Part: 09

757 31 0
                                    

"Nggak ada yang nama nya kegagalan, kalau kita belum mencoba. Nggak ada yang namanya keberhasilan kalau kita nggak berusaha."
~Hafizha~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
•••
🦋Happy Reading 🦋
•••

"Dan sering di pertanyakan kenapa sih mereka nggak lanjut sekolah? Mungkin jawaban yang sering terdengar adalah masalah ekonomi, terhalang biaya. Faktor ekonomi sering sekali di jadikan sebagai alasan kenapa mereka nggak sekolah, padahal nyatanya itu nggak selalu benar, sebenarnya alasan yang lebih tepat adalah 'niat'.  Sekarang bukan zaman Kartini dimana pendidikan susah untuk di dapatkan, sekarang zaman modern. Pasti di sini semua rata-rata main sosial media kan? Pasti dong tau kalau banyak media-media yang menginformasikan tentang beasiswa. Kalau seseorang punya niat untuk bersekolah atau berkuliah maka dia akan mengusahakan diri nya untuk menjadi salah satu penerima beasiswa tersebut, tetapi kalau niat itu tidak ada mau sebesar apapun kita membujuk nya, mau apapun yang kita berikan pada nya itu akan berakhir sia-sia, karena nggak ada niat didalam hati nya untuk lanjut bersekolah." Hafizha yang di undang sebagai bintang tamu dan sekaligus menjadi motivator diacara kampus ini. Ia berbicara dengan lantang, berpidato menyampaikan tentang 'pentingnya sebuah pendidikan'.

Melihat sekeliling nya, gedung ini telah diisi oleh para mahasiswa dan mahasiswi yang hadir dari berbagai fakultas di kampus ini. "Mungkin pertanyaan ini sering di sampai pada kaum wanita, ya pertanyaan yang menurut saya memiliki jawaban dari  dua sudut pandang.
Ada orang nanya, 'lo Lanjut  kuliah?'
dan di jawab lah 'Iya'. Terus orang itu malah bilang 'loh, ngapain sekolah tinggi-tinggi kalo ujung-ujungnya di dapur."

"Jika orang yang berpikiran sempit dia pasti berpikir,  iya yah, ngapain cape-cape sekolah, cape-cape belajar. Kalau ujung-ujung nya di dapur."

"Tetapi  kalau orang yang berwawasan luas dia akan menjawab, benar memang perempuan itu bakal berakhir di dapur, tapi bukan berarti kami nggak berhak untuk lanjut kuliah. Justru karena kami tau akhir nya bagaimana, maka dari itu kami harus menjadi orang yang berpendidikan, mendapatkan ilmu. Dan ilmu itulah nanti yang akan kami ajarkan kepada putra, putri kami. Kalau nggak punya ilmu apa yang mau diajarkan? Dan selain itu kami juga akan bisa menjadi independent Women, wanita mandiri. Ini tuh jawaban yang keren, dan temen-temen kaum wanita harus memiliki minsend itu."

"Kita ini penerus bangsa, kalau pemikiran kita aja masih sempit lalu bagaimana mau memajukan bangsa kita ini?!" kata Hafizha dengan suara tegas. Dan perkataannya disambut tepukkan tangan dari para pendengar nya.

"Nggak ada yang nama nya kegagalan, kalau kita belum mencoba. Nggak ada yang namanya keberhasilan kalau kita nggak berusaha. Intinya kita ini bisa, kalau kita mau. Niat utamain, dan jangan lupa libatkan Tuhan disetiap perjalanan mu," lanjutnya.

"Ada anak main ke kali,
Anak ini membawa kue setoples.
Saya tutup ya pidato ini,
Sampai jumpa dan semoga sukses."
kalimat pantun yang disampaikan oleh Hafizha berakhir disertai tepukkan tangan yang menggema di dalam gedung ini.

•••

Gadis yang mengenakan blazer coklat itu keluar dari gedung yang di adakan nya acara tadi. Hafizha melihat jam yang ada di handphone nya, setelah itu ia meletakkan kembali handphone itu ke dalam tas.

Ia ingin beranjak dari sana, namun sebuah suara menghentikan nya.
"Tunggu!" panggil seseorang.

Hafizha berbalik arah dan memandang perempuan berjilbab panjang yang ada di depan nya sekarang.
"Ada apa?" tanya nya.

Dia, Hafizha (ENDING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang