Part: 11

670 21 0
                                    


Follow Instagram:
@wattpad_rembulan
Di sana bakal ada spoiler dari cerita ini.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
•••
🦋Happy Reading 🦋
•••



"Anak zaman sekarang mah kalau galau jalan-jalan keluar, ada yang nangis di kamar, banyak macamnya. Tapi galau yang paling bermanfaat tuh saat kita memilih membaca Qur'an, tenang dan adem ya kan?"

"Kalau kata orang sekarang healing namanya. Seru sih seru jalan-jalan kesana-kemari, tapi jangan lupa biayanya juga banyak, kalau naik motor bensin nya harus di isi, kalau naik kendaraan umum pasti bayar juga kan? Teman-teman yang saya banggakan, malam ini kita membahas perihal Al-quran dan masalah hidup yang memiliki obatnya. Al-quran jika kita pelajari dengan benar, maka kita akan mendapatkan segala sesuatu yang kita butuhkan. Nggak perlu yang namanya berpergian untuk menghilangkan rasa bosan, kalau membaca Qur'an lebih menguntungkan. Kita ada masalah lari nya malah nangis diam-diam di kamar, lampu dimatiin sambil tidur di kasur, air mata meluncur. Nggak perlu lah begitu, ya walaupun saya tau itu mungkin melegakan, akan tetapi jika kita semat kan dengan lantunan ayat Qur'an akan lebih menyejukkan.

Ujian itu macam-macam bentuk nya, kita nggak bisa menebak kapan datang nya. Namun bukan berarti mau sebesar apapun ujian yang didapatkan tidak akan ada solusi nya, itu salah. Ada satu quote dari M. Quraish Shihab  beliau berkata, seseorang yang mengalami ujian bagaikan malam, bukan berarti matahari tidak akan terbit lagi. Jangan duga ketika malam kelam matahari akan berhenti terbit, jangan duga juga krisis melanda dunia telah kiamat. Kalaupun dunia kiamat, Allah tak akan meninggalkan kita yang bersangka baik kepada-Nya.
Dari quote ini kita belajar, bahwa Allah tidak akan pernah meninggalkan kita, mau kita lagi galau, sedih, atau lagi dalam masa amat rapuh, asalkan kita juga yakin kalau kita mampu dan Allah selalu bersama kita, pasti semua akan baik-baik saja. Galau, sedih boleh, tapi jangan terlalu larut." Atha menjeda pembicaraannya, ia manatap seluruh jemaah yang hadir pada malam ini. Acara ini memang di khususkan untuk para muda-mudi, karena itu lah tujuannya.

“Kadang kamu tertawa riang, terkadang juga air mata mu tertahan dan nyaris jatuh. Kadang bahagia, kadang pula sedih. Hari ini kamu sedih, tetapi coba ingat hari-hari sebelumnya dimana kamu sempat bahagia, dan tertawa bersama teman-teman mu?

Kamu sering mengeluh, mengatakan cape, berkeingininan untuk menyerah? Sudahi, itu tidak berguna. Dari pada nangis meratapi diri di atas tempat tidur, lebih baik coba melenggang kedunia luar. Kamu akan menemukan orang-orang yang hidup nya jauh lebih susah dari mu.
Allah berfirman dalam Qur'an surah Al-balad ayat empat,
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.”

"Kalau kamu yakin kamu bisa melewatinya, maka berusahalah dan jangan lupa libatkan Allah di setiap perjalanan hidup mu. Jangan pernah sedih karena kegagalan, karena kamu masih mempunyai banyak hal yang patut disyukuri.
Dari banyak nya masalah hidup, pasti akan berakhir dengan iringan waktu. Kamu harus menyadari, waktu tidak akan berhenti walau kamu sedang rapuh."

"Intinya galau mu tidak akan sia-sia jika kamu memilih dekat dengan Allah, sedih mu tidak akan ada jika kamu selalu dekat dengan Allah. Manusia tidak bisa jauh dari yang namanya masalah, maka dari itu jadikan Al-quran sebagai obat penenangnya."

"Saya sudahi ceramah singkat ini, mungkin akan ada sedikit tambahan dari yang lain nanti. Saya mengucapkan terimakasih telah menyempatkan waktu untuk hadir . Saya akhiri, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh."

•••

Perjalanan menuju rumah adalah hal yang menyenangkan, bulan bersinar terang mengikuti setiap gerakan yang dilakukan. Saat ini Hafizha berada dalam mobil nya, melihat ke arah luar membuat nya sedikit merinding. Ia hanya berdua dengan pak sopir, kenapa? Karena Haura, gadis itu memilih menginap di pesantren yang tak lain adalah tempat nya mondok dulu. Sebenarnya Haura mengajaknya, tetapi Ia menolak sebab ada acara yang akan di nanti besok.

Melihat jam yang tertera di ponsel nya gadis itu menguap tanpa sadar. Dan tiba-tiba pikiran nya mengarah pada kejadian beberapa jam yang lalu, dia merasa tidak asing dengan pemuda itu. Tapi siapa?

Gadis itu menatap sekililing nya yang tampak ramai, ia bingung tujuan nya sekarang. Memilih untuk berjalan lurus tanpa terganggu dengan banyak nya orang di sana. Niat hati ingin ke kamar mandi, malah tersesat tanpa tau jalan yang ingin dilewati.

"Tadi kata Haura lurus terus ke kanan, lah sekarang nggak ada belokan perasaan? Apa salah jalan ya? Atau kelewatan?" gumam nya bingung.

Bukan maksud tak ingin bertanya, tetapi mereka terlihat sibuk dengan urusannya masing-masing, Hafizha bukan tipe yang ingin merepotkan dan direpotkan. Menurutnya selagi bisa sendiri mengapa tidak? Jadi di sinilah dia, tetap bingung ingin kemana.

'oke turunkan ego, mari kita tanya.'

'tapi sama siapa sih?'

'ada kek yang nyamperin, terus kasih tau letak toilet dimana, gue udah kebelet.'

"Assalamu'alaikum, maaf sebelum nya. Terlihat sepertinya anda tersesat, ada yang bisa saya bantu?"

'terima kasih, ya Allah.'

Hafizha berbalik dengan wajah yang tampak senang. Ia melihat seorang pemuda yang sepertinya tidak asing menurutnya, ah itu tidak penting. Ia membutuhkan toilet sekarang!

"Wa'alaikumussalam, mau tanya toilet dimana ya?"

"Tidak jauh dari sini, lurus saja." Pemuda itu memberikan arahan menggunakan jemari nya.

"Thank you." gadis itu beranjak meninggalkan pemuda yang hanya diam seolah menatap kepergiannya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
•••
Bersambung
•••

Ya udah lah, mau gimana?
Btw aku tuh mau bikin ig khusus spoiler cerita ini, tapi kaya nya nanti² aja deh, takut nya malah tuh ig sepi tak berpenghuni😌

Ooya makasih yang udah mampir dan sempetin votmen.
Kalau kalian merasa cerita ini seru, jangan lupa share ke temen-temen yang lain yaa:)
(Nggak maksa kok)

Dia, Hafizha (ENDING) Kde žijí příběhy. Začni objevovat