𝐒𝐰𝐒𝐥-𝟏𝟔

55.9K 4.6K 1.7K
                                    

Happy Reading

(𝚂𝚙𝚊𝚖 𝚜𝚎𝚝𝚒𝚊𝚙 𝚙𝚊𝚛𝚊𝚐𝚛𝚊𝚏)

oOo

Pagi yang cerah menyambut Si cantik yang baru bangun dari tidurnya. Olla bangun pagi karena Dia harus menghadiri kelas di jam setengah sembilan, sedangkan saat ini baru menunjukan pukul tujuh pagi.

Dengan pelan Olla turun dari tempat tidur lalu berjalan memasuki kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok gigi. Setelah itu Olla berjalan keluar kamar dengan tangan yang sibuk menguncir rambutnya dengan ikat rambut yang tadi Dia temukan di kamar mandi.

Rencananya Si cantik ingin turun ke bawah untuk Sarapan terlebih dahulu karena saat ini Dia merasa lapar, Olla juga ingin turun ke bawah untuk memastikan keadaan tamu tidak di undang yang tadi malam memaksa untuk menginap di Mansionnya.

Saat ini Olla ada di dalam lift yang membawanya ke lantai satu, lalu tak lama lift itu berhenti dan terbuka saat sudah sampai di lantai satu.

Kaki jenjang Olla perlahan keluar dari lift lalu kembali berjalan menyusuri Mansionnya yang luas, saat akan ke Ruang makan Olla melewati Ruang Tamu yang tadi malam Iam tempati untuk tidur terlihat Ruang Tamu itu kosong tidak ada tanda-tanda adanya Iam, bahkan Selimut dan Bantal yang Olla sempat berikan pada Iam tadi malam sudah tidak ada entah ke mana.

Melihat jika Iam sudah tidak ada di Mansionnya Olla memutuskan untuk tak memperdulikannya lalu kembali melajukan langkah menuju Ruang makan karena mengisi perutnya dengan makanan lebih penting untuk saat ini.

Saat telah tiba di Ruang Makan, Olla langsung duduk di salah satu kursi. Dapat Olla lihat dua potong Sandwich dengan segelas susu Coklat telah tersaji di atas meja.

Lalu tanpa sungkan Olla langsung memakan salah satu Sandwich dengan lahap "Tumben rasanya lebih enak dari biasanya?" Tanya Olla entah pada siapa.

Olla kembali memakan potongan Sandwich terakhir yang ada di atas piring hingga habis tak tersisa.

Saat Olla mengangkat gelas susu yang ada di atas meja dapat Olla lihat sebuah tisu yang di lipat menjadi beberapa bagian hingga berbentuk kotak yang ukurannya cukup kecil ada di bawah gelas susu itu.

Kening Olla menyerit bingung melihat lipatan tisu itu lalu dengan ragu Olla membuka lipatan tisu hingga terlihat tulisan.

Terimakasih karena sudah mengijinkanku menginap di tempat mu semalam, sebagai ungkapan terimakasih aku buatkan sarapan spesial untuk kekasih cantikku;)

-Iam Marxus your boyfriend.

Uhukk

Uhukk

Setelah membaca tulisan yang ada di tisu itu seketika Olla terbatuk hingga membuat beberapa Pelayan yang ada di sekitarnya segera mendekati Olla lalu salah satu Pelayan mulai menepuk-nepuk punggung Olla sedangkan Pelayan lain memberikan Olla segelas air yang segera Olla minum hingga habis.

"Non Olla tidak apa-apa? Jika ada yang sakit sebaiknya kita pergi ke Rumah Sakit." Tanya Kepala Pelayan bernama Maria dengan tatapan khawatir yang di tunjukan pada Olla.

"Nggak usah, Olla juga nggakpapa."

"Syukurlah jika Nona baik-baik saja."

"Bi, Olla mau nanya boleh?"

"Silahkan, Nona tidak perlu meminta ijin hanya untuk bertanya pada saya."

"Yang buat Sandwich dan susu yang tadi Olla makan, bukan Pak Malik ya?"

"Bukan Non, yang membuat Sandwich dan susu itu cowok ganteng yang mengaku sebagai orang Spesial Nona."

Olla rasanya ingin memuntahkan kembali makanan yang baru saja Dia makan saat mendengar ucapan Bi Maria jika Iam mengaku sebagai orang spesialnya.

"Kenapa nggak Bibi buang aja? Kalo nggak Bibi aja yang makan."

Bi Maria terlihat bingung melihat respon dari Nonanya "Maaf Non, Bi Maria kira cowok ganteng itu pacar Nona."

"Dia bukan pacar Olla! Namanya Iam, bukan cowok ganteng. Padahal mukanya juga nggak ganteng-ganteng amat."

"Oh gitu, sekali lagi maaf Non, Bibi nggak tahu. Tapi menurut Bibi Den Iam itu beneran ganteng loh ganteng banget malah cocok sama Non Olla yang cantik."

Seketika Olla memasang wajah masam saat mendengar ucapan yang Bi Maria lontarkan "Kalo Bibi suka sama Iam, buat Bibi aja Olla nggak minat."

Terlihat wajah Bi Maria memerah lalu dengan senyum malu-malu Bi Maria berucap "Jangan bilang gitu Non, Bibi kan jadi malu."

"Dari pada sama Iam mending sama Pak Malik yang jago masak atau sama Pak Ucup yang jago bela diri Bi. Jangan sama Iam, Dia berengsek soalnya."

"Ah masa Non, tapi nggakpapa biasanya yang berengsek lebih menggoda."

oOo

Di kota lain, tepatnya di salah satu unit Apartemen milik Ayamaheswara. Terlihat gadis cantik yang telah berstatus sebagai Istri dari Iam Marxus baru bangun dari tidurnya dengan keadaan yang cukup kacau. Terlihat banyak bercak merah di tubuh telanjang Aya dengan mata panda yang terlihat jelas sepertinya Aya sudah begadang.

Jangan lupakan keberadaan seorang pria yang pastinya bukan Iam sedang memeluk mesra pinggang ramping Aya.

"Morning, my love." Bisik Aya pada pria tampan yang tidur di sampingnya.

Perlahan mata pria itu terbuka lalu senyum menawan pria itu berikan pada Aya "Morning too, honey."

"Tadi malam kamu sangat luar biasa." Puji pria itu pada Aya.

Aya terlihat memerah mendengar pujian dari kekasih tercintanya "Kamu lebih luar biasa, bahkan Iam tidak ada apa-apanya di bandingkan dengan kamu."

"Iam? Kamu membandingkan aku dengan suami gay mu itu, jelas lah kita sangat berbeda."

Bukannya marah mendengar Suaminya di hina Aya malah tertawa "Haha cukup, kenapa kamu selalu menyebut Iam gay?"

"Jika Iam pria normal tidak mungkin Dia akan mengabaikan wanita cantik dan sexy yang berstatus sebagai istrinya ini, jika aku jadi Iam aku akan mengurungmu di kamar agar kita bisa bercinta sepanjang waktu."

"Kamu tidak perlu menjadi Iam hanya untuk bercinta dengan ku, selama seminggu ini aku milikmu." Ucap Aya dengan senyum menggoda miliknya.

Pria itu terkekeh lalu langsung mencumbu Aya dengan mesra hingga beberapa saat kemudian hanya terdengar suara desahan di tempat itu.

—Bersambung—

Wah apa nih? Aya ternyata diam-diam menghanyutkan(:

Spam next smpe 1k klo mau author Up bsk🖤

𝐒𝐞𝐜𝐨𝐧𝐝 𝐰𝐢𝐟𝐞'𝐬 𝐒𝐞𝐜𝐨𝐧𝐝 𝐥𝐢𝐟𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang