16

236 44 0
                                    

BnHA © Kohei Horikoshi

16
Pemenang

Ketukan di pintu bilik membuatku tersentak. Aku mengantongi ponsel dan membuka pintu, tersentak saat melihat Jiro yang tampak sama terkejutnya. Aku mengirimkan senyum saat bergerak ke arah wastafel, mencuci tangan dan membasuh wajah.

"Tadi itu luar biasa," kata Jiro sambil bersender di dinding. "Nyaris saja, ya."

"Tidak, tidak nyaris," sahutku. "Yah, sudahlah. Aku juga sudah menerimanya dan ikut senang dengan kemenangan Tokoyami-san."

"Aku masih berharap kamu menang."

Tertawa pelan, aku menarik Jiro keluar dari toilet. "Tentu saja aku juga, tapi itu sudah berlalu. Lupakan, tahun depan juga masih ada. Ya kan?"

"Kamu benar." Jiro menhangguk.

"Tahun depan, mari kita menempati posisi 1 dan 2. Ayo berusaha keras bersama, Jiro-san!"

"Ahahaha! Bukankah itu terlalu tinggi untukku?!"

Melangkah bersama ke tribun, kini obrolan kami tentang mv dari band kesukaan Jiro yang baru liris. Ketika kami duduk, Bakugo sudah dinyatakan menang. Dari suara yang kudengar tadi, kemungkinan besar Kirishima berhasil dikalahkan dengan ledakan besar.

Pertarungan selanjutnya adalah pertarungan di antara Todoroki dan Iida. Dua cowok itu melangkah masuk ke arena, raut percaya diri dan serius terpasang di wajah keduanya.

Present Mic: Ini adalah pertempuran kedua orang yang berasal dari keluarga pahlawan elit! Iida Tenya versus Todoroki Shoto!

"Oh... Iida-san juga berasal dari keluarga pahlawan?" tanyaku.

"Kakaknya adalah Ingenium, kalau tidak salah." jawab Jiro.

Seperti biasa, Shoto memulai dengan serangan es. Iida menghindarinya dengan melompat ke arah Shoto. Ketua kelasku yang tidak memiliki serangan jarak jauh jelas hanya punya pilihan untuk mendekat. Dengan quirk-nya, ia terus-terusan mengirimkan tendangan ke arah cowok bersurai ganda itu.

Iida berhasil mencengkram bagian belakang baju Todoroki, melesat ke arah garis. Keningku berkerut saat melihatnya menghentikan lari, menyipitkan mata aku terkekeh saat melihat sesuatu seperti knalpot yang menancap di betis Iida tersumbat es. Setelah pergerakan Iida tertahan, tentu saja Todoroki dengan mudah membekukannya.

Present Mic: Iida tidak bisa bergerak! Dan tanpa menggunakan apinya, Todoroki berhasil maju ke putaran final!

"Pertandingannya cepat-cepat semua, ya." kekehku.

Perkataanku benar. Pertandingan selanjutnya, Bakugo vs Tokoyami, juga berlangsung cepat. Bakugo berhasil menahan Tokoyami ke tanah dengan satu tangan, sementara tangan yang lain terus membuat ledakan kecil. Hal itu sudah cukup untuk membuat Tokoyami menyerah.

Present Mic: Dan ini artinya... Todoroki dan Bakugo akan saling berhadapan di babak final!

Sementara teman sekelasku masih asyik berkomentar tentang pertandingan Bakugo dan Tokoyami, aku melihat Iida yang beranjak dengan ponsel di tangan. Entah kenapa, itu membawa firasat bahwa ada sesuatu yang buruk telah terjadi entah di sini atau di kejauhan sana.

Present Mic: Akhirnya, kita sudah sampai di babak final! Murid terkuat kelas 1 Yuuei akan diputuskan di pertarungan ini! Pertarungan final kita- Todoroki melawan Bakugo! ...START...!

Pertarungan keduanya termasuk intens. Ledakan dan es memenuhi arena. Setelah kuingat-ingat, Todoroki masih belum memakai api lagi setelah pertarungannya dengan Midoriya. Teriakan penuh amarah Bakugo terdengar jelas.

ShadowWhere stories live. Discover now