06

380 61 0
                                    

BnHA © Kohei Horikoshi

06
USJ

Duduk di kursi, aku meminum kopi kaleng yang kubeli di jalan menuju sekolah sambil membaca berita pagi di internet. Aku tidak pernah suka kopi, tapi kali ini aku benar-benar memerlukannya karena keputusan bodoh untuk begadang demi menyelesaikan 1 season series yang sedang trending. Aku hendak berangkat agak lambat tapi malah disuruh ikut berangkat dengan ayah yang memang ada kerjaan di sekitar Yuuei.

Jempolku men-scroll laman berita, mencari yang menarik hingga ia melihat salah satu berita dengan wajah All Might terpampang di bawah judul yang di-bold dengan huruf-huruf besar.

'ALL MIGHT MENYELAMATKAN ORANG SAMBIL BERANGKAT KERJA'.

Siapa yang memilih judul konyol itu?

"Heeh? Aku tidak tahu kamu suka kopi?" Suara Jiro membuatku mematikan ponsel dan mendongak.

"Ini?" Kulirik kaleng kopi di tangan. "Tidak terlalu suka. Tapi, aku harus. Aku benar-benar mengantuk pagi ini."

"Kamu menonton series baru itu?" tanya Jiro.

"Kuselesaikan 1 season dalam semalam. Aku lelah..." Aku menguap sambil meletakkan kepala di meja. "Ngomong-ngomong lagunya bagus."

"Ya kan? Aku mengikuti bandnya dan lagunya juga bagus-bagus. Mau mendengarkan? Akan kukirim playlist-nya!"

Aku terkikik atas semangat temanku yang selalu berapi-api saat membahas musik. Aku mengiyakan soal berbagi playlist, mungkin akan mendapatkan tambahan lagu untuk playlist yang selalu kudengar saat naik kereta ke sekolah.

***

12:50 PM

"Untuk skill dasar kepahlawanan yang akan kalian pelajari hari ini sudah dipastikan kalian akan dibagi menjadi 3 kelompok yang akan dipimpin olehku, All Might, dan satu orang lagi."

"Sensei! Apa yang akan kami lakukan?" Sero mengangkat tangan.

"Jadilah pahlawan yang dibutuhkan oleh semua orang dimana ia selalu sigap terhadap banjir atau bencana lain. Inilah latihan penyelamatan."

Penyelamatan, eh? Ini akan menjadi hal baru dan agak sulit karena benar-benar pengalaman pertama. Aku mencoba memikirkan soal bencana apa yang akan menjadi kelemahanku, sepertinya itu akan menjadi bencana banjir.

"Jangan sombong dulu!" Aku kebingungan karena tiba-tiba Eraser Head kembali membuka suara. "Seperti yang kubilang, ini semua tergantung kalian memakai kostum atau tidak. Beberapa dari kostum kalian mungkin tidak cocok dengan tugas atau lingkungan kali ini. Area latihannya agak jauh, jadi kita akan naik bus. Itu saja, cepat bersiap-siap."

Seperti yang lain, kuputuskan untuk memakai kostum. Aku agak lambat karena harus menghadapi masalah ponselku menghilang. Ternyata hanya terselip di tas, mengetahuinya membuatku bingung harus lega atau marah.

"Kagehira! Tolong cepat masuk!" Iida berseru-seru.

"Aaah! Gomen!" seruku sambil berlari.

Aku menghela nafas lega, membungkuk untuk meminta maaf karena membuat perjalanan tertunda. Aku hendak duduk di samping Jiro tapi melihat kursi itu ditempati oleh Bakugo, Jiro melirik cowok pemarah itu sebelum menggumamkan maaf padaku.

Karena itu, aku memutuskan untuk mencari kursi di sekitar Jiro. Pandanganku mengarah ke kursi kosong di belakang Jiro. Di sebelahnya ada Todoroki yang tampak memandang keluar jendela.

ShadowWhere stories live. Discover now