34

160 34 1
                                    

BnHA © Kohei Horikoshi

34
Ujian Praktek

"Nah, dengan siapa kalian akan berpasangan dan guru mana yang akan kalian lawan... Semua sudah diputuskan. Mulai dari pergerakan peringkat hingga kebiasaan kalian... Berdasar semua itu, kami sudah menilai dengan siapa kalian dipasangkan dan akan diumumkan sekarang."

Eraser Head mengumumkan bahwa Yaoyorozu akan berpasangan dengan Todoroki dan akan melawan wali kelas kami sendiri. Kulihat Yaoyorozu agak terkejut, entah kenapa ada yang berubah dengan teman sekelasku itu sejak festival olahraga, sayangnya perubaham itu dalam hal negatif. Semoga saja Todoroki bisa mengembalikan apapun yang berubah dari wakil ketua kelas kami itu.

"Dan Midoriya... Kamu akan berpasangan dengan Bakugo..."

"DEKU?!"

"Kacchan?!"

"Dan yang menjadi lawan kalian..."

"Aku datang untuk menegakkan keadilan! Nah sekarang bekerja samalah dan serang aku, Wonder Duo!" All Might muncul dan berpose khasnya.

Pembagian kelompok pun dilanjut, diberi tahu pula pembagian guru yang akan dilawan. Seiring dengan nama yang disebut, teman sekelasku mulai bergerak untuk mendekat ke teman sekelompoknya.

"Karena jumlah muridnya ganjil, kelompok ini akan ada 3 murid melawan 1 guru... Ashido, Kaminari, dan Kagehira akan melawan kepala sekolah."

"Kaminari-san dan Ashido-san, eh?" Aku melirik ke arah kedua temanku. "Ini akan sulit."

Setelah semua mendapat kelompok, teknis ujiannya dijelaskan. Dalam 30 menit yang diberikan, borgol harus dipasangkan ke guru atau salah satu di antara kami lari. Itu terdengar mudah karena kami diperbolehkan untuk lari, tapi mengingat lawan kami guru yang lebih berpengalaman dan kami juga tidak tahu quirk apa yang dimiliki kepala sekolah kami. Sebagai penenang yang tidak berguna, semua guru memasang pemberat si tubuh mereka untuk memberi sedikit kemudahan bagi para murid.

"Tch! Meremehkan kami, ya." Bakugo berdecak kesal.

"Tiap tim akan melakukan ujian secara bergantian. Sato, Kirishima, bersiap. Bagi yang menunggu giliran, bisa menonton atau membuat strategi bersama teman setim kalian... Terserah..."

Sebelum Ashido dan Kaminari pergi, aku menepuk bahu mereka. Tanpa banyak bicara, kuputuskan untuk menarik teman sekelompokku. Dilihat dari raut wajah mereka ketika kelompok dibagikan, mereka sangat senang karena mendapat lawan kepala sekolah yang memang tidak terlihat mengancam. Kalau misal tadi aku bilang mau ngajak membuat rencana, pasti mereka akan menolak karena menganggap menang dari kepala sekolah semudah menang melawan anak yang quirk-nya baru aktif.

"Ada apa?" Kaminari mengangkat alis.

"...Kita tidak tahu quirk kepala sekolah, jadi kupikir-" Perkataanku terpotong oleh teman kelas bertubuh serba pink itu.

"Oh! (Y/n) mau buat strategi! Ya kan?!" tebak Ashido dengan sumringah.

Aku mengangguk. "Begitulah. Jadi pikir lebih baik kalau kita membica-"

Alisku nyaris tertaut saat perkataanku dipotong untuk kedua kalinya, kali ini oleh Kaminari yang tiba-tiba saja tertawa. Ada apa dengan mereka berdua? Suka sekali memotong perkataanku.

"Santai saja, Kagehira! Kamu tidak perlu melakukan apapun, serahkan semuanya pada kami. Ya kan, Ashido?" Kaminari memasang wajah super percaya diri yang entah kenapa malah membuatku ingin menghela napas lelah.

Ashido mengangguk semangat. "Mhm! Dengan acidku dan listrik Kaminari, kepala sekolah tidak akan berkutik!"

"Tahan dirimu, loh! Bisa-bisa kepala sekolah meleleh karena acidmu!" canda Kaminari.

ShadowWhere stories live. Discover now