𝐒𝐰𝐒𝐥-𝟏𝟎

69.5K 5.4K 112
                                    

Happy Reading

(𝚂𝚙𝚊𝚖 𝚜𝚎𝚝𝚒𝚊𝚙 𝚙𝚊𝚛𝚊𝚐𝚛𝚊𝚏)

oOo

Melihat tingkah kurang ajar yang Olla lakukan bukannya semakin membuat Iam marah malah sebaliknya, Iam merasa perutnya menggelitik yang membuat Dia ingin tertawa.

"Hahaha gadis itu sedang memberontak dariku?"

"D—Dia menyuruhku ke Psikiater? Apa Dia kira aku gila? Hahaha sepertinya Iya aku sudah gila karena tidak bisa berhenti tertawa Hahaha."

Setelah sepuluh menit berlalu Iam rasa sudah tidak ingin tertawa lagi tapi tiba-tiba ingatannya kembali muncul ke kejadian tadi saat Dia melihat aksi pemberontakan Olla yang entah kenapa terlihat menggemaskan di matanya.

"Ah sial Dia terlalu menggemaskan."

"Bahkan saat sedang marah-marah pun, Dia terlihat menggemaskan."

Iam meraup wajah tampannya dengan kedua tangannya "Rileks Iam jangan pikirkan lagi Dia, ingat Dia hanya mainanmu saja."

"Tapi kenapa Dia terlihat sangat berbeda? Kenapa Dia tidak menjadi gadis penurut saja seperti biasanya, merepotkan."

Saat Iam sedang memikirkan tingkah Olla yang sangat berbeda dari biasanya tiba-tiba suara dari ponselnya mampu menyadarkan Iam dan pikirannya.

Tring

Tring

Tring

Dengan malas Iam mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja lalu melihat terlebih dahulu siapa yang telah mengganggu waktunya.

Tertera nama 'MyWife' di panggilan itu, segera Iam angkat panggilan dari Istri tercintanya sebelum panggilan itu mati.

["Halo Be."]

["Halo Iam."]

["Tumben nelpon aku, jam segini."]

["Emangnya aku nggak boleh telpon kamu?"]

["Boleh kok."]

["Ehm Iam."]

["Ya?"]

["Aku cuma mau bilang kalo minggu ini aku masih nggak bisa pulang."]

Kening Iam mengerut karena bingung dengan ucapan Aya.

["Terus pulangnya kapan?"]

["Emm mungkin minggu depan."]

["Oh yaudah."]

["Kamu nggak marah?"]

["Nggak.]

["Tumben, biasanya kamu bakal marah kalo aku lama-lama di luar kota."]

Mendengar ucapan Aya seketika Iam terdiam karena terkejut dengan tingkahnya yang juga mulai aneh, biasanya jika Aya tinggal lebih lama di luar kota Iam akan marah karena Dia merasa kesepian tapi kali ini tidak karena Iam rasa selama dua minggu tanpa Aya, Iam masih memiliki Pacar lebih tepatnya Selingkuhan yang akan membuatnya tidak kesepian lagi.

["Iam kenapa diem aja, kamu marah?"]

["Nggak, aku nggak marah. Kamu selesaiin aja kerjaan kamu di luar Kota sampe bener-bener selesai dulu."]

𝐒𝐞𝐜𝐨𝐧𝐝 𝐰𝐢𝐟𝐞'𝐬 𝐒𝐞𝐜𝐨𝐧𝐝 𝐥𝐢𝐟𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang