31

169 35 0
                                    

BnHA © Kohei Horikoshi

31
Senyuman Yang Nyaris Sempurna

Anjing... tidak, itu orang... intinya, ia yang berjas rapi dan berkepala anjing itu adalah komisaris polisi, Tsuragamae Kenji. Aku terkikik saat menyadari adanya tambahan kata 'wang' di setiap akhir kalimatnya.

"Kalian yang mengalahkan Hero Killer itu? Siswa dari akademi pahlawan, ya, wang! Hero Killer... Dia sedang menjalani perawatan karena luka bakar yang serius dan patah tulang. Dalam pertempuran supernatural dan logika, dengan memperhatikan presentase kerusakan, para polisi memutuskan untuk tidak menggunakan quirk ketika menjalankan misi. Demi menutupi ini, maka lahirlah para hero.

"Menurut pendapatku, setiap orang bisa menggunakan kekuatan itu, dan juga kekuatan lain yang bisa merenggut nyawa. Penyebab kekuatan itu bisa diterima di dunia ini adalah para hero yang menjaga kedamaian dan hukum, wang!

"Para kandidat pahlawan yang belum mendapatkan status resmi, tidak mendapatkan persetujuan dari pengawas dan menggunakan kekuatan. Walaupun korbannya adalah seorang penjahat, ini juga termasuk melanggar hukum, wang.

"Jadinya kami harus memberikan sanksi kepada kalian, Endeavor, dan yang lainnya. Total semua ada 60 orang yang akan menerima sanksi. Ini tidak termasuk Fragile dan Nyx, karena Fragile mengatakan bahwa ia memberi izin penuh pada Nyx atas penggunaan quirk, wang."

Sudah kuduga, ternyata ketiga teman sekelasku sama sekali tidak mendapat izin. Pandanganku mengarah pada Todoroki yang sudah turun dari tempat tidur sejak penjelasan panjang itu dimulai. Si rambut heterokromia itu bergerak maju, tampak kesal.

"Tunggu sebentar." sergahnya.

Aku mengerutkan kening, merasa bahwa penjelasan itu belum selesai dan lebih bijak untuk mendengarnya hingga selesai terlebih dahulu agar tidak ada kesalahpahaman. "Todoroki-san..."

"Orang itu... Jika tidak membantu maka akan ada korban, tidak akan ada yang sadar dengan keberadaan Hero Killer. Jadi menurutmu kami harus menuruti hukum dan membiadkan mereka mati."

Aku berhasil meraih ujung baju pasien cowok itu, menahannya dari merangsek maju ke arah komisaris polisi yang masih mempertahankan ketenangan. Midoriya juga berusaha menenangkan, meski sepertinya tidak berpengaruh banyak.

"Jadi menurutmu, kalau sesuai logika, boleh melanggar hukum?"

"MENOLONG ORANG YANG KESULITAN, BUKANKAH ITU TUGAS SEORANG HERO?!"

"Makanya kamu ini masih seorang anak, semuanya harus diajari."

"Dasar anjing sialan!"

Iida membantuku menahan Todoroki yang sudah penuh amarah. "Jangan begitu, perkataannya masuk akal."

Gran Torino yang pada akhirnya menjadi penengah. Sesuai dengan firasatku, perkataan panjang lebar si komisaris itu belum selesai. Sepertinya, inti dari kedatangannya ada di yang belum disampaikan.

"Begitulah pandangan polisi sepertiku... Tetapi, sanksi yang sebelumnya kubilang itu hanya berlaku jika kasus ini terungkap ke media. Jika terbuka, kalian terkena imbasnya. Tapi kebalikannya, jika kasus ini tidak terungkap, maka luka yang ada di tubuh Stain akan dilimpahkan ke Endeavor, wang.

"Beruntung saksi matanya sedikit, jadi kami, para polisi, bisa menutupi kasus ini. Tapi penghargaan untuk kalian, juga tidak akan diketahui oleh orang lain. Menurut kalian, mana yang lebih bagus, wang?"

Sebelum yang lain, aku membungkuk terlebih dahulu. Terdengar Iida yang mendapat omelan singkat dari Manual yang disertai pukulan pelan.

"... Mohon bantuannya, Komisaris."

ShadowWhere stories live. Discover now