Boss and Secretary - 1

7.1K 267 42
                                    

Nilaa Anderson seorang wanita berusia dua puluh delapan tahun yang bekerja sebagai seorang sekretaris pewaris jaringan hotel terbesar di dunia. Pria itu bernama Julian Andrien Morgan. Pria dengan banyak pesona. Ketampanan, kekayaan dan kemurahan hatinya pada banyak wanita membuatnya menjadi rebutan. Dari yang setara dengannya sampai dengan yang tidak tahu diri.

Nilaa akhir-akhir ini merasa tertekan menjadi sekretaris dari pria berusia hampir tiga puluh lima tahun itu. Kerja keras adalah motonya dan memperbudak Nilaa sebagai sekretarisnya adalah hobinya.

Nilaa melirik jam tangan yang melingkar di tangannya. Jarum jam menunjukkan pukul sebelas malam dan dia belum menyelesaikan ratusan file yang mesti diceknya. Dia mengumpat dalam hati. Nilaa mengikat rambutnya.

Flynn, Debora dan Suzanne sudah pulang lebih dulu pada jam delapan tadi. Dan dia kini berada di satu ruangan dengan Julian Andrien Morgan. Pria yang terkenal dengan keberengsekkannya di kalangan teman-teman Nilaa tapi tentu saja meskipun seberengsek itu, teman-teman Nilaa tak akan menolak diajak kencan Julian meskipun hanya dalam satu malam. Selain ketampanannya, Julian memiliki kharisma yang bisa mengintimidasi wanita hanya melalui tatapan mata birunya yang tajam dan dingin.

Saat berduaan dengan Julian yang Nilaa rasakan adalah ketegangan. Ya, dia tidak bisa menghindari ketegangan dan kegugupan. Julian seolah selalu mengintimidasi dan merendahkannya hanya dengan tatapan mata birunya.

"Apa kamu sudah selesai?" Tanya Julian yang fokus pada layar laptopnya tanpa melirik Nilaa sekali pun.

"Belum. Ratusan file dan aku baru saja mengeceknya dari jam sembilan. Aku butuh beberapa jam lagi. Bolehkah kalau kita sudahi..."

"Tidak." Jawab Julian ketus seolah tahu maksud dari kalimat Nilaa yang belum selesai itu.

Nilaa dengan terpaksa kembali melanjutkan pekerjaannya. Julian yang mulai tidak nyaman dengan kemeja kerjanya perlahan melepas dua kancing atas kemejanya. Nilaa sempat melirik tapi dengan segera dia membuang pandangannya.

Entah sejak kapan dia hidup sendiri. Tinggal di flat sederhana sendiri sejak ibunya menyusul ayahnya meninggalkannya beberapa tahun lalu tahun lalu. Jujur saja Nilaa ingin sekali resign dari pekerjaannya sebagai sekretaris Julia, tapi mau bagaimana lagi dia butuh uang untuk hidupnya dan untuk hutang yang ditinggalkan orang tuanya. Hutang yang sangat membebaninya. Karena hutang ini dia harus memangkas uang untuk senang-senang. Dia juga harus berhemat. Hutang itu ternilai 700.000$ dan entah kapan dia bisa melunasi hutang ayahnya itu dengan gajinya yang hanya 4000$.

Yang paling membuatnya kesal pada ayahnya adalah ternyata hutang sebesar itu digunakannya untuk menikah lagi tanpa sepengetahuan ibu dan Nilaa ayahnya memiliki anak. Seorang anak yang hanya berbeda lima tahun dari Nilaa. Uang itu digunakan untuk foya-foya istri dan saudara tiri Nilaa.

"Aku tahu kamu membenciku." Kata Julian.

"Ah, tidak. Pak, aku tidak membencimu. Anda atasan saya. Saya tidak mungkin membenci Anda."

Julian melirik Nilaa memastikan ekspresi sekretarisnya itu. "You hate me." Katanya mempertegas.

"No. I just hate myself."

"Why?"

"Because I'm stupid." Nilaa tampak bersalah karena mengatakan kalau dia membenci dirinya sendiri. Dia memang membenci Julian.

"Well, aku tahu kamu membenciku, Nilaa." Julian mendekati Nilaa. "Aku tahu keinginanmu untuk resign dari kantor. Mungkin kalau hutangmu lunas kamu akan resign dari kantor."

Dahi Nilaa mengernyit. "Hutang?"

"Kamu memiliki hutang atas nama ayahmu. Hutang yang begitu besar 700.000$."

"Dari mana Anda tahu?" Tanya Nilaa penasaran.

"Kamu lupa kalau aku bosmu. Aku serba tahu tentang hidupmu, Nilaa."

"Aku mau melunasi hutangmu kalau kamu mau menjadi istriku." Kata Julian dengan mata melirik ke arah bibir Nilaa dan turun ke arah dada Nilaa.

***

Aku update satu bab lagi nih ^^

Jangan lupa tinggalin komentarnya ya ^^

Boss and Secretary (Adult 21+)Where stories live. Discover now