruk."

Bugh

oOo

Satu jam kemudian di Cafetaria Rumah Sakit terlihat Ian, Banyu dan Bayu yang sedang duduk bersama sambil menikmati makanan yang tersaji di atas meja.

"Boss, beneran nggak papa?" Tanya Banyu sambil menatap Ian dengan tatapan miris.

"Saya nggak papa kok." Balas Ian tanpa menatap Banyu.

Kali ini Bayu yang berucap "Muka Boss bonyok gitu, masa nggak papa. Saya yang lihat aja ngerasa ngeri, pasti sakit."

Ian tersenyum masam mendengar ucapan yang Bayu lontarkan "Nggak usah banyak omong kalo kamu nggak mau saya buat bonyok juga!"

Bayu langsung diam setelah mendengar ucapan Ian yang tentunya bukan ancaman semata.

Sedangkan Banyu malah mengabaikan ancaman yang Ian lontarkan karena Banyu merasa jika ancaman itu di layangkan pada adiknya bukan padanya.

Banyu kembali berucap "Papa-nya Nona Fabiollaella jahat banget ya, masa Boss besar aja sampe di buat bonyok gitu."

Ian menganggukan kepalanya merasa setuju dengan ucapan yang Banyu lontarkan "Emang jahat banget, padahal saya merasa jika ucapan yang saya lontarkan padanya bukanlah suatu hal yang salah."

"Emang Boss ngomong apa, sampai membuat seorang Abraham Amethysta semarah itu hingga wajah tampan Boss babak belur?"

Sambil mengaduk makanan yang ada di hadapannya dengan sendok, Ian berucap "Saya cuma bilang kalo Dia nggak mau Olla menikah dengan Iam, Istrinya bisa menikah dengan Iam menggantikan Olla."

𝐒𝐞𝐜𝐨𝐧𝐝 𝐰𝐢𝐟𝐞'𝐬 𝐒𝐞𝐜𝐨𝐧𝐝 𝐥𝐢𝐟𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang