EXTRA PART

934 16 0
                                    

Typo tandain!
.
.
.
.
.
.
Panjang nih part, moga nggak bosen. Soalnya banyak penjelasan dan narasi di dalamnya.
•••

Hafizha rasa setiap rangkaian kisah hidupnya terdapat banyak kejutan di dalamnya. Tak pernah ia sangka jika semua hal yang terjadi terdapat rencana terselip walau sedikit. Mulai ketika ia ditugaskan untuk meneliti di sebuah pesantren, terdengar sedikit tidak masuk akal baginya. Namun, bagaimana ia bisa menolak ketika itu arahan langsung dari sang dosen pembibing? Hafizha menerima itu, tetapi baru-baru ini ia kembali mendengar fakta jika semua itu telah direncanakan oleh dosennya itu.

Hafizha tahu jika Pak Mada ialah sahabat lama sang Mama, tetapi terkait janji yang dahulu pernah terikat membuat dosennya itu yakin untuk mewujudkan. Sebuah janji yang membuat Hafizha tak tahu ingin menanggapinya apa, yaitu ketika sang Mama meminta sahabatnya itu untuk mempertemukan putrinya dengan Ayah kandungnya.

Berkedok sebuah penelitian, di balik itu ternyata ada rencana sebuah pertemuan. Hafizha tidak marah, tetapi sedikit tak menduga jika ini hanya suatu yang pura-pura. Saat itu Pak Mada berkata padanya, “Jika semua ini adalah rencana yang Papa lakukan, Papa harap dirimu bisa menerima dan mengambil baiknya saja. Terkait membullyan itu, dia memang ada, dan yang dialami Ziya itu benar. Di sana juga, tetapi sekarang mereka sudah keluar tidak lagi tinggal. Sebenarnya Papa sudah curiga jika Ziya dibully di sana, oleh sebab itu Papa meminta mu untuk datang ke sana. Ziya tidak pernah mau cerita kalau Papa tanya gimana kesehariannya di sana, anak itu akan selalu menjawab baik-baik saja. Sebab Papa dan Ziya tidak terlalu dekat, apalagi semenjak Papa berpisah dengan Mamanya, Ziya lebih memilih untuk ikut bersama Mamanya, dan Abbas bersama Papa. Beberapa bulan saat itu Papa merasakan jika dia sudah tidak nyaman, apalagi ketika saat itu dia pernah menelpon Papa, ia ingin kembali katanya.

Dan ketika itu Papa cerita tentang rencana Papa padanya, Papa juga meminta padanya untuk menunggu sebentar lagi. Ziya memang setuju walaupun ia sedikit kesal karena kebebasannya tidak lagi seperti dulu, Ziya masuk ke pesantren itu karena Mamanya yang meminta. Papa merasa jika Ziya tidak selemah itu untuk dirinya melawan, tetapi Papa tidak mengetahui mengapa ia hanya diam. Suatu alasan yang masih Papa cari tahu hingga sekarang.

Sejujurnya Papa ingin menemukan suatu yang beda terkait mempertemukan kalian, tapi mengenai musibah itu benar-benar di luar kendali Papa, tidak pernah sekalipun Papa menyangka jika dirimu akan terluka seperti itu, maaf ya, Za. Benar, ide ini tercetus karena memang sebuah penelitian yang menjadi landasan, itu sebenarnya memang keinginan Papa untuk dirimu lakukan. Sekali-kali mencari suasana dan pengalaman baru, iya kan?”
Kala itu Hafizha hanya bisa mengangguk pelan, tak tahu ingin berkata apa.

Ada satu hal yang tidak Hafizha mengerti, mengapa harus mengikat janji dengan sahabatnya padahal Papa Ryan bisa saja mewujudkannya? Ia bertanya-tanya hingga saat ini. Namun, ia juga bimbang untuk menanyakannya, ia tidak ingin lagi menemukan fakta yang bisa membuat dirinya tercengang. Cukup ketika itu saja, Hafizha sudah merasa jika itu adalah masa lalu belaka, ia tidak ingin fakta selanjutnya jika itu ada justru membuatnya semakin tak bisa berkata.

Hal yang terdengar tidak sederhana? Iya, Hafizha merasa takdirnya kali ini unik. Selain itu Hafizha juga tidak pernah menyangka jika ia akan menikah di umurnya yang baru memasuki dua puluh lima tahun, ia rasa itu masih lah muda. Apalagi ketika ia menjadi istri dari seorang abdi negara, sejujurnya ketika saat SMA Hafizha pernah berkata jika tidak akan ingin memiliki pasangan seorang abdi negara. Namun, takdir seolah menolak perkataannya, dan justru mempertemukan dirinya dengan seseorang itu.

Dia, Hafizha (ENDING) Kde žijí příběhy. Začni objevovat