10

337 50 0
                                    

BnHA © Kohei Horikoshi

10
Lari Halang Rintang

Berdesakan di lorong, aku bersandar di dinding bersama Jiro. Kami masih harus menunggu dipanggil oleh Present Mic baru akan masuk ke arena. Aku menghela nafas dan mencoba menenangkan diri, meski tidak terlihat, saat ini aku sedang gugup hingga perutku menjadi mulas.

"-Kalian kemari agar bisa melihat kelas 1-A, kan?!" Suara Present Mic itu membuatku berdiri tegak, itu adalah aba-aba untuk masuk arena.

"Mari berjuang." gumam Jiro.

Aku mengangguk. "Ya."

Perutku semakin mulas saat sinar matahari menerpa. Semakin jauh aku melangkah, semakin banyak penonton yang terlihat. Mereka bersorak-sorai, memberikan seruan semangat. Terlihat juga para pro hero yang menonton, mencoba mencari murid yang menarik untuk dikirimkan tawaran magang.

Semua kelas melangkah masuk berurutan. Aku meringis saat teriakan semangat penonton benar-benar berbeda. Kelas lain pasti merasa seperti tidak dianggap, seperti mereka hanya figuran yang ditujukan untuk memeriahkan suasana.

"Semuanya! Harap bermain jujur!" Midnight, sebagai wasit, mencambuk udara untuk menarik perhatian semua orang.

Komentar dari bagian pro hero membuatku tertawa saat muncul kalimat '18+'. Dengan kostum seperti itu, komentar tersebut sama sekali tidak bisa disalahkan.

"Apa ada yang bilang 18+? Bukannya ini SMA? Nggak apa-apa, nih?" Perkataan Tokoyami membuatku tertawa pelan.

"Diam! Jabatanku di sini sesuai dengan umurku, kok! Sekarang, peserta perwakilan! Bakugo Katsuki, 1-A!"

Firasatku buruk saat Bakugo melangkah naik ke panggung dengan tangan di saku. Postur dan raut wajahnya menunjukkan ketidakpedulian dan percaya diri. Mengingat ini adalah Bakugo yang kalimatnya yang tidak pernah disensor terlebih dulu sebelum dikeluarkan, aku yakin firasat burukku ini akan benar-benar terjadi.

"Sensei... Aku akan menepati posisi puncak."

Aku menepuk dahi. Meski sudah tidak terkejut, tapi tetap saja membuatku ingin menghela nafas panjang. Kalimat itu sudah pasti akan membuat persaingan antar semakin panas.

Seruan protes dari kelas lain disahut dengan kasar oleh Bakugo. "Aku juga yakin kalian akan menjadi batu pijakan yang bagus."

"Ara ara~ Semoga kamu sungguh menjadi juara pertama, Bakugo-san," gumamku. "Kalau tidak, entah sekejam apa ejekan dari kelas lain padamu."

Tapi, kepercayaan dirinya yang besar itu sangat berdasar. Entah apa quirk murid kelas lain, tapi dengan skill dan kemampuan bertarung Bakugo yang sudah jelas diatas rata-rata, aku yakin mereka tidak akan bisa menang darinya dengan mudah. Selain Bakugo, masih ada Todoroki yang entah kenapa tiba-tiba tampak berapi-api dan bertekad untuk menang.

"Baiklah! Dengan begitu, kita bisa langsung masuk ke event pertama kita! Mereka menyebutnya babak penyisihan! Setiap tahun banyak murid yang menangis hingga hampir tercekik di event ini. Takdir menentukan bahwa ronde pertama tahun ini adalah... INI!"

Midnight dengan semangat menunjuk layar. Tulisan besar yang mencolok tertulis di sana, 'LARI HALANG RINTANG'.

"Ini adalah lomba lari antar kelas. Panjang lintasannya adalah 4km mengitari stadion ini. Kita selalu menjunjung tinggi kebebasan di sekolah, kan? Fufufu... Yah, ini juga menyangkut kebebasan! Kalian bebas melakukan apapun selama masih di jalur!"

Aku berbalik dan melihat murid lain sudah bersiap. Tunggu... Satu dengan murid sebanyak ini? Bahkan di awal saja sudah menjadi rintangan, ya. Aku menghela nafas dan bersiap untuk membuat hewan dari bayangan.

ShadowWhere stories live. Discover now